Part 4

1.3K 143 3
                                    


Konservatif

||

adalah percaya pada nilai yang dibentuk oleh praktik tradisional. Definisi konservatif adalah tidak menyukai dan tidak menerima perubahan atau ide-ide baru. ... Biasanya orang yang bersikap konservatif disebut kolot

♢♢♢

Ceklek

Suara pintu UGD yang dibuka akhirnya memecah suasana ketegangan mereka yang menunggu di luar.
Sontak Jeno menghampiri dokter yang berjalan ke arahnya.
"Bagaimana keadaannya doker?"

"Operasinya sudah selesai, tapi dia masih harus istirahat di sini malam ini. Besok lisa mungkin baru dibolehkan pulang."

Betapa leganya Jeno mendengar kabar tersebut. Tak lama ia menyergap kedua bahu sang dokter pria paruh baya itu.

"Terima kasih dokter! Apa aku boleh melihatnya?"

Dokter mengangguk dalam senyuman. Setelah itu Jeno segera berlari masuk ke ruang UGD tanpa menghiraukan Chenle ataupun Jisung yang sudah bisa bernapas lega sekarang.

Saat Jeno masuk ruangan, dilihatnya Nana tengah tertidur di atas brangkar ditemani oleh dua suster. Napas lega semakin memenuhi dada Jeno kala ia melihat kalau gadis yang sejak dua jam lalu amat dikhawatirkannya itu ternyata selamat.















***

1 bulan kemudian.

Di bawah selimut putih nan tebal, gadis itu melenguh jengah, menyerukan kesakitan salah satu bagian tubuhnya yang sejak semalam cukup mengusiknya.

Zhong Chenle menyumbulkan kepalanya ke permukaan kasur, memperlihatkan betapa berantakannya dirinya saat ini.
Kemudian gadis itu menoleh ke sebelah, meraba dada dan perut rata yang sejak malam mengerjainya.

"Oppa..." bisiknya memanggil.
Sayangnya panggilan itu tak berbalas, hanya ada lenguhan letih dan dengkuran halus yang terdengar dari mulut pria berwajah seperti bayi itu.

Mungkin kalian akan berpikir ini gila, tapi percaya atau tidak, semalam mereka---Jisung dan Chenle---tidur bersama dalam satu selimut. Ini semua akibat Chenle ikut minum beer bersama Jisung.

Melepas kevirginan di usia tujuh belas tahun ke atas di beberapa negara mungkin bukanlah sesuatu yang amat tabu sebenarnya, hanya saja jika sampai Nana tahu, mungkin wanita itu akan menarik telinga Chenle dan mengurungnya di kamar sampai dia menyadari kesalahannya sendiri sambil meminta ampun.

Tapi bukan Zhong Chenle namanya jika gadis itu penurut, dia itu sama saja dengan Jisung dan Jeno, selalu bertindak di luar nalar.

"Oppaaa!" Kali ini Chenle berteriak dengan suara lumba-lumbanya. Dan akhirnya berhasil mendapatkan respon. Tapi sialnya itu hanya senyuman kecil, karena setelah itu tangan pemuda naked itu menarik tubuh Chenle ke dalam pelukannya.

"Morning...babe..." itulah ucapan selamat pagi Jisung diiringi senyuman binalnya. Dalam sekejap wajah gadis di dalam dekapannya langsung berubah merah.

Pikiran jorok mulai menguar lagi di kepala gadis itu.

Ya, meski mereka mabuk, namun mereka tetap sadar dan bisa mengingat apa saja yang mereka lakukan semalam. Dan bayangan itu seakan mengangkat kembali libido mereka berdua.

"Bagaimana kalau aku hamil oppa?" Tanya Chenle tak acuh.
Dan yang ditanyanya pun sama tak acuhnya pula.
"Hamil? Yah...kita menikah lah," sahut Jisung santai, sesantai ia duduk di bahu ranjang sambil mengecup bibir Chenle lembut.

LIMERENCE (Nomin GS)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang