Wanna Be My Baby..?

25 3 0
                                    

School. 13.00 PM.

"Viandra.." Panggil Addam ragu.
"Panggil Andra aja.." Potong Andra cepat.
"Lo ga salah ngenalin gua ini cewe kan..?" Tanya Addam ragu menatap Andra. Andra tersenyum tipis.
"Perlu gua cium lo sekarang biar lo percaya?" Tantang Andra menatap Addam. Addam dengan reflek menutup mulutnya dengan tangan sambil menatap sengit Andra.
"Sori,bro.. Addam demennya ama cewek.. Kalo dia demen sama cowok, dari dulu udah gua pacarin.." Potong Agha cepat menatap sengit Andra. Andra dan Addam langsung menoleh menatap Agha.
"Gha.. jangan memperkeruh suasana deh lo!" Seru Addam kesal sambil menabok bibir Agha. Agha hanya terkekeh lalu melingkarkan tangannya ke pundak Addam.
"Udah ah yuk balik ke kelas.." Ajak Agha lalu menarik Addam dan mulai berjalan ke arah kelas mereka. Andra mengikuti disebelah Addam.
Addam melirik Andra yang daritadi ternyata menatapnya dalam diam. Addam buru-buru melirik ke arah lain setelah tertangkap basah ngeliatin Andra.
"Gak usah dijawab sekarang kok,Dam.. Gua bakal yakinin lo buat jadi pacar gua.." Ucap Andra dengan wajah datar.
"Haha.. pede banget bapak!" Sela Agha sambil tertawa. Addam hanya terdiam sambil kembali menatap Andra.
"Gaaeess.. Kita punya temen baru nihh.." Seru Agha didepan kelas ketika mereka sudah sampai di kelas X-5. Addam langsung duduk ditempat duduknya sambil menatap Agha dan Andra didepan. Siulan anak-anak cowok dan cekikikan centil anak-anak cewek terdengar sambil menatap anak baru yang luar biasa ganteng itu.
"Viandra Rizaldi. Gue pindahan dari Sydney. Boleh duduk disebelah Addam gak?" Tanya Andra melirik Agha dengan wajah datarnya.
"Sori,bro.. Itu bangku gua.." Jawab Agha cepat.
"Kalo gitu disebrangnya kosong?" Tanya Andra menatap bangku disebelah kiri Addam. Agha hanya mengangguk pelan. Andra pun berjalan dan duduk dibangku disebrang Addam.
"Apaan nih? Hawa-hawanya ada yang naksir Addam.." Bisik Bian ke Tama teman sebangkunya. Tama hanya mengangguk pelan sambil menatap Andra.
"Artis yak? Cakep banget.." Ucap Fio centil ke Karel. Karel hanya mengangkat bahunya pelan dengan wajah mupeng.

♡♡♡

"Lo ngikutin gua yah?" Tanya Addam melirik Andra dibelakangnya.
"Kalo iya kenapa? Pulang sama siapa,Dam? Gua anter yuk.." Jawab Andra cepat dengan wajah datarnya.
"Sama Agha! Dah pulang sana.." Usir Addam cepat.
"Putranya mana?" Tanya Andra menatap sekeliling karena Agha tidak keliatan.
"Lagi ke ruang guru." Jawab Addam cepat.
"Oh..yaudah gua temenin nunggu Putra ya.." Ucap Andra lalu menyender ke salah satu tiang sambil menatap Addam. Addam hanya diam sambil melirik cowok ganteng itu. Bisa-bisanya senderan di tiang doang sekeren itu..
"Dam.. suka warna pink yah?" Tanya Andra menatap jaket yang dipakai Addam.
"Ga tau!" Jawab Addam cepat. Ih si Agha lama banget sih!
"Lo yang namanya Addam ya?" Tiba-tiba beberapa kakak kelas cowok mendekati Addam dan bertanya.
"Iya,kak. Ada apa ya?" Tanya Addam sambil mengangguk ragu. Tiba-tiba salah satunya mengayunkan tinjunya ke arah Addam, tapi ditahan oleh Andra.
"Ngomong baik-baik bisa? Gak usah pake otot.." Ucap Andra dingin menatap para kakak kelas itu.
"Bacot lo! Gak ada urusannya sama lo! Minggir!" Ucap kakak kelas yang tangannya masih ditahan Andra.
"Urusan gua kalo lo mau ngapa-ngapain Addam!" Jawab Andra dingin lalu memelintir tangan kakak kelas itu dan mendorongnya hingga tersungkur ke tanah.
Detik berikutnya Andra sudah menggandeng erat tangan Addam dan mulai berlari.
"Viandra! Ngapain sih pake lari! Segitu doang mah gua bisa ngabisinnya!" Seru Addam disela-sela larinya.
"Just Andra,Dam.. Emang lo bisa berantem??" Tanya Andra masih menggenggam erat tangan Addam sambil berlari. Addam tertawa kecil. Andra tertegun pelan. Cantiknya..
"Gua juara aikido antar sekolah, sori bukan sombong.. Hehe.." Jawab Addam masih tersenyum. Andra menghentikan larinya ketika melihat kakak kelas mereka tidak mengejar.
"Yaah.. gua ga dapet nilai plus dong nolongin lo tadi.." Gumam Andra dengan wajah datar. Addam melirik tangannya yang masih digenggam Andra.
"Gua gak mau lepasin.." Ucap Andra cepat.
"Haha.. Gua blom ngomong!" Seru Addam tertawa lagi. Cantiknya..
"Lo ngomong juga gak bakal gua lepasin.." Ucap Andra lagi cepat. Addam memutar bola matanya kesal. Bahkan lagi kesal juga bukannya jelek malah tambah cantik.. Bener-bener ni anak..
"Trus mau lo apa,Viandra..? Kalo ngomong jadi pacar gua lagi,gua tabok lo yah!" Ucap Addam menatap Andra.
"Tabok pake bibir yah?" Ucap Andra cepat.
"Ih! Apaan sih! Serius ajg!" Maki Addam kesal.
"Gua serius,Dam.. Mau yah jadi pacar gua?" Jawab Andra menatap Addam. Jantung Addam tiba-tiba berdetak kencang menatap mata Andra yang menatapnya lembut.
"A-apaan sih! Lepas!" Ucap Addam sambil menarik tangannya. Hampir aja! Kenapa juga jantung pake deg-degan! Dasar jomblo akut! Ga bisa denger pernyataan cinta dikit udah deg-degan! Cemen!
"Trial deh,Dam.." Ucap Andra cepat. Addam menatap Andra bingung.
"Anggep aja lo nyoba pacaran.. Gua yakin pasti lom pernah kan..??" Tebak Andra menatap Addam lekat.
"Nyoba buat belok maksud lo? Belok juga gua liat-liat kali, yakali sama lo yang gua kenal belom ada 24jam.." Jawab Addam lalu mulai berjalan kembali ke sekolahan,meninggalkan Andra. Agha pasti udah nungguin.. Kalo mau belok mendingan gua sama Agha.. Tiap bangun tidur sebelum ketemu tu anak pasti mimpi ciuman mulu.. Wajah Addam memerah. Otak lama-lama kongslet nih! Bisa-bisanya mikir begitu!! Gara-gara Viandra nih ngomong yang aneh-aneh!
Ponsel Addam pun bergetar. Telpon dari Agha. Tanpa sadar Addam tersenyum kecil.
"Lo dimana,Dam?? Kok diparkiran ga ada??" Tanya Agha dengan nada khawatir disebrang telpon.
"Gua diluar gerbang nih.. Tadi ada anak kelas XII bergerombol datengin gua, jadi gua kabur.." Jelas Addam cepat.
"Hah?? Yaudah lo tunggu situ, gua kesitu!" Ucap Agha cepat lalu telpon pun terputus.
"Kok bisa anak kelas XII nyariin lo?" Tanya Agha setelah motor Ninja Birunya berhenti didepan Addam. Addam terdiam berpikir. Iya juga.. Tadi blom nanya udah diajak kabur Viandra.. Addam pun mengangkat bahunya cuek.
"Jadi beli kaset PS? Bian sama Tama mana?" Tanya Addam sambil memakai helm yang diberikan Agha.
"Udah duluan.." Jawab Agha singkat sambil membantu Addam mengunci pengaman helm didagunya. Addam pun naik dibelakang punggung Agha dan motor pun melaju kencang.

A3 BxBWhere stories live. Discover now