O3

39K 192 1
                                    

Yeri menatap tubuh bagian belakang teman sang kakak takjub. Tinggi, putih, berotot, dan sexy. Yeri dengan hotpant dan singlet ketat itu berjalan kearah lelaki itu. Yeri berpura-pura mengambil air minum di kulkas.

" kakak mau minum apa? Kak Seokjin baru saja menghubungiku kalau dia tidak bisa pulang cepat" Ucap yeri sambil menatap kearah si lelaki. "Apa saja yang ada" ucap lelaki itu sambil memainkan ponselnya, "disini ada air mineral, jus
Jeruk, dan susu" ucap yeri, "baiklah, susu saja kalau begitu".

Yeri mengangguk, sedetik kemudian berjalan kearah si lelaki sambil membuka bajunya di depan si lelaki. "Apa yang kau lakukan?" ucap lelaki itu sedikit kaget melihat yeri melepas singlet dan juga bra miliknya. "kau bilang kau ingin minum susu" ucap yeri sambil mendudukkan diri di paha lelaki itu dan meremas sendiri payudaranya. "Ashhh" desahan yeri membuat lelaki itu sedikit resah, ditambah lagi adiknya dibawah mulai terangsang saat bergesekan dengan bagian bawah yeri. "Kak Chanyeol kan tinggi, apa berarti punyamu panjang?" Ucap yeri sambil menyentuh bagian luar penis Chanyeol. "A-aku tidak tau" lelaki itu mencoba tidak terlihat gugup di depan yeri. "Ah, aku rasa kakak sudah haus. Nah" ucap yeri sambil mengarahkan tangan Chanyeol ke payudaranya dan meremasnya. "Ini, silahkan diminum" Chanyeol masih terlihat linglung dengan kejadian ini. Namun yeri semakin agresif dengan menarik kepala Chanyeol dan menaruhnya di payudara yeri. "Susunya keburu dingin, kakak yakin tidak mau minum?" Yeri menggerak gerakkan payudaranya menghimpit wajah Chanyeol. Yeri yang tidak melihat reaksi apapun dari Chanyeol pun terlihat kecewa. "yasudah kalau begitu aku pergi saja", ucap yeri lalu berdiri. Namun Chanyeol mencekal lengan yeri dan kembali mendudukkan gadis nakal itu di pahanya. "Kau yakin mau bermain-main denganku sayang?" Suara husky Chanyeol membuat nyali yeri menciut, ia jadi takut dan juga terangsang mendengar suara bass itu. "A-aku harus ke kamar" ucap yeri, namun lagi-lagi Chanyeol tidak melepaskannya, lelaki itu mengendus payudara yeri dan mengecap sebelah kiri, membuat yeri mendongak menikmati hisapan yang ditimbulkan Chanyeol. "Begini saja aku lihat kau terengah, bagaimana kalau milikku masuk kedalam milikmu? Mungkin ia bisa menyentuh tenggorokanmu", yeri sedikit mengernyit, "a-aku tidak takut. Aku juga tidak sependek itu". Chanyeol tersenyum, lalu mencium bibir yeri ganas, tak lupa krdua tangannya bermain dengan kedua gunung kembar yeri brutal. "Ashhh ahhhh kahkhhh" yeri sedikit terengah saat Chanyeol meremasnya kasar. Chanyeol tidak berhenti, lelaki itu kini semakin gencar menjilati leher yeri, dan membuat sang empu menggelinjang keenakan. "Asshhh kakkhhh" desahan yeri membuat Chanyeol berdiri dan menidurkan gadis nakal itu di sofa. "Kakhh, jangan disini. Kita ke kamarku saja" ucap yeri sambil terengah. "Oke sweety". Chanyeol menggendong yeri sambil terus mencium ganas gadis itu. Yeri sedikit terkejut saat Chanyeol menjatuhkannya di karpet kamarnya, bukan di ranjang. Chanyeol segera melepas pakaian yeri dan juga pakaiannya. Yeri sedikit kaget melihat milik Chanyeol yang memang panjang, besar, dan berurat itu. Membayangkan saja mungkin ia bisa tersedak. Chanyeol mendudukkan diri di ranjang kamar yeri, lalu menarik yeri kedalam selangkangannya. "Berkenalanlah dengannya sayang" ucap Chanyeol sambil mengocok penisnya didepan yeri. Yeri sedikit gelisah mengingat besar milik Chanyeol. Setelah bermain-main dengan milih Chanyeol, ia dapat merasakan penis utu semakin menggembung dan

Crottt

Wajah yeri dipenuhi dengan sperma Chanyeol, lelaki itu segera mendirikan yeri dan menidurkannya di ranjang kamar. Lelaki itu tersenyum kecil melihat tubuh yeri yang pendek namun padat, berisi, dan sexy. Chanyeol memainkan puting yeri hingga sang empu terlihat menggelinjang, Chanyeol juga memainkan vagina yeri dengan jari tangan kanannya. Mengocok pelan, lalu cepat, hingga yeri orgasme. Chanyeol segera menindih tubuh mungil yeri, terlihat gurat ketakutan diwajah yeri, namun Chanyeol mengecupnya lembut, "ini akan sedikit sakit sayang, bertahanlah", yeri mengangguk, dan

"Aakhhhssshhhttt" yeri berteriak, namun Chanyeol kembali menghentikan suara gadis itu dengan memasukkan jarinya kedalam mulut mungil yeri, dan tangan satunya masih menggerayangi tubuh bagian atas yeri. " oh uh ashhh kakhhh", yeri merasa penis chanyeol itu memang benar-benar besar, ia merasa sesak saat pertama Chanyeol memasukinya. Chanyeol menggerakkan penisnya pelan, membuat yeri terlihat memohon, "katakan apa maumu sayang" ucal Chanyeol lembut, sambil menikmati hasratnya. "Cephhhathhh ahhhhssstt, lebih cepat kakhkh", Chanyeol tersenyum lalu menggerakkan pinggulnya lebih cepat dari sebelumnya. Ia melihat yeri terlihat penuh karena miliknya yang besar itu.
.
.

Dengan banyak gaya, Chanyeol telah membuat yeri kelelahan. Gadis itu telah orgasme berkali-kali, ia pun begitu. Lelaki itu melihat wajah yeri yang pingsan itu tersenyum. "Kau sangat nikmat sayanghhhh, ashhhhh". Chanyeol terus menusuk kemaluan yeri dengan miliknya. Ya, yeri pingsan sejak 3 jam permainan mereka. Sedang Chanyeol, ia merasa menemukan tubuh yang pas, yang ia butuhkan selama ini. Ia terus menggenjot adik temannya itu dengan keenakan.

"Eunghhh" yeri terbangun, namun ia bisa melihat Chanyeol masih belum melepaskan penyatuan mereka. "Asshhhh" yeri mendesah saat Chanyeol membuka matanya dan tersenyum. "Kau sudah bangun sayang. Syukurlah, kita harus segeta menyelesaikan permainan ini hingga tuntas, ahhhh" Chanyeol kembali menggenjot yeri dengan kekuatan penuh. Membuat payudara yeri bergerak tak berirama, gadis itu sudah sangat lelah, namun ia bisa melihat wajah bahagia chanyeol saat menikmati tubuhnya.

Chanyeol melepas penyatuan mereka, membuat yeri bernapas lega. Namun lelaki itu kini malah membalikkan tubuh yeri dan

Jlebbb

"Akhhhhh, kakhhhss saakityhhh" yeri mebggigit bibir bawahnya saat merasakan sakit di lubang anusnya. "Tenanglah sayanghhhh inihhh ahhhh nikhhmathhh" Chanyeol terus menusuk-nusukkan kemaluannya pada lubang yeri. Hingga paha yeri benar-benar penuh dengan pejuh mereka. Chanyeol terus menguasai permainan, hingga yeri kembali pingsan dibuatnya.

.
.

Yeri kembali terbangun pukul 8 malam, namun ia telah memakain pakaian lengkap dan lebih rapi. Padahal ia bermain dengan Chanyeol tadi pukul 2 siang. Ia merasa kedua lubangnya kesakitan karena ulah Chanyeol yang ternyata sangat brutal. Gadis itu segera kebawah dan melihat sang kakak tengah bercinta dengan kekasihnya dan juga Chanyeol. Ia melihat bagaimana kakaknya memasuki lubang depan wanita itu sambil berciuman ganas, sedang chanyeol memasuki lubamg belakang wanita itu sambil meremas kedua payudara sang gadis. "Aaakjhhhhhshhhh" ketiga manusia itu baru selesai pelepasan, dan tak sengaja Chanyeol menoleh kearahnya. Yeri sedikit ketakutan saat Chanyeol berlari kearahnya tanpa menggunakan busana, ia bisa melihat kemaluan Chanyeol yang bergerak gerak saat lelaki itu berlari kearahnya. "Kau sudah bangun, ahhh aku rasa kita belum mencoba satu gaya sayang. Bagaimana kalau kita praktekkan sekarang? Kakakmu telah memberiku banyak refernsi gaya barusan, ayo kita praktek", Chanyeol segera menggendong yeri ke kamar gadis itu dan kembali melucuti yeri. "A-aku lelah kak" ucap yeri sambil memalingkan wajahnya. "baiklah, kalau begitu besok saja. Sekarang istirahatlah" ucap Chanyeol, yeri mengangguk, namun

Jlebbb

Chanyeol  kembali memasukkan penisnya pada vagina yeri yang kini longgar itu. "Ashshhh kakhhh", yeri menatap Chanyeol, namun lelaki  itu tersenyum lembut  lalu mengecup bibirnya. "Kau boleh tidur asal tetap menyatu denganku" ucap Chanyeol sambil berbaring di samping yeri".

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Play -Yeri NCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang