kita sahabat ?

14 0 1
                                    


"Aduh nyaaa, gue ngantuk banget nih mana laper juga, kayaknya gue harus ke kantin deh" Rena sudah terlihat lesu di mejanya, dia butuh asupan makanan untuk mengembalikan energi nya

"ini kan masih jam pelajaran ren, sabar dikit kek, tuh perut juga pasti bisa nunggu bentaran lagi kali" jawab Anya yang sedang fokus menyalin tugas dari salah satu teman kelasnya

"Lo enak omong gitu karena tadi pagi Lo sempet sarapan, lah gue kan telat bangun jadi ini perut masih kosong nyaa"

"Ya terus Lo mau kabur sekarang ke kantin gitu?" Tanya Anya yang sekarang sudah membalikan badan menghadap sahabat nya itu yang duduk di bangku sebelahnya

"Ide bagus nya! Yauda kalo gitu gue ke kantin dulu ya bye!" Rena menepuk pundak sahabat nya lalu diam diam pergi meniggalkan kelas yang sebenarnya tidak ada guru dan hanya diberi tugas saja

Rena berhasil keluar dari kelas nya, namun masalahnya disini, untuk sampai ke kantin rena harus melewati ruang piket dulu, ruangan tersebut di isi oleh guru guru yang berjaga pada hari itu, dan Yap tentunya itu adalah masalah yang Rena sendiri tak tau harus bagaimana untuk melewati nya, Rena terus melamun memikirkan bagaimana cara melewati ruang piket sambil bersembunyi di samping bawah tangga.

"Ngapain Lo disini?" Rena kaget setengah mati, dia pikir dia ketahuan guru karena keluar dari kelas, namun ternyata itu hanya laki laki yang tak lain dan tidak bukan adalah sahabatnya sendiri.

"Anjir onta, ngagetin aja Lo, gue kira gue ketauan kabur dari kelas"

Yap Rena dan Aldo sekarang adalah sepasang kekasih..... Eh ngga ngga maksud nya mereka itu sahabat sekarang, kok bisa? Bukannya mereka itu selalu berdebat dan gak pernah akur? Iyaa itu benar mereka memang susah untuk akur, dan mereka pun gak pernah absen untuk berdebat, tapi semenjak pertemuan di GOR waktu itu, mereka menjadi lebih sering bertemu entah karena apa, padahal sebelumnya mereka jarang sekali berpapasan jika di sekolah ataupun di GOR, dan karena ternyata mereka banyak sekali memiliki kecocokan akhirnya persahabatan mereka terjalin begitu saja secara alami.

"ngapain kabur?"

"ya gue kan laper terus pelajaran di kelas juga ngebosenin, jadi gue kabur aja dari kelas" jawab Rena dengan polosnya

"Terus lu bisa lewatin ruang piket nya?"

"Nah itu dia masalahnya do, gue bingung harus gimana"

"Sini ikut gue" Aldo menarik tangan Rena untuk mengikutinya melewati ruang piket tanpa ragu

"Aldo, Rena, kalian mau kemana, ini kan masih jam pelajaran?" Tanya salah satu guru yang melihat Aldo dan Rena lewat di depan ruang piket

"Eh bu Nina, apa kabar Bu?" Aldo memberikan senyum manis nya ke guru di depan nya itu

"Kamu ga usah basa basi, jawab aja pertanyaan ibu" Bu Nina memasang wajah curiga kepada mereka

"Gini Bu saya sama Rena mau ke koprasi buat beli dasi, kebetulan kita ketemu di tangga jadi sekalian aja bareng ke koprasi nya" jawab Aldo dengan santai nya

"Oh gitu, yauda sana kalo udah selesai langsung kembali ke kelas jangan kemana mana lagi" Bu Nina langsung percaya dengan jawaban Aldo karena pasalnya Aldo itu murid yang pintar dan juga rajin, jadi tidak mungkin Aldo berbohong menurut nya

Mendapat izin dari Bu nina, Aldo dan Rena langsung berjalan kembali menuju kantin yang bersebalahan dengan koprasi, sebenernya Aldo memang berniat ke koprasi untuk membeli dasi, jadi alasan yang Aldo lontarkan kepada Bu Nina tadi itu bukan hanya sebuah kebohongan untuk membantu Rena saja.

"Thanks ya do, kalo ga ada Lo ga mungkin gue bisa ada di kantin sekarang"

"Iya, yauda buru sana Lo pesen siomay favorit Lo itu, kasian perut lu kalo dibiarin kosong lama lama"

"Iya siap ganteng ku" Rena langsung cus pergi nyamperin Bu Tini penjual siomay favoritnya buat pesen, jangan tanya kenapa Bu Tini mau aja bikinin siomay buat Rena padahal itu belum jam istirahat, karena Rena itu udah Deket banget sama Bu Tini dari waktu mos, padahal Rena masih kelas 10 tapi dia cukup baik dalam bergaul dengan warga sekolah makanya dia santai aja kalo sama penjual di kantin, eh tapi kalo untuk bergaul dengan para guru itu bukan keahlian Rena karena bisa dibilang Rena itu murid yang cukup saja dalam hal pelajaran nya tidak lebih dan malah cenderung ke kurang, jadi ya wajar saja dia tidak akrab dengan para guru, dan sialnya lagi wali kelas nya itu adalah guru matematika.

Setelah mendapatkan siomay nya itu Rena langsung melahapnya sampai habis karena perutnya sudah sangat kelaparan, Aldo yang sudah membeli dasi datang menghampiri Rena sambil membawa minuman yang baru saja ia beli sekalian untuk diberikan pada Rena.

"Ya ampun sahabat gue ini peka banget deh, jadi makin sayang kan gue" Rena langsung mengambil minuman di tangan Aldo karena Rena yakin minuman itu pasti untuk nya

"Heh nyet, kata siapa itu minuman buat Lo, sini balikin gue juga haus" Aldo berusaha merebut kembali minuman itu namun Rena keburu meminumnya, sebenernya memang minuman itu untuk Rena tapi Aldo pengen aja ribut sama Rena makanya dia pengen rebut balik minumannya

"Bodoamat, minumannya udah gue minum jadi Lo udah gabisa minum lagi ini minuman" Rena memasang wajah mengejek pada Aldo

"Lah kenapa gue gabisa minum?"

"Ya karena kalo lo minum minuman ini juga artinya kita ciuman secara ga langsung" mendengar itu Aldo langsung merebut minumannya dan meminum nya tanpa ragu

"Gini yang Lo maksud ciuman?" Aldo memangkas jarak diantara wajah mereka sambil menatap Rena Dangan wajah menantang

"Anjir Aldo apa apaan sih, jijik gue Deket Deket sama Lo" Rena yang sadar bahwa jarak mereka terlalu dekat langsung refleks memukul dada Aldo dan berdiri dari duduknya

"Makanya jangan asal minum minuman orang" Aldo langsung pergi meninggalkan Rena sendirian yang masih bengong karena kejadian tadi

Sekarang jam pelajaran telah selesai, namun anak anak kelas 10 di suruh untuk kumpul dulu di tengah aula karena akan ada pemberitahuan.

"Baiklah anak anak ibu akan langsung saja memberitahu kan bahwa mulai hari ini setiap hari Rabu dan Jumat setelah jam pelajaran selesai akan ada mata pelajaran tambahan untuk seluruh kelas 10, hanya saja yang mengajar nya itu bukan guru dari mata pelajaran tersebut melainkan teman teman kalian sendiri"

"Jadi akan ada 3 pelajaran tambahan, yaitu IPA, matematika, dan bahasa Inggris, seluruh siswa kelas 10 hanya bisa memilih satu mata pelajaran yang ingin kalian pelajari, dan untuk siapa yang mengajar dan siapa yang diajar itu ibu serahkan kepada guru dari mata pelajaran masing masing, apa kalian semua paham?" Lanjut Bu indah panjang lebar

"Paham Bu" serentak seluruh siswa kelas 10 menjawab paham

"Nah sekarang kalian bisa memilih mata pelajaran yang kalian mau, lalu langsung berkumpul dengan teman teman yang memilih mata pelajaran yang sama dengan kalian" Bu indah kembali menginterupsi dan dijawab anggukan oleh para siswa

"Nya, Lo mau pilih mapel apaan?"

"Kayaknya sih matematika, soalnya banyak yang belum gue pahamin materinya, kalo lo apa ren?"

"Gue gatau nya, semua mapel itu ga gue pahamin jadi gue bingung mau pilih yang mana"

"Yauda ikut aja sama gue, biar gue juga ada Temennya" jawaban Anya diangguki oleh Rena tanda setuju

Setelah menentukan pilihan masing masing seluruh siswa langsung berkumpul dengan kelompok mapelnya masing masing dan tentunya bersama guru mapel tersebut juga.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 29, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Enemies in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang