01. Undangan

10.4K 533 1
                                    

JANGAN LUPA VOTE SEBELUM MEMBACA
HAPPY READING

*****

Pagi itu disebuah mansion mewah, seorang laki-laki tengah mengetuk pintu yang berwarna hitam di depannya.

Tok tok tok!

"Dek bangun. Udah pagi nih, entar kita telat!" serunya..

"..."

Karena tidak ada jawaban, ia memutuskan untuk masuk ke dalam kamar yang didominasi warna hitam putih itu.

Karena tidak ada jawaban, ia memutuskan untuk masuk ke dalam kamar yang didominasi warna hitam putih itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ia tersenyum saat melihat adek kesayangannya itu masih terlelap dalam tidurnya yang begitu nyaman.

Laki-laki itu berjalan menuju jendela kamar yang tertutup dengan gorden. Ia menyibakkan gorden kamar itu, agar cahaya matahari menerangi kamar tersebut yang notabennya sangat minim cahaya.

Ya, adiknya sendirilah yang mendesain kamar tersebut agar terlihat gelap dan membuat dirinya lebih tenang saat berada di kamar tersebut.

"Awhh" ringis Adira saat sinar matahari mengenai matanya yang masih tertutup.

"Honey, bangun yuk." Ucapnya, lalu mengecup kening gadis kesayangannya perlahan.

"Eughhh" lenguh gadis itu, lalu duduk menyandar sambil mencoba membuka matanya.

"Iya bang, ini udah bangun kan." ucapnya sambil tersenyum lebar. Ken yang melihat itu pun menjadi gemas dan mencubit pipi sang adik.

"Ishh abang mah, sakit tau" keluhnya sambil mengusap-usap pipinya yang mulai mengembang, setelah sekian lama berat badannya yang berkurang sepeninggal ibunda-nya.

"Udah sana mandi, abang tunggu di bawah ya!" ucapnya sambil mengusap puncak kepala Adira.

"Iya abangku sayang." jawab Adira, lalu beranjak menuju ke kamar mandi untuk melaksanakan ritual paginya.

Ken tersenyum sambil melihat ke arah bingkai foto yang terlihat jelas menampakkan kebahagiaan keluarga kecil itu. Lalu, beranjak keluar dari kamar Adira.

Tiga puluh menit kemudian Adira telah siap dengan seragam dan tasnya yang ia sampirkan di salah satu bahunya. Lalu, ia keluar dari kamarnya dan menuruni tangga mansionnya dengan senyum yang cerah.

"Morning Pah, Bang." sapa Adira.

"Morning sayang." balas Brogan dan Kenzo bersamaan saat melihat Adira berjalan mendekati meja makan.

RAQUILDISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang