Menceritakan tentang kehidupan baru (Y/n) di dunia Paralel yang membuatnya harus dikelilingi banyak pria tampan, yang sudah siap untuk menggapai hatinya. Krisis Identitas pun mulai (Y/n) rasakan saat pertama kali ia memasuki sekolahnya dan menjadi d...
Hari pertama aku sekolah pun dimulai dengan ketegangan yang semakin meningkat setiap detiknya, aku terus menerus berkeringat dan kedua tanganku mulai bergetar saat aku melihat gedung sekolah yang sangat megah dan indah terpampang nyata di hadapanku.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bagaimana aku bisa masuk ke sekolah ini?" gumamku pelan sambil melamun melihat gedung sekolah itu.
"Tentu saja bisa! Kamu kan sangat pintar dan mengagumkan!" balas Ayahku sambil menghentikan laju mobilnya tepat di depan pagar sekolah.
"Mendengar pujian dari mulut Ayah, rasanya terdengar sangat mengerikan ya! Haha," balasku dengan nada bicara yang terdengar sangat canggung.
Mi-Cha yang ada di bangku belakang pun langsung mendekati telingaku sambil berkata "Kakak tidak akan keluar? Ayahku kan juga harus mengantarku sekolah!" kata Mi-Cha sambil menatapku dengan tatapan tajamnya yang sangat mengerikan, yang seketika itu juga membuat Ayah tertawa pelan.
"Ba-baiklah! Aku akan keluar sekarang!" balasku yang dengan terburu-buru langsung membuka sabuk pengaman dan berjalan keluar dari dalam mobil Ayah.
Saat aku keluar dari dalam mobil, Ayah pun langsung mengendarai mobilnya lagi dan meninggalkan aku sendirian di depan gerbang sekolah. "Hah! Apa aku bolos saja, ya? rasanya lebih baik mati daripada masuk ke sekolah yang sangat berpendidikan ini!" gerutuku sambil menghela nafas dengan sangat kasar.
"Tidak boleh! Di dunia ini, aku tidak boleh membuat Ayah kecewa!" sambungku lagi sambil membalik tubuhku dan langsung menatap gedung sekolah yang dikelilingi anak-anak berseragam yang terlihat sangat jenius.
"Aku pasti bisa! Tapi, tunggu-" ucapanku terputus saat aku sadar kalau aku menghilangkan satu hal yang paling penting "Kelasku ada dimana?!" panikku, apalagi sekolah ini benar-benar sangat besar, yang bisa-bisa membuatku tersesat dan tidak bisa pulang.
Tapi, di saat aku sedang panik dan kebingungan. Tiba-tiba ada mobil putih yang sangat mewah berhenti di sampingku dan seorang pria tampan, bagaikan model melangkahkan kakinya untuk keluar dari dalam mobil itu "Wah! Apa dia artis?" gumamku saat melihat pria itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tidak lama kemudian, saat pria itu mengangkat tasnya ke pundaknya dengan sangat sexy. Tiba-tiba ia melihatku dan mata kami saling bertatapan, wajah serius dari pria itu pun seketika itu juga berubah menjadi sangat cerah dan dengan cepat langsung berjalan ke arahku sambil berkata "Akhirnya kamu masuk sekolah!" katanya sambil merangkul pundakku.
"Ukh! Apa?! Kamu siapa?!" panikku dengan reflek, yang saat itu juga langsung membuat pria itu melepas rangkulannya dan menatapku dengan tatapan bingungnya sambil berkata "Eh? Ini aku Choi San! Apa ketampananku ini membuatmu lupa?!" balasnya sambil menunjukkan senyuman cerianya.
Lagi-lagi aku pun tersentak karena wajah tampannya sambil bergumam "Choi San?" mau dipikirkan sampai kapan pun, aku tidak pernah punya kenalan bernama Choi San di dunia lamaku "Tidak mungkin, aku yang di dunia ini ... bisa punya teman yang setampan ini!" batinku.
"Sepertinya kepalamu benar-benar terluka parah karena Hong Joong, ya! Pria itu harus diberi pelajaran!" balasnya sambil menggertak giginya dan mengepalkan kedua tangannya dengan sangat erat.
"Hong Joong? Siapa lagi dia?!" batinku lagi.
"Ayo! Biar aku antar ke kelas! Sepertinya kamu akan butuh banyak perhatian dariku! Haha," kata San sambil tertawa dengan nada yang sangat aneh, setelah itu langsung berjalan melewatiku begitu saja "Ayo! Kenapa diam saja?" sambungnya lagi, yang seketika itu juga membuatku melangkahkan kakiku untuk mengikutinya "Sepertinya dia pria yang baik!" batinku.
Bersambung...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.