dirgara menoleh ke arah Delvin namun ia tetap melanjutkan untuk membogem musuh. merasa pandangan Delvin membuyar dan melihat salah satu dari mereka membawa pisau tajam yang diam diam di arahakan pada tubuh dirga "DIRGA AWAS!!!" teriak Delvin.
Dirga terdiam mematung, perut nya yang terus mengeluarkan darah dan pisau yang masih menancap di tubuh nya.
delvin mengeluarkan ponsel nya dan membunyikan audio mobil polisi, mereka pun berkucar kacir untuk menghindari polisi. untung Delvin mempunyai ide cemerlang. setelah semuanya pergi Delvin berusaha bangkit dan menghampiri Dirga. mata nya mengeluarkan air Delvin memegang ujung pisau tersebut yang di Alaskan oleh kain agar sidik jarinya tidak menempel "Vin g gue udah ga k kuat, argggg" lirih Dirga lalu berteriak merasakan sakit yang luar biasa.
wajah Dirga memucat Delvin pun perlahan mencabut pisau itu dari tubuh dirga "tahan ga, Lo pasti kuat. Lo gak mungkin selemah ini"
"ARGGGGGH" Dirga pun berteriak dan kedua mata nya perlahan menutup. tangisan Delvin pecah, ia pun langsung menelpon ambulance dan menelepon dewa serta teman teman yang lain nya.
flashback off
"dan gue bener bener gak inget siapa mereka" sambung delvin, zelora mengangguk ngangguk paham. sungguh malang sekali nasib Delvin dan dirga.
"udah jam 4 subuh, Lo gak pulang ze?" tanya delvin, karena kejadian nya baru saja terjadi tadi zelora pun memutuskan untuk menyusul Zoya tanpa memikirkan waktu.
zelora menggeleng "gue pengen di sini, kasian zoya" jawab nya. "Lo baik baik aja kan?" tanya ze karena sejak tadi zelora hanya fokus di ruang ICU tak sadar jika satu teman nya ini pun ikut terawat.
"gue baik baik aja. anter gue ke ruang ICU, gue pengen liat Dirga ze" pinta Delvin, sontak zelora menggeleng menolak nya. karena keadaan Delvin yang seperti ini mana mungkin mendapatkan izin dari dokter untuk pergi ke ruang ICU.
"aelah ze gue kuat kok, gue udah sembuh gak percaya? coba ni pukul tangan gue" Delvin menjulurkan lengan kiri nya yang patah itu. zelora menghelakan nafas jengah tanpa aba aba ze memukul lengan Delvin sangat kencang membuat pria tersebut berteriak kesakitan. "AUU SHHH SAKIT ZE" teriak nya
"tadi kata nya udah sembuh terus suruh pukul" ucap zelora dengan santai. delvin berkacak pinggang sambil mengoceh sendiri.
"dasar tenaga kebo" ucap Delvin pelan, zelora yang tak sengaja mendengar kata tenaga kebo sontak membolakan kedua mata nya dan akan siap melayangkan bogeman pada wajah Delvin, biarakan saja ia akan melukis tanda biru di wajah nya itu. tapi aksi nya tercegah karena Delvin sudah meminta ampun duluan "ampun ze gak lagi"
***
Rachel melirik arloji nya dan sekarang sudah jam empat lewat lima dan sebentar lagi masuk subuh. kinan sudah kembali ke ruang ICU ia sedang menemani Dirga di dalam sana, zoya masih menangis ia terus menyender di pundak rachel. sedangkan dewa Sedang membeli makanan di kantin karena sejak tadi ia mengkhawatirkan Kinan yang belum makan.
"sayang sebentar lagi udah waktu subuh, mending solat dulu yuk. doain Dirga juga" ajak Rachel, Zoya pun menghentikan tangisan nya dan mengangguk setuju. Joni berpamitan dengan Satya dari luar jendela tembus pandang itu untung saja Satya mengerti kode yang Joni beri.
"cantik nya papahh gak boleh sedih lagi, kasihan Dirga dia jadi ikuttan sedih" Joni melap air mata putri nya itu, Zoya pun tersenyum benar juga apa kata papah nya ia harus kuat dan tidak boleh terlihat lemah di hadapan Dirga.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA UNTUK DEWA
Teen Fictionmemang sulit mencintai seseorang yang belum selesai dengan masa lalu nya - Dewa Sagara 🚫: DILARANG MENGCOPY CERITA INI, KARENA SEMUA INI MURNI DARI IMAJINASI SAYA SENDIRI - !! JANGAN SIDEARS VOTE, COMMENT DAN SHARE NYA JANGAN LUPA EPRIBADEH 🥰🥰 h...