Laura'07

610 56 12
                                    

Mobil Elvan memasuki pekarangan rumah Dewa. Bersamaan dengan itu, sebuah mobil BMW memasuki pekarangan rumah Dewa. Elvan dan Laura turun dari mobil. Dan ternyata pemilik mobil BMW itu adalah Maya.

"Ngapain lo kesini? Bukannya Lo udah putus ya sama Dewa?" Tanya Maya dengan sinis dan tersenyum remeh.

"Kalo seandainya Tante Dewi nggak nelpon gue juga, gue ogah ke rumah Dewa." Jawab Laura ketus.

"Udah Ra nggak usah peduliin Dedemit. Percuma juga lu ladenin dedemit kayak dia. Lo taukan kerjaannya dedemit kan suka gangguin manusia." Laura yang mendengarkan Ucapan Elvan pun tertawa ngakak. Sedangkan Maya menahan amarahnya karna dikatai dedemit.

"Ihh awas aja Lo Ra." Ucap Maya sambil menatap Laura tajam dan berlalu memasuki rumah Dewa.

"Lo kalo ngomong, suka bener aja hahahahaha." Laura tertawa terpingkal-pingkal sampai mengeluarkan air mata.

Elvan yang melihat Laura tertawa pun mengambil uang seribuan yang di temukannya di pinggir jalan pun menjejalkan nya ke mulut Laura, hingga tawa Laura berhenti sambil melototkan matanya dan mengambil uang yang ada di mulutnya.

"Ih Lo mah kalo mau bungkam mulut gue yang elit kek di kasih uang seratus ribuan gitu, bukannya malah seribu. Ini juga uangnya kok rasanya rada-rada asem-asem kecut gimana gitu. Jangan bilang Lo Nemu uang ini di got." Cerocos Laura panjang lebar.

"Hm." Singkat padat dan jelas. Itulah jawaban Elvan.

Laura yang mendengarkan jawaban singkat Elvan pun mengangakan mulutnya.

"Anjing Lo Van." Umpat Laura sambil mengusap bibirnya dengan kasar. Matanya berkaca-kaca.

"Ngomong apa Lo barusan." Ditatapnya Laura dengan tajam.

"Berani Lo ngomong kasar sama gue." Elvan mencengkeram pipi Laura kuat hingga Laura merintih kesakitan.

"S-sakit Van." Laura mencoba melepaskan tangan Elvan dari pipinya. Sampai tiba-tiba.

"Lepasin tangan lo dari pipinya Laura."

Laura dan Elvan langsung menoleh ke asal suara. Itu suara Dewa.

Elvan tersenyum miring. Dan tanpa diduga Elvan mencium bibir Laura didepan Dewa.

Laura yang mendapat serangan tiba-tiba pun diam mematung. Matanya melotot.

Elvan yang ngga dapat perlawanan pun tersenyum miring dan semakin memperdalam ciumannya.

Dewa yang melihat itu pun terbakar emosi, berani-beraninya dia mencium Laura-nya.

"Bangsat Lo."

Bug

Dewa menonjok Elvan. Laura yang melihat itu memekik meneriaki nama Elvan.

"Shit." Elvan yang tidak terima pun balik menonjok Dewa. Dan terjadilah baku hantam antara Elvan dan Dewa.

"DEWA ELVAN STOP!!!!." Teriak Laura tapi tidak dihiraukan oleh keduanya.

Dengan aksi nekatnya Laura merentangkan tangannya untuk menghentikan baku hantam antar Elvan dan Dewa. Tapi naas Laura malah kena tonjokkan Dewa.

"LAURA." Elvan yang melihat itu pun langsung menonjok Dewa membabi buta.

Bug

Bug

Bug

Bug

"El-elvan udah." Ucap Laura lirih, sambil menahan sakit dipipinya. Ia berusaha bangkit untuk menghentikan Elvan yang memukuli Dewa tanpa ampun.

Grep

LAURA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang