Lima

2.8K 15 0
                                    

_kenalan_

Zora menggangguk, "Ariq itu siapa kalian?" Tanya Zora lagi membuat mereka saling pandang.

"Teman," jawab Arsha tak iklhas.

"Ayo masuk," Arsha menarik tangan Zora memasuki area sekolah.

"Teman kamu gak diajak juga?" Tanya Zora membuat Arsha berdecak.

Zora tidak tau saja kalau Arsha sengaja meninggalkan mereka karena ingin berduaan dengan nya.

"Mereka masih ada urusan," alibi Arsha.

"Masuk nya masih lama, mau kekantin dulu?" Lanjut Arsha sebelum Zora banyak tanya nya.

"Mau!" Antusias Zora.

"Tas nya siniin, hari ini jadwal nya banyak kan?"

"Iya banyak," cemberut Zora sembari tangannya menyerahkan tas nya.

Jadilah Arsha berjalan menuju kekantin dengan dua tas, ia malas kekelas dulu mengingat kelas mereka yang berjauhan.

"Kamu mau pesan apa?" Tanya Arsha setelah keduanya tiba dikantin.

"Aku mau..." Zora nampak berpikir.

"Mie ayam, minum nya yogurt drink aja, oh ya air mineral dingin nya jangan lupa," pesan Zora.

Sepeninggalan Arsha, Zora memilih memainkan ponselnya, hingga kedatangan seseorang membuat perhatian nya teralihkan.

"Hy," sapa lelaki putih tersebut.

"Hy juga," balas Zora riang, ia sudah lama tak disapa begitu oleh orang-orang dan penyebab nya ya pasti Arsha. Terlebih yang menyapa nya ini punya wajah imut menurut Zora.

"Kenalin gue Eldi, lo bisa panggil gue El."

"Gue Zora," ujarnya dengan senyum di bibirnya.

"Gue kayaknya baru deh ngeliat lo, lo murid baru ya?" Lanjut Zora.

"Gue udah seminggu kali kak pindah kesini, lo nya aja yang gak tau," ujar El diakhiri kekehan.

"Lo manggil gue kak?" Bingung Zora.

"Iya, gue kan adek kelas lo," terang El.

"Kelas sepuluh?" Tanya Zora memastikan yang dijawab anggukan lucu dari cowok itu.

"Ih lo lucu banget," tangan Zora tanpa sadar mengacak gemas rambut hitam lebat cowok tersebut.

"Gue udah lama sering ngeliatin lo," ujar El membuat kerutan timbul di dahi Zora.

"Hah?" Beo nya bingung.

"Eh gak usah dipikirin," ujar El setelah nya.

"Gue minta nomor lo ya kak," El memberikan ponselnya pada El.

Zora mengambil ponselnya lalu mengetikan beberapa deret angka disana.

"Thanks kak ntar gue hubungin, kalau gitu gue pergi dulu ya," pamit El.

Setelah kepergian El, Zora kembali fokus pada ponselnya, ia membuka galeri, dan melihat-lihat kembali foto-foto nya disana.

"Maaf ya aku lama, tadi antrian nya banyak," kata Arsha sembari meletakkan pesanan nya.

"Gak papa." Zora menaruh ponselnya dimeja.

Arsha yang sedang mencampur kan kecap dan sedikit saos kedalam mie ayam Zora, tentunya sesuai dengan selera gadis itu.

"Nih makan," Arsha mendorong mangkok berisi mie ayam ke hadapan Zora.

"Kamu gak pesan Ar?" Tanya Zora, pasal nya di meja hanya ada makanan serta minuman yang dirinya pesan saja.

Teman Apa Teman?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang