Pagi ini Anna mendandani Jason kecil dengan kemeja putih yang dibalut dengan vest rajut warna abu-abu terang. Rambut halus coklat terangnya ia biarkan sedikit acak-acakan.
"Owh! Kau sangat tampan, Nak." gumam Anna setelah selesai merapikan Jason kecil.
"Mommy, mana, Mommy?" tanyanya sedikit protes pada pakaian yang ia kenakan.
( Mommy, kita mau kemana?)
"Hey, kita akan ke pesta ulang tahun Mikha sepupumu. Jadi kau harus tampil rapi, sayang." ucap Anna menjawab protes Jason kecil.
Anak kecil itu tampak tak peduli. Tangannya menarik-narik ujung vest-nya, meminta Anna untuk melepasnya. Anna menggelengkan kepalanya, menatapnya lembut.
"Esen gak mau, mommy!!" teriaknya marah karena Anna belum melepaskan pakaiannya. Ia meloncat-loncat seraya berteriak marah, tak suka.
"Jadi Esen mau pakai baju yang mana, hm?" tanya Anna membawa Jason kecil dalam susunan bajunya di lemari.
Telunjuk mungilnya menunjuk pada T-shirt biru miliknya. Anna menghela nafasnya. Ia hanya tersenyum saat Jason kecil kembali tenang dengan T-shirt biru yang dibalut dengan jaket hitamnya. Sangat casual, seperti ayahnya yang tak menyukai pakaian formal. Kaki mungilnya memakai sepatu kets warna putih. Anna menatap Jason kecil yang kini kembali rapi dengan pakaian pilihannya.
Bahkan kau masih terlihat tampan dengan pakaian santaimu, Nak. Batin Anna.
Anna kembali bersiap untuk dirinya sendiri. Flat shoes warna mocca menjadi pilihannya, memadankan blouse krem terang yang ia lapisi dengan cardigan rajut warna coklat. Cukup simpel tapi tetep terlihat cantik saat ditambah polesan tipis make up di wajah cantiknya.
Pukul setengah sembilan tepat, Jason menjemputnya. Ia mengernyit menatap Jason kecil yang berjalan santai digandengan Anna.
"Ann, kita akan ke pesta Mikha." desis Jason.
"Ya. Aku ingat. Tapi apa kau tau? Dia mengamuk saat aku memakaikan vest dan kemejanya."
"Apa? Kau serius?"
"Ya. Itu baju pilihannya sendiri."
"Oh! God! Anakku sangat keras kepala soal selera."
"Sama sepertimu."
"Please, Ann. Aku bahkan masih terlihat keren meski hanya memakai kolor."
"Dan anakmu terlihat lebih keren daripada kau."
Jason memutar bola matanya. Sesaat ia mengulum senyum menatap Anna yang terlihat anggun dimatanya.
"Well, kalau begitu kita berangkat sekarang. Pestanya di rumah. Di halaman belakang."
***
Pesta yang tergolong cukup mewah bagi Anna. Dan ini pertama kalinya Anna membawa Jason kecil ke dalam sebuah pesta. Jason kecil terlihat tak nyaman. Apalagi saat memasuki rumah besar itu, pupil matanya terlihat mengkerut. Langkahnya cukup berat sampai Anna harus sedikit menyeretnya.
"Mommy.." gumamnya lirih.
Anna menjatuhkan tatapannya. Wajahnya pucat, menengadah. Sementara ayahnya sudah beberapa langkah di depannya. Anna mengangkat tubuh kecil itu.
"Esen mau pulang, mommy." rengeknya.
"Iya, sebentar ya. Esen harus ketemu adek Mikha dulu, mengerti? Adek Mikha ulang tahun hari ini." Anna mencoba memberi penjelasan pada anak kecil di gendongannya.
Jason kecil mengerucutkan bibir mungilnya. Ia melengos saat Anna mencoba menggodanya agar tertawa.
"Ayolah, kalian lama sekali?" Jason bersandar di sisi pintu menuju ke halaman belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
KEYNAN JASON JR. (Edited)- [SUDAH TERBIT]√√
Storie d'amore[Sudah tersedia di toko buku Gramedia] Kehadirannya sama sekali tidak kuinginkan sebelumnya. Dia seperti menghentikan hidupku secara tiba-tiba. Tapi senyumnya membuatku jatuh cinta seketika. Bahkan aku sampai berjanji bersedia melakukan apapun demi...