05. her without him

48 10 0
                                    

sudah sebulan berlalu sejak terakhir kali zoe berbalas pesan dengan haechan, padahal biasanya pria itu selalu merecokinya tiap detik, entah kenapa rasanya ada yang kurang, mungkin karena zoe sudah terlanjut terbiasa dan nyaman, tapi sekarang rasa kehilangan itu sudah lumayan berkurang kok, zoe juga tak ingin mengganggu hubungan haechan dan erika, kekasih barunya, entahlah, gadis itu tak tahu sudah sejauh mana perkembangan hubungan kakaknya itu dengan perempuan yang ia suka, waktu itu haechan hanya cerita kalau kencan pertama mereka berjalan sukses dan indah, zoe ikut senang. lagi pula, sesingkat apapun skala hubungan dua manusia itu, haechan harus tetap menjaga sikapnya agar hati erika tak terluka, bagaimana pun juga ia sudah memberi gadis itu harapan, haechan yang memulai, bahkan sampai minta izin ke ayah erika, dan dipercayai.

pemilihan pemeran untuk drama natal bulan desember depan sudah dilakukan, zoe tidak mendaftar sih, jadi ia tak tahu apa-apa soal ini, lagi pula apa yang kalian harapkan dari seorang zoe yang lebih suka menyendiri? tapi yang lebih mengejutkan adalah zoe sedang ikut latihan drama di gereja saat ini haha, tidak-tidak, gadis itu hanya sedang menemani grace, pemudi cantik yang lebih tua dua tahun dari zoe itu mendapat peran utama, jadi bunda maria bersahaja, cocok sih dengan karakter grace yang juga kalem dan lembut. zoe benci mengingat luka lama, tapi sejak yora, kakaknya meninggal tujuh belas bulan yang lalu, grace sepertinya merasa iba dan kasihan pada zoe hingga selalu berusaha dekat dengan perempuan muda itu, akhirnya hati zoe terbuka juga dan mulai akrab dengan grace. mereka tak terlalu sering bersama sih, tapi sejak haechan tak menghabiskan banyak waktu dengan zoe dan mendadak hilang dari hari-harinya, zoe jadi lebih sering menerima ajakan grace untuk menemaninya, zoe mulai benci kesepian, gadis itu sempat lupa rasa sepi karena haechan, dan zoe tak mau perasaan itu mendominasinya lagi.

latihan belum dimulai, masih ada setengah jam sebelum waktu kumpul tapi grace dan jisung, yang berperan jadi suami maria, yusuf si tukang kayu, diminta datang terlebih dahulu guna menghafal luar kepala dialog yang lebih panjang dalam naskah, resiko pemeran utama. sayangnya, si pelatih belum datang juga, jadi hanya ada mereka bertiga, dengan kertas naskah di tangan dua manusia selain zoe. syukurlah zoe tak merasa canggung malah ia sangat santai, toh ada grace, dan jisung yang seumuran dengan zoe, ia tak harus segan serta hormat. namun zoe agak takut sih akan diusir dari gereja karena ia tak punya kepentingan di sini, ah, pihak gereja tak mungkin sekejam itu, kalau kata haechan, berbuat salah di gereja tak pernah menakutkan, orang-orangnya baik dan suci semua haha, aduh, zoe ingat haechan lagi.

jangan terkejut, pernah ku bilang kalau zoe adalah orang yang berisik bila sudah nyaman dengan seseorang kan? gadis itu membuktikannya sekarang, lihat dia sangat heboh menggodai dua muda-mudi di sekitarnya, grace dan jisung, "cie, akhirnya temanku si anak papi sudah punya suami" adalah kata yang paling sering ia ucap untuk menggoda keduanya, geli dan menyenangkan rasanya melihat jisung yang wajahnya sudah memerah sampai telinga, pria itu menggemaskan juga, "sudah berisi ya, bu" ledeknya kini sembari mengelus perut datar grace, si sasaran ledekan hanya tertawa sembari menggeleng, grace memang demikian, pemikirannya sangat dewasa, bahkan rasa keibuannya kerap menonjol, huh. beda dengan reaksi jisung, anak muda itu sampai salah tingkah, zoe pemudi kurang ajar itu kerap mengelus pundaknya, "selamat ya sudah jadi ayah dari bayi yesus, masalah rumah tangga pasti berat" sambil berucap demikian. ia duduk di tengah mereka berdua omong-omong.

tak sepatutnya disyukuri oleh dua orang lainnya, namun sikap menjengkelkan zoe benar-benar menghidupkan suasana dan ampuh membunuh waktu, lima menit lalu, si pelatih baru saja datang, tentu saja bibir zoe yang tadinya cerewet minta ampun langsung bungkam. ia memperhatikan dari bangku penonton dalam diam, grace dan jisung sudah berdiri berhadapan di altar, dua orang itu lumayan hebat juga, sekarang sedang diarahkan soal penguasaan panggung oleh kakak pelatih. fokus zoe beralih saat mendengar suara sepeda motor dari luar, matanya melihat seorang gadis yang perlahan masuk ke dalam gedung gereja, "hai?" sapanya dengan senyum, zoe balas tersenyum, perempuan ini ramah juga. zoe ingat namanya, dia adalah anna, pemudi yang sepertinya punya hubungan khusus dengan gitaris gereja mereka, ia bahkan yakin anna dan mark pacaran, tapi bisa saja sih, hubungan mereka berdua sama seperti haechan dan zoe, ah, kenapa harus tentang haechan lagi? zoe malas.

[2] rumah | haechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang