"JI! YUUJI!"
Teriakan Nobara menggema di koridor sekolah. Walaupun begitu tidak ada yang memprotesnya untuk kelakuannya yang termasuk kurang sopan itu, tentunya karena banyak yang tidak ingin merasakan 'kutukan' milik nobara. Berdasar dari rumor yang beredar, beberapa anak yang menentangnya akan mengalami beberapa keanehan. Ada yang mengalami gangguan makan, diputuskan pacarnya, sering terjatuh saat berjalan padahal tidak ada apa-apa, terkena lemparan bola saat pelajaran olahraga atau malah sampai pingsan dan dirawat di rumah sakit.
Awalnya tidak ada yang mempercayainya, sampai guru bahasa inggris mereka, Miss iori, yang memang terkenal karena kecantikannya itu mengalami kejadian itu sendiri. Niatnya sih memang baik karena menegur Nobara yang tertidur di kelasnya, tetapi pernikahannya mendadak dibatalkan. Sebenarnya memang banyak yang berharap agar Miss Iori batal menikah. Dan dengan kejadian 'kutukan' Nobara untuk Miss Iori itu, menyebarlah rumor tersebut ke seluruh penjuru sekolah.
Tentunya tidak semua orang mempercayai kutukan tersebut. Yuuji misalnya. Sepanjang hidupnya memprotes tindakan Nobara baik secara diam-diam maupun secara langsung, ia tidak pernah mendapat sesuatu yang mereka katakan sebagai 'kutukan Nobara'.
Jadi, begitu mendengar teriakan Nobara yang entah berapa oktaf itu menggema di koridor, Yuuji segera berbalik. Nobara terlihat sedang terengah-engah berlari menuju ke arahnya. Diikuti Megumi di belakangnya yang juga tengah kehabisan nafas untuk mengikuti Nobara.
"Jadi, ada apa?" Tanya Yuuji saat nobara sudah berdiri di hadapannya sembari menetralkan nafasnya.
Tiba-tiba saja teman yang katanya sehidup tidak semati dengannya itu meletakkan kedua tangan di bahunya. Yuuji meringis sedikit dibuatnya karena tenaga gadis itu yang tidak main-main. "Hari minggu, jam sepuluh, cafe yang biasanya kita datangi. Wajib datang."
"Kau," tunjuk nobara pada Yuuji, "Aku," lalu pada dirinya sendiri dan terakhir menunjuk megumi yang sedari tadi berusaha meredam amarah melihat kelakuan nobara, "dan dia. Kupastikan takdir suramnya kisah cinta kita bertiga akan berubah."
"Maksudmu kita bertiga mengencani satu sama lain begitu?"
Megumi yang sedari tadi terdiam akhirnya membuka mulut. Untuk mengomel tentunya. "Bukan begitu, bodoh, mana sudi aku mengencanimu ataupun dia. Maksudnya ajakan blind date, slot untuk anggota prianya masih kurang, dan kita korbannya. Dan untukmu, rambut ubur-ubur, aku masih belum setuju untuk ajakanmu."
"Siapa yang rambut ubur-ubur, seenaknya saja! Kau itu yang rambut landak!" Balas nobara.
"Bisa tidak kalau aku tidak ikut?"
"TIDAK!" teriak Nobara dan megumi bersamaan.
Megumi meletakkan tangannya di pundak Yuuji, menatap tajam, kemudian berkata, "kalau aku harus menderita dengan pergi ke tempat itu, maka kau juga harus menderita bersamaku."
Begitu Megumi selesai berbicara bel peringatan berbunyi. Tandanya sepuluh menit lagi istirahat selesai dan kelas mereka akan segera dimulai.
Megumi mengeluh karena dirinya belum sempat membeli roti kesukaannya dari kantin dan ketiganya berjalan menuju kantin. Begitu sampai di kantin, megumi segera melesat untuk membeli roti kesukaannya. Yuuji dan nobara memilih untuk membeli susu kotak dari vending machine kemudian duduk di taman dekat kantin. Megumi menyusul keduanya beberapa saat kemudian.
Yuuji membuka plastik roti yang diberikan oleh megumi untuknya. Ia memakannya sedikit, setelah selesai mengunyah ia kembali membuka mulutnya untuk berbicara.
"Ra, seriusan aku tidak boleh tidak ikut?"
Megumi mendengus, "Ji, dia itu kepala batu. Sekali sudah diputuskan olehnya, ya tidak akan ada perubahan. Percuma kau memohon mohon supaya tidak ikut."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ways To Love You (Gojo × Yuuji)
Fanfiction"Satoru-san, kenapa dirimu tidak pernah menggunakan perbedaan umur sebagai alasan?" "Karena aku tau rasa sakit menerima penolakan dengan alasan 'kau terlalu muda untukku.'" Yuuji tidak pernah menyerah untuk mendapatkan apapun yang ia inginkan, baik...