O4

29.9K 147 0
                                    

Yeri sedikit bingung saat mendapati ruang kerja sang papa masih menyala, ia dapat melihat gurat kelelahan dari papa tirinya itu. Mamanya kini berada di Paris perjalanan bisnis, jadi kini ia dirumah bersama dengan sang kakak dan juga sang papa. "Papa belum tidur?" Lelaki 30 tahun itu pun segera mematikan laptopnya dan terlihat gelisah. "B-belum sayang. Ada yang harus papa kerjakan", yeri mengangguk. "Aku baru saja selesai menonton drama kesukaanku dan akan kembali setelah mengambil minum di dapur", Lelaki itu tersenyum,

Asshhhh ahhhhh ahhhh fasterhhh ahhh

Baik yeri maupun lelaki itu terkejut, "itu suara apa pa?" Yeri yang masih smp itu sedikit bingung saat laptop papanya mengeluarkan suara perempuan. Yeri segera membuka kembali laptop sang papa dan melihat adegan wanita yang tengah menungging dan disodok dari belakang oleh pria. "A-apakah wanita itu kesakitan pa?" Yeri bertanya polos kepada papanya. "Tentu tidak sayang, lihatlah, mereka terlihat keenakan. Kau mau mencoba?" Lelaki itu mengangkat tubuh yeri dan mendudukkannya di pahanya. "Tapi kenapa wanita itu berteriak pa?", lelaki yang dipanggil "pa" itu tersenyum, lalu meremas payudara yeri, "ahhh" desahan kecil terdengar darinya saat sang papa meremas payudaranya. Tubuh yeri memang lebih berisi dari anak seusianya. Ia sangat sexy dan uhhh menggoda. "Apakah sakit?", yeri mengangguk,"kalau begini?" Lelaki itu memainkan payudara yeri, "ahhhh ishhh enakk pahhh, gelii" ucap yeri sambil menahan geli. Lelaki itu segera melepas pakaiannya dan juga pakaian yeri. Gadis itu segera menutup payudara dan kemaluannya menggunakan tangan. "Kenapa ditutupi sayang? tidak usah malu. Kau lihat kan wanita tadi? dia juga tidak memakai baju yakan", yeri mengangguk ragu, lalu kembali ke pangkuan papanya. "Yeri turun dulu, papa harus mendapatkan ini dulu sebelum yeri mendapatkan keenakan" yeri mengernyit, ia heran saat sang papa melepaskan celananya dan nampaklah junior sang papa yang panjang dan berurat itu. Tangan yeri dituntun sang papa untuk menggenggam juniornya. "Gerakkan seperti inihh sayang"
Yeri menuruti keinginan sang papa, saat desahan pertama sang papa lolos, gadis itu berhenti, "apakah aku memijit terlalu keras sehingga papa kesakitan?" Lelaki itu menggeleng, "teruskan sayang"
Yeri terus memijit hingga sang papa menarik kepalanya dan memasukkan juniornya kedalam mulut mungil yeri. Lelaki itu memaju mundurkan juniornya dengan tempo yang cepat hingga

Crottt

"Telan sayang" ucapnya saat melihat yeri hampir memuntahkan cairan cintanya. Yeri terlihat sedikit pusing setelah menelan cairan itu, "kemari" ujar sang papa. Yeri segera menduduki paha sang papa, yeri menghadap kearah laptop sang papa yang masih menampilkan adegan dewasa itu.

Perlahan sang papa mengendus leher yeri sensual, lalu beralih meremas payudara yeri pelan, lalu semakin cepat hingga tubuh yeri bergerak gelisah dan gadis itu terus mendesah. Sang papa yang terlihat sangat tegang itu pun segera membalikkan badan yeri dan menyusu pada kedua payudara yeri bergantian. "Aishshh paahhh geliii" namun lelaki itu semakin nikmat bermain dengan kedua bongkahan indah itu.

Sang papa kini mencium turun ke perut rata yeri, dan mendudukkan yeri di meja kerjanya, hingga kini ia dapat leluasa menjilat vagina yeri yang terlihat sangat menggoda. " paaaaahhh aiisshhh ini kotttooorrr isssh" yeri mencoba menutupi vaginanya dari lidah sang papa, namun lelaki itu juga terus mencoba memasukkan lidahnya kedalam lubang surgawi yeri. Setelah puas bermain dengan lidahnya, lelaki itu kembali memperlihatkan pada yeri kegiatan utama yang akan ia lakukan. "Ini akan sedikit sakit, tapi percayalah sakitnya hanya sebentar hmm" yeri yang sudah panas pun mengangguk dan

Jlebb

"Aihhhshhh pashhhh" Junior sang papa masih masuk ujungnya, namun yeri sudah terlihat sangat kesakitan. Sebenarnya lelaki ini tidak tega, namun apalah daya birahinya sudah diujung tanduk. Ia terus memaksa dan

Jlebbbb

Yeri terlihat menangis merasakan bagian bawahnya seperti disobek. "Tenang sayang, setelah ini akan nikmat" ucap sang papa lalu kembali menyusu pada yeri. Perlahan lelaki itu menggerakkan juniornya maju mundur kedalam vagina yeri. "Ashhh pahhh inihhh enakkk" lelaki itu hanya tersenyum dan terus menggenjot yeri.

Yeri yang kelelahan akhirnya pingsan dalam pelukan sang papa. Namun karena sang papa belum merasakan kenikmatan sepenuhnya, lelaki itu terus menggempur Yeri hingga gadis itu mengalami 3 kali pingsan.

Yeri terbangun saat cahaya matahari menembus jendela ruang kerja sang papa, namun ia terkejut saat sang papa masih menempatkan juniornya di vagina yeri. Gadis itu bergerak pelan akan mencabut junior sang papa, namun sang papa ikut terbangun.

"Ashhh" ucapnya saat sang papa melepas juniornya. "Hari ini tidak usah sekolah dulu, papa akan izinkan kamu ke guru piket. Oke"

 Oke"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Play -Yeri NCTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang