Yuuji seringkali melihat Sukuna mengawali harinya dengan segelas kopi. Saat ia tanyakan alasannya, Sukuna membalas dengan senyum getir kemudian berkata, "persiapan untuk kerja rodi hari ini."
Stok bubuk kopi maupun biji kopi di rumah mereka tidak terhitung banyaknya. Sampai-sampai, Yuuji merasa rumahnya mendadak berubah menjadi sebuah café.
Bukan hanya itu saja kebiasaan aneh yang selalu Itadori Sukuna lakukan. Pria yang menjabat sebagai Si sulung di keluarga itadori itu selalu mengakhiri harinya dengan segelas teh panas. Teh chamoline adalah kesukaannya. Katanya sih memiliki banyak khasiat, tetapi Yuuji tidak menyukai rasanya. Kebiasaan yang aneh menurut Yuuji tetapi merupakan rutinitas untuk Sukuna.
Pernah sekali ia mengikuti rutinitas tersebut untuk tiga hari penuh, tetapi berakhir dengan dirinya tidak berselera makan beberapa hari setelahnya. Kopi di pagi hari terasa terlalu pahit untuknya, begitu pula teh chamoline kesukaan kakaknya itu yang terasa hambar seperti obat pereda demam. Sebenarnya sih, Yuuji merindukan segelas susu hangat untuk pembuka dan penutup hari-harinya.
Tetapi Yuuji tidak pernah menyalahkan kakaknya untuk rutinitas anehnya itu. Malahan ia mendapat ide yang sangat cemerlang setelah mengobservasi rutinitas tersebut. Gojo Satoru juga memiliki rutinitas, dan Yuuji lebih dari sekadar tau. Yuuji itu kamus berjalan bila menyangkut pria dengan iris senada langit itu.
"Sandwich dengan selai stroberi? Yang benar saja." Komentar Sukuna setelah melihat sandwich di atas meja makannya.
Yep, Satoru itu suka sekali dengan makanan manis, tentunya pagi harinya harus diawali dengan sesuatu yang manis juga. Yuuji memang sudah manis, dan sepertinya akan lebih dari cukup jika ia bertindak sebagai pembuka harinya seorang Gojo Satoru yang terhormat. Tapi tidak dulu deh, takut dapat hadiah bom nuklir dari Satoru.
Jadi, bertindak sebagai -ekhem, calon pacar yang baik, Yuuji memutuskan untuk membekali Satoru dengan makanan kesukaannya setiap hari. Tentunya dengan metode yang sedikit rumit karena Satoru menolak bila Yuuji yang mengantarkan sendiri bekalnya ke kantor. Simpelnya, Sukuna yang digadang-gadang sebagai reinkarnasi seorang raja yang bengis (hanya dilebih-lebihkan karena tampangnya yang seram) oleh sahabat-sahabat Yuuji itu bertindak sebagai perantara. Tetapi tentunya tidak semudah itu untuk membuat Sukuna dengan mudahnya mau membantu secara sukarela. Dibayar dengan Yuuji yang memasak sarapan setiap pagi.
"Kalau tidak mau ya jangan dimakan, beli makanan sendiri saja sana!" gertak Yuuji.
Papadori alias Itadori Jin hanya dapat tersenyum kecil melihat kelakuan kedua anaknya. Tetapi untuk kali ini ia menyetujui perkataan Sukuna. Pasalnya sandwich yang Yuuji hidangkan sedikit aneh untuk seleranya. Roti tawar berisi selai stoberi yang manis saja sebenarnya sudah cukup sebagai menu sarapan. Tetapi Yuuji dan segala eksperimennya yang terkadang membuat papadori bertanya-tanya.
Yuuji menyebutnya sebagai inkigayo sandwich. Katanya itu adalah makanan penghantar jodoh yang terkenal di Korea Selatan. Roti tawar berisi selai stroberi, telur rebus, kentang, mentimun, mayonnaise, crabstick, dan keju. Perpaduan yang cukup unik.
Walaupun begitu, Papadori dan Sukuna tetap membawa diri mereka untuk memakan mahakarya buatan si bungsu. Rasanya tidak buruk, tergolong baik malahan. Sukuna hampir saja melahap sandwich buatan Yuuji untuk keempat kalinya sebelum tangannya ditepis oleh Yuuji.
"Tidak boleh, ini khusus untuk calon pacarku."
"Pelit." Cibir Sukuna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ways To Love You (Gojo × Yuuji)
Fanfiction"Satoru-san, kenapa dirimu tidak pernah menggunakan perbedaan umur sebagai alasan?" "Karena aku tau rasa sakit menerima penolakan dengan alasan 'kau terlalu muda untukku.'" Yuuji tidak pernah menyerah untuk mendapatkan apapun yang ia inginkan, baik...