Untuk yang terkasih, Jenan.
Sejauh yang aku ingat, rasa-rasanya musim panas belum lama datang. Namun jalanan sudah mulai basah, awan-awan kelabu juga sudah menjajah langit biru diatas sana. Semilir angin sisa musim panas pun... Sudah tidak sekering biasanya.
Tapi Jen, sisa-sisa musim panas itu masih dapat aku rasakan.
Semilir angin itu menemaniku bernostalgia tentang dirimu dalam kenang yang tidak habis-habis. Menemaniku merangkai harap bahwa besok adalah hari yang baik untuk harapan yang lebih baik pula.
Pertanyaannya...
harapan yang lebih baik itu harapan yang seperti apa?
Aku tidak tahu karena entah sejak kapan, dalam setiap harapanku tidak pernah ada kata lainnya selain namamu. Aku juga tidak tahu, entah sejak kapan, namamu bertransformasi serupa peta kusam yang tidak pernah lepas aku genggam. Yang menuntunku pada rumah sederhana di pelupuk asa. Yang membawaku pulang dalam kehangatan, hingga aku melawatkan banyak kemungkinan.
Kemungkinan bahwa aku akan tersesat, kemungkinan bahwa aku akan lelah sebelum sempat tiba, kemungkinan bahwa rumah itu hanya imajinasi yang aku bangun diantara angan,
Atau...
Kemungkinan bahwa dalam sebuah rumah, aku bisa jadi adalah satu-satunya orang yang tetap tinggal.
C A R A P H E R N E L I A
Written by © kaisha_park88
.
.
."Let me ask you one thing. Why should I?"
"No reason. Because it's you."
"I told you before, I can't always be by your side. I can't promise to always be there, and I can't make you as happy as you want to be."
"You can. I'm happy right now."
"I might leave you alone..."
"Then, just go. Everyone will go, Jenan. It's not just you."
"But—"
"I just don't want to regret not being with you until the end."
TBC,
Next.
----------------
Author's note:Jangan dianggap serius, cuma lagi iseng aja:)
With love, K.
Dec.23rd.21
KAMU SEDANG MEMBACA
CARAPHERNELIA
FanfictionPada bagian kedua, mari melangkah kembali menuju rumah. Tempat singgah yang bukan hanya menyimpan kenangan, tapi juga rasa hangat yang selalu berhasil membuat kita tertawa. ©Kaisha_park88, 2021