Awake

19 3 0
                                    

The Next Day. 06.21 AM.

Tok Tok.
"Loh,Gha? Kok kamu masih disini? Tadi Addam pamit sama Tante dari jam 6 mau kerumah kamu, katanya bareng.." Ucap Bunda Addam ketika membuka pintu rumahnya dan kaget melihat Agha yang berdiri didepan pintu. Agha terdiam sejenak mencerna yang terjadi.
Sejak insiden cium-mencium semalam,Agha diusir dari kamar dan Addam sama sekali belum membalas pesannya. Padahal kan Addam yang nyosor? Kenapa seolah-olah Agha yang salah? (Salahkan bibirmu yang menggoda iman,Gha..🤣)
"Ooh,Iya Tante.. Kalo gitu aku pamit sekolah dulu.." Detik berikutnya Agha langsung melajukan motor Ninja Birunya ke sekolah.
Nihil. Tidak ada tanda-tanda Addam sudah datang. Bangkunya masih kosong.
Agha mulai mencari disekitar sekolah. Mungkin saja Addam ke kantin, atau toilet, atau lagi duduk di taman.
Andra menatap punggung Putra keluar dari kelas ketika Andra baru sampai.
Tak lama Bian dan Tama datang.
"Bi! Addam lom dateng?" Tanya Andra menghadang jalan dua orang itu didepan pintu kelas. Bian dan Tama saling tatap.
"Biasanya bareng Putra.. Lom dateng kali.." Jawab Bian melirik bangku Agha yang sudah terisi tas ransel cowok itu, sedangkan bangku Addam masih kosong.
"Lah itu tasnya Putra udah ada.. Si Addam masih kosong.. Biasanya mereka bareng, kan tetanggaan.." Lanjut Bian sambil meletakkan tasnya disusul Tama.
"Lo tau biasanya Addam nongkrong dimana abis pulang sekolah? Atau kalo lagi maen gitu..?" Tanya Andra lagi cepat.
Bian terdiam sejenak berusaha mengingat.
"Warnet game didepan mall.. Biasanya Addam paling sering kesitu.. Kalo ga ada cari aja di mall.. Tuh anak paling demen shopping window.. Kalo masih gak nemu, cari di perpus atau toko buku.. Atau rental komik.." Kali ini Tama bersuara. Bian menoleh menatap sahabatnya itu dengan ekspresi tidak percaya.
"Thanks,Tam.. Gua cabut yah.. Jangan bilang Putra.." Detik berikutnya Andra langsung melesat pergi.
"Lo tau banget dah.." Bian masih menatap Tama takjup dan sedikit jealous.
"Addam gak pernah bolos.. Kalo sampai dia bolos pasti ada sesuatu.." Ucap Tama pelan menatap bangku Addam.
Tak lama Agha muncul dengan wajah lesu bersamaan dengan bunyi bel masuk.
Bian dan Tama menatap Agha dengan tatapan kasihan melihat Ketulasnya duduk dibangkunya dengan nelangsa.
"Lo ga kasih tau Putra?" Bisik Bian ke telinga Tama. Tama menggeleng cepat.
"Biarin dia cari sendiri.. Kalo bener sahabatnya, pasti dia tau Addam kemana.." Jawab Tama singkat.

♡♡♡

Addam's positions. 07.23 AM.

Warnet dan mall jam segini lom buka. Jadilah sekarang Addam duduk sendirian di perpustakaan daerah dengan buku novel horror ditangannya.
Sudah ratusan kali Addam menghela napas panjang sejak duduk dibangku itu.
Halaman yang dibacanya tidak bertambah sedikit pun sejak satu jam yang lalu.
Agha? Viandra? Agha? Viandra? Dua nama itu berputar didalam kepalanya dan kembali membuat Addam menghela napas panjang.
Apa gua harus cari cewek? Masa gara-gara kiss, gua jadi belok..
Addam menjatuhkan wajahnya diatas buku sambil menghadap kesamping.
Deretan meja yang didudukinya masih kosong melompong. Hanya suara kipas dan kicauan burung diluar yang terdengar. Sepi sekali.
Gua ngantuk. Gara-gara ngindarin Agha, gua harus berangkat pagi-pagi banget.. Mana semalem gak bisa tidur..
Addam menatap kosong pintu perpus diujung lorong dengan mata yang mulai terpejam sedikit demi sedikit.
Pintu perpus itu tiba-tiba terbuka. Diseparuh kesadarannya, Addam seperti melihat Viandra yang berjalan masuk.
Viandra..? Heemm.. Kenapa sih cowok itu auranya sulit ditolak.. Mana gantengnya gak ada lawan.. Apalagi kalo senyum.. Bibirnya.. tipis banget.. Dan mata Addam pun terpejam.
"Akhirnya ketemu juga.." Gumam Andra sambil tersenyum tipis menatap cowok cantik didepannya yang sedang tertidur.

♡♡♡

Addam membuka matanya perlahan dan menatap Andra yang sedang sibuk membaca buku. Gua mimpi Viandra..? Ganteng banget padahal cuma lagi baca buku.. Ckck..
"Bangun juga..Semalem begadang? Mikirin gua yah?" Ucap Andra dengan wajah datar, matanya masih sibuk membaca buku novel thriller yang dipegangnya. Addam reflek melotot dan terduduk. Bukan mimpi??!!
"VIANDRA! NGAPAIN LO DISINI??!!" Pekik Addam menatap syok Andra.
Suuttt!! Beberapa orang yang duduk didekat mereka menatap Addam kesal. Addam otomatis menutup mulutnya. Andra tersenyum tipis.
"Mau sampe kapan lo kaget melulu liat gua sih,Dam..?" Tanya Andra menatap Addam. Addam berdeham gugup.
"Tau darimana lo gua disini..?" Tanya Addam pelan menatap Andra bingung.
"Nebak aja.." Jawab Andra datar.
"Boong..!!" Seru Addam pelan. Tau darimana Viandra tempat favoritnya??
"Lo blom jawab pertanyaan gua tadi..? Begadang gara-gara mikirin gua..?" Tanya Andra lagi, kali ini menatap lekat Addam. Addam reflek mundur sampai kepunggung kursi.
"Bukan urusan lo!! Jangan ikutin gua!!" Jawab Addam lalu detik berikutnya berdiri dan berjalan keluar perpus.
Andra menatap punggung kecil cowok cantik itu dan ikut berdiri.
Addam menunggu ojol yang dipesannya dihalte didepan perpus. Tiba-tiba seseorang menyodorkan sebuah helm. Addam mendongak dan menatap Andra dengan wajah datarnya.
"Ikut gua yuk.." Ajak Andra cepat.
"Ogah!" Jawab Addam sadis.
"Mau ikut atau gua laporin nyokap lo kalo lo bolos.." Ucap Andra datar. Addam menatap Andra sengit, lalu menarik kasar helm dari tangan Andra. Andra tersenyum tipis.
"Curang..!!" Desis Addam kesal mengikuti Andra menuju motor CBR merahnya yang terparkir tak jauh dari halte. Andra yang duluan menaiki motornya menatap Addam disampingnya sebelum cowok cantik itu naik dibelakang punggung Andra.
"Daripada lo luntang-lantung ga jelas, gua dengan baik hati menawarkan diri jadi supir lo nih.." Ucap Andra datar melirik Addam yang sedang memakai helmnya. Addam memutar bola matanya kesal tanpa berniat menjawab,lalu duduk dibelakang Andra sambil menjaga jarak. Andra menghidupkan mesin CBR merahnya dan mengegas motornya sehingga Addam terjungkal kedepan dan menabrak punggung Andra.
"Ajg Viandra!!" Maki Addam kesal, tapi Andra dengan reflek menarik kedua tangan Addam dan melingkarkannya ke pinggangnya sambil tersenyum tipis.
"Makanya pegangan,Dam.." Ucap Andra datar. Baru saja Addam akan menarik tangannya, Andra melajukan motornya dengan kencang. Jadi Addam terpaksa merapatkan pegangannya. Gila! Gua gak bisa liat apa-apa! Berapa sih kecepatannya nih?! Gila si Viandra! Kalo gua mati awas aja! Btw, ini perut sixpack banget! Addam memerah tanpa sadar. Gua aja jadi atlit aikido 4 tahun ga bisa kotak-kotak begini! (Gimana mau kotak-kotak kalo tengah malem nyemilin indomie rebus melele,Dam..😑)
Gak sampai 10 menit, Andra sudah sampai ditempat tujuannya, tetapi Addam bahkan tidak berani membuka matanya.
"Mau sampe kapan meluknya? Demen lo yah,Dam..?" Tanya Andra tersenyum tipis melirik Addam dibelakangnya sambil menyentuh tangan Addam yang memeluk pinggangnya erat. Addam reflek membuka matanya. Setelah sadar kalau motor Andra sudah terparkir, Addam langsung menarik tangannya dan melompat turun.
"Gilak lo ya! Bawa motor kayak gitu! Kalo mau mati sendiri aja jangan ngajak-ngajak gua!" Seru Addam kesal menatap sengit Andra yang dengan santainya membantu Addam membuka kaitan helmnya.
"Sori buru-buru,Dam.. Yuk, masuk.. Bentar lagi mulai nih!" Ucap Andra datar sambil mengacak pelan puncak kepala Addam lalu menggandeng tangan cowok cantik itu.
"Apaan yang bentar lagi mulai??" Tanya Addam sedikit kepo menatap gedung studio lukis didepannya. Andra tidak menjawab dan terus menarik Addam memasuki salah satu studio lukis.
Beberapa orang sudah duduk dibangku lukisnya rapi dengan celemek dan kuas mereka, menatap Andra dan Addam yang tiba-tiba masuk.
"Al!" Panggil seorang cewek mungil berambut panjang diikat ponytail tersenyum menatap Andra.
"Han.. Sori gua telat!" Ucap Andra cepat, lalu mendudukkan Addam dibangku lukis yang kosong. Addam menatap Andra bingung. Tapi yang ditatap malah sibuk memakaikan Addam celemek.
"Kelas mulai lima menit lagi kok! Gua pikir lo bakal telat.." Ucap Hani berjalan mendekati Andra. Andra lalu menoleh menatap Hani.
"Gua harus duduk dimana?" Tanya Andra cepat. Hani melirik Addam dan tersenyum. Manis. Addam ikut-ikutan tersenyum.
"Didepan. Yuk kita kenalan dulu sama yang lain.." Ajak Hani kemudian berjalan ke depan diikuti Andra.
"Guys, hari ini model lukis kita mas ganteng disebelah saya ini.." Ucap Hani kepada sekitar 7 orang termasuk Addam. Beberapa anak cewek tersenyum menatap Andra.
"Namanya boleh tau ga,Miss?" Tanya salah seorang cewek dengan lantang. Hani tersenyum melirik Andra yang diam saja.
"Kenalannya nanti aja abis kelas yah? Yuk bisa mulai sekarang.. Al, duduk disini yah.. Terserah lo mau gaya apa, bebas.." Seru Hani yang membuat cewek tadi merengut kecewa. Andra pun mengangguk dan duduk dengan santai dibangku yang disediakan.
Addam menatap sekelilingnya dengan gugup. Baru kali ini dirinya melukis. Kenapa Viandra mengajaknya kesini? Jangan-jangan dia tau??!! Addam menggeleng pelan lalu mulai fokus melirik sekitar. Beberapa pelukis lain memulai dengan sketsa dasar memakai pensil, tapi ada juga yang langsung memakai cat.
Addam pun mulai mencari-cari pensil di meja lukisnya. Ketemu. Saat Addam akan mengukur kira-kira seperti apa lukisannya. Ternyata Andra daritadi menatapnya. Addam balas menatapnya sengit lalu mulai membuat sketsanya. Tanpa Addam sadari, Andra tersenyum tipis menatap wajah serius cowok cantik itu.
Addam memilih cat air daripada cat minyak. Setelah menyelesaikan lukisannya, Addam menghela napas panjang. Ngga buruk juga! Addam merasa tenang setelah melukis.. Ditatapnya lagi hasil lukisannya dan tersenyum tanpa sadar. Lain kali coba lukis Agha aahh.. Tapi.. emang Agha mau diem lama-lama gitu..? Addam tanpa sadar tertawa kecil. Kangen Agha.. 😔
"Waahh.. Lo berbakat yaahh.. Beneran ini baru pertama kali..?!" Hani ternyata berdiri dibelakang Addam dan mengamati lukisan Addam. Addam menoleh menatap Hani dan menautkan alisnya.
"Tau darimana ini baru pertama kali..?" Tanya Addam heran. Hani hanya tersenyum, dan bel pun berbunyi, tanda kelas selesai. Andra berdiri dari bangkunya dan mendekati meja Addam.
"Heemm.. yang ini boleh gua bawa pulang yah,Han? Mau gua pajang dikamar gua.. Berharga nihh.." Ucap Andra datar menatap lukisan Addam. Beberapa cewek yang ingin berkenalan dengan Andra pun ikut-ikutan melihat hasil lukisan Addam dan berbisik-bisik. Hani hanya mengangguk sambil tersenyum.
"Pacar lo?" Tanya Hani to the point melirik Addam. Andra menatap Addam.
"Lom dijawab sama dia.." Jawab Andra datar masih menatap Addam. Addam salah tingkah dan menghindari tatapan Andra sambil membuka celemeknya.
"Boleh gak jadi model lukis minggu depan..?" Tanya Hani cepat. Andra langsung menggeleng.
"Ga boleh! Gua ga rela bagi-bagi.. Sori.." Jawab Andra cepat. Addam melotot menatap Andra dan Hani tertawa.
"OK deh.. Yaudah gua tinggal yah.. Makasi yaa.." Seru Hani menepuk pundak Andra lalu melambai cepat ke Addam. Addam reflek melambai balik. Andra menatap Addam yang sedang menatap Hani pergi.
"Cantik ya..?" Tanya Andra menatap Addam.
"Lebih ke manis sih.." Jawab Addam cepat.
"Lukisan lo cantik ya.." Ulang Andra cepat. Addam menoleh menatap Andra lalu lukisannya dan tanpa sadar tersenyum. Cantik..
"Udah tenang sekarang..? Mau balik ke sekolah ga?" Tanya Andra lagi. Tapi belum Addam sempat menjawab, perutnya tiba-tiba berbunyi. Addam menutup setengah wajahnya dengan malu. Ga bisa liat sikon nih perut!
Tiba-tiba Andra menggenggam tangan Addam dan menariknya pergi.
"Gak usah tarik-tarik juga,Viandra! Gua bisa jalan sendiri!" Seru Addam berusaha melepaskan genggaman Andra.
"Kalo gak gini, gak bisa pegang tangan lo.." Ucap Andra datar. Addam tanpa sadar memerah. Tangan Andra besar dan hangat.
"Didepan ada restoran Jepang tuh.. Lo suka ramen kan?" Tanya Andra menatap Addam yang tiba-tiba diam. Hah? Tau darimana Viandra kalo gua suka ramen??
"Emm..boleh.." Jawab Addam pelan. Andra mengelus pelan puncak kepala Addam. Gemesnya kalo lagi salting gini..
"Kenapa lo ngajak gua ngelukis..?" Tanya Addam setelah mereka duduk dan memesan dua porsi ramen dan teh botol.
"Kenapa lo gak mau manggil gua Andra?" Andra bertanya balik sambil menatap lekat Addam. Addam mengangkat bahu malas dan mulai menyuapi mulutnya dengan ramen.
"Ga mau aja.." Jawab Addam singkat. Andra menatap Addam agak lama.
"Tsuminokami. God of Sin. Itu lo kan?" Tanya Andra cepat. Jder! Bagai tersambar petir! Addam terdiam syok. Gimana bisa Viandra tau nama penanya??!! Sebenernya sampe mana cowok ini tau tentang Addam??
"A-apaan tu? Gua baru denger.." Elak Addam tanpa menatap Andra dan berpura-pura menghindar dengan menyeruput teh botolnya. Imut banget kalo lagi ngeles.. Ga bisa banget boong.. Andra tersenyum tipis.
"Oh.. bukan yah? Gua asal tebak aja.." Jawab Andra cepat. Addam menatap Andra sengit.
"Gua paling suka ngelukis.. Saat ngelukis hati gua tenang.. Jadi gua ngajak lo yang kayaknya lagi galau buat ngelukis.. Supaya hati lo tenang dan akhirnya mau milih gua.." Ucap Andra datar menatap Addam.
"Ga-galau kenapa gua?? Geer aja lo.." Jawab Addam kembali menyeruput ramennya. Tiba-tiba Andra mengambil selembar tisu dan mengelap ujung bibir Addam. Shit! Diem jantung sialan!
"Jadi.. yes nih..?" Tanya Andra masih menatap Addam. Addam terbatuk-batuk keselek ramen.
"Apanya yang yes..??!!" Tanya Addam kesal. Dirinya saja masih bingung sebenarnya belok apa ga..
"Mau dipastikan lagi ga..?" Tanya Andra cepat.
"Apanya sih yang dipastiin?! Viandra bacot nih!" Seru Addam kesal meletakkan sumpitnya dengan kasar diatas meja.
"Webtoon yang gua liat dimeja lo kemaren.." Jawab Andra singkat. Addam terdiam.
"Mau lo apa sih Viandra?" Tanya Addam menyerah. Cowok ini terlalu banyak tahu rahasia Addam.
"Jadi pacar gua.." Jawab Andra singkat, kali ini dengan nada lembut. Tangan Andra menggenggam pelan jemari Addam. Addam menatap Andra lama, mengabaikan jarinya yang diremas pelan cowok ganteng itu.
"OK." Jawab Addam singkat. Andra tersenyum tipis.
"Tapi! No skinship!" Lanjut Addam sambil menepis tangan Andra.
"Pacaran mana ada yang ga skinship sih,Dam..?" Protes Andra cepat.
"Cuma gua yang boleh! Lo gak boleh tanpa persetujuan gua! Mau apa ga?!" Tawar Addam tidak sabar. Andra pun mengangguk terpaksa. Addam menghela napas panjang memikirkan apa yang akan dijelaskannya pada Agha nanti..?
Tuhaaann.. kalo tau pacaran seribet ini, Addam gak akan minta pacaran cepet-cepet.. Huft..

♡♡♡

TBC

A3 BxBWhere stories live. Discover now