ᴛʜɪꜱ ʟᴏᴠᴇ
" Bangun Rakha"
"Astaghfirullah ngga bangun² juga?!"
"Kha! Rakhaaa!!!, Lo tidur apa praktek mati suri sihh‽"
"Iya iya ini banguuun"
dengan berat hati Rakha terbangun, jam masih menunjukan pukul 5 pagi. Dan gara-gara cewek bar-bar satu ini Rakha selalu tidak bisa bermalas-malasan dipagi hari
"Buruan mandii,gw ngga mau telat dihari pertama sekolah gara-gara lu bangun kesiangan ya kha!!"
"Hmmm"
Mau tak mau Rakha harus bergegas untuk mandi kalau tidak habis kena Omelan nenek Lampir yg satu ini.
Nenek Lampir di kediaman Rakha ada 2 yg satu ibu negara yaitu ibu nya sendiri dan yg satunya lagi adalah Rani—Rania Aryanti
"Pfftt–"
"Kenapa?"
"Itu kolor Lo imut banget sih kha heran gw"
"Diem lu ngga usah ketawa"
"Ehh bentar bentar ini kok kaya kenal sih gw kha apa jangan-jangan—"
"Ehh engga engga Ran lu salah kali, ini tuh gw Nemu di jemuran bawah"
"Ooohhh jadi selama ini Lo yg ambil celana pendek gw!!"
"Gila Lo kha, wah bener bener gw kira lu cowo bae-bae ternyata selama ini gw ketipu sama tampang Lo""Bukaaannn gw bukan cowo kaya gituu, Rani ihhh"
ᴛʜɪꜱ ʟᴏᴠᴇ
"Rakha dah bangun Ran?"
"Udah Tante udah disuruh mandi juga"
"makan dulu nih tadi kata mama kamu, kamu ngga sempet makan, biasain sarapan ya sayang, kesehatan itu penting, nih abisin ya"
"Hihihi iya Tante makasiih><"
"Arini sekolah dimana Ran katanya ngga keterima di sekolah kamu?"
"Iya Tante kak Arin sekolah di tetangga"
"Sejak kapan pak erte bangun sekolah Ran?"
Ini Rakha yg bertanya, tiba-tiba menyambar ucapan Rania entah dia datang dari mana