Satu

111K 5.2K 63
                                    

Anna POV

Keynan Jason Junior. Nama yang kusematkan pada anak laki-laki yang kini berusia dua tahun tiga bulan, pada saat bayi. Ia kini menjadi bagian hidupku. Aku menyayangi dan mencintainya lebih dari nyawaku sendiri. Ia tampan selayaknya bayi bule. Bisa dibayangkan. Rambut coklat terang, alis tebal, kulit putih kemerahan, hidung mancung dan sepasang bibir tipis merah menyala.

Jason. Nama panggilannya tapi dia lebih sering menyebut dirinya Esen. Ia tumbuh menjadi anak laki-laki yang super lincah dan penurut. Sore ini aku sengaja mengajaknya bermain di taman kota. Ia senang bukan main. Berlari ke sana kemari. Aku menatapnya dari bangku taman, membiarkannya tertawa melompat kegirangan.

"Mommy...," teriak jason berlari menubruk pangkuanku.

Aku mengangkatnya ke pangkuanku. Jason mengalungkan kedua tangannya ke leherku, merebahkan kepalanya di dadaku. Nafasnya sedikit memburu. Itu karena ia terlalu aktif barusan.

"Esen haus, mommy..," ucapnya merengek.

"Jason mau minum? Minum Jason kan habis," ucapku mengingatkan. Aku sengaja mengucapkan namanya, Jason, agar dia perlahan memperbaiki ejaan namanya.

Ia merengut. Aku terkekeh, mengusap kepala kecilnya.

"Kita pulang, yuk. Tapi kita mampir ke supermarket dulu. Jason mau mommy bikin apa untuk nanti malam?"

Jason menggerakkan bola matanya. Ia seperti orang dewasa yang tengah memikirkan sesuatu yang penting. Sangat menggemaskan. Oh, sayangku!

"Mommy, Esen mau pasta boleh?"

Aku tertawa. Ia belum bisa menyebutkan namanya sendiri dengan benar. Bagiku itu lucu.

"Tentu saja boleh, sayang," ucapku disela tawaku.

Ia menarik wajahku hingga sedikit membungkuk lalu mencium pipiku. Oh, Jason! kau seperti malaikat untukku.

"Come on! kita pulang," ucapku seraya beranjak, menurunkan ia dari pangkuanku.

Langkahnya begitu semangat dalam gandenganku menuju ke mobilku yang terparkir tak jauh dari tempatku duduk.

"Mommy, Esen mau es klim," celotehnya saat aku menstarter mobilku.

"Jason mau es krim? Es krim apa susu?" tanyaku memberi pilihan.

"Dua-duanya!!" teriaknya antusias.

"Hey, bukankah di rumah Jason punya es krim?" ujarku mengingatkan seraya mengerlingkan mataku.

"Susu?! Ya, mommy. Susu aja."

Aku tersenyum menatap malaikatku yang duduk di sampingku. Hanya butuh beberapa menit untuk menemukan sebuah supermarket. Aku segera memarkirkan mobilku lalu menggandeng Jason masuk ke dalamnya. Tangan kosongku meraih keranjang belanjaan.

Jason bukanlah anak kandungku. Tapi ia sudah seperti anak kandungku. Aku tak peduli ketika mendengar omongan miring tentangku yang tiba-tiba memiliki seorang anak. Tentu saja aku gadis baik-baik. Aku belum pernah melakukan hubungan seks dengan pria manapun.

Farzana Halim. Aku biasa dipanggil Anna. Aku mengelola beberapa toko bunga milikku setelah sebelumnya aku mengundurkan diri dari sekretaris di sebuah perusahaan ternama karena aku tak ingin Jason tumbuh tanpa pengawasanku. Aku membuka usaha Jason Florist dengan sebagian tabunganku. Kupikir itu tak akan menyita banyak waktuku. Benar saja. Aku tak sendirian. Ada sahabatku yang ikut membantuku.

Sesaat aku tersadar. Jason tak ada di sampingku. Kemana dia? Mataku bergerak menyapu setiap lorong.

"Jason?!!!" panggilku.

KEYNAN JASON JR. (Edited)- [SUDAH TERBIT]√√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang