Laura'06

792 72 10
                                    

Sebulan sudah Elvan bersekolah di SMA SRIWIJAYA. Dan sudah dua Minggu lalu acara pertunangan Laura dan Elvan dilakukan. Pertunangan mereka sangat meriah dengan mengundang seluruh SMA SRIWIJAYA.

Dewa saat itu tidak terima Laura tunangan dengan pria lain selain dirinya. Terbesit dipikiran Dewa untuk menghancurkan acara pertunangan Laura dan Elvan. Tapi semua itu hanyalah angan-angannya.

Sekarang Laura sedikit demi sedikit sudah berhasil melupakan Dewa, walaupun hanya lima puluh persen. Tapi gapapa lah, yang penting dia udah usaha.

Dan sekarang mereka, Elvan dan Laura berada di pantai, menikmati semilir angin pantai yang menyejukkan.

Dengan perlahan Laura menyenderkan kepalanya di bahu Elvan dengan nyaman dan menutup matanya menikmati usapan tangan Elvan pada rambutnya. Rasanya sangat nyaman, pikir Laura

"Ra,"

"Hm,"

"Emm, Lo udah mulai cinta sama gue?" Dengan hati-hati Elvan bertanya pada Laura.

Laura yang mendengar pertanyaan Elvan pun menegakkan tubuhnya. Seraya mengetukkan jari telunjuknya di dagu, berpikir ala Laura.

"Emm, gimana yaa?" Laura tersenyum, menggoda Elvan.

"Kayaknya udah deh." Lanjut Laura seraya tersenyum manis kearah Elvan.

"Tapi boong," Laura langsung berlari menghindari amukan Elvan.

Sementara Elvan yang awalnya tersenyum bahagia, sekarang terlihat kesal dengan candaan Laura dan berlari mengejar Laura.

"LAURA, BERHENTI LO."

"NGGA MAU, WLEEE." Teriak Laura sambil menjulurkan lidahnya, mengejek Elvan.

Elvan terus mengejar Laura yang larinya lumayan gesit, dan

Hap

Elvan berhasil menangkap Laura dengan memeluknya dari belakang. Laura yang dipeluk dari belakang oleh Elvan pun diam membeku.

"Kena Lo!." Bisik Elvan dengan suara seraknya tepat di telinga Laura, membuat Laura merinding.

Laura masih diam membeku dipelukkan Elvan sambil menyetabilkan detak jantungnya yang berdetak kencang.

Elvan yang melihat reaksi Laura yang hanya diam membeku pun semakin mengeratkan pelukannya dipinggang Laura menghiraukan tatapan wisatawan dipantai.

Laura yang tersadar dari keterkejutannya pun dengan cepat melepaskan pelukan Elvan.

"A-apan sih Lo main peluk-peluk aja."ujar Laura gugup sambil mengedarkan pandangannya pada sekitar pantai yang ternyata semua wisatawan memperhatikannya dengan Elvan sedari mereka pelukkan.

"Tuhkan diliatin banyak orang, malu akutuh." Laura merengek sambil menghentakkan kakinya seperti anak kecil yang merajuk pada orang tuanya.

Elvan yang melihat kelakuan Laura pun merasa gemas. Saking gemasnya Elvan menguyel-uye pipi Laura yang chubby kaya squishy.

"Ih Elpan sakit tau." Rengek Laura sambil berusaha melepaskan tangan Elvan dari pipinya.

"Lagian lo gemesin sih," ujar Elvan tanpa dosa udah buat pipi Laura memerah.

"Cih, emang dari lahir gue udah gemesin kali. Kemarin Lo kemana aja kok baru nyadar sekarang?." Pd nya sambil mengibaskan rambutnya ke wajah Elvan.

"Gue laper, makan yuk." Tanpa mengindahkan persetujuan Laura, Elvan langsung menarik tangan Laura. Laura yang tangannya ditarik pun hanya pasrah mengikuti langkah Elvan.

LAURA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang