3

15 3 0
                                    

Happy Reading🌈




"Huh? Siapa dia?"

"Sayang. Kamu sedang apa?"

"Aah! Umm ani!" Jawab Y/N sambil kembali menaruh handphone nya Jimin di atas nakas.

Ding! Dong!

Bell rumah mereka berbunyi.

"Biar aku saja yang buka..." Kata Y/N.

Ceklek!

"Selamat Malam..." Sapa orang itu membungkuk.

"Iya malam. Anda siapa?"

"Saya Kang Seulgi,Sekretaris Tuan Park Jimin..."

"Ouh. Ada apa malam-malam kesini?"

"Hmm maaf aku sudah menggangu. Tapi aku hanya ingin meminta tanda tangan dokumen dan sertifikat yang tertinggal di meja kerjaku. Dan malam ini harus di serahkan..." Kata Seulgi.

"Ouuh begitu. Silahkan masuk dulu.."

"Iya terima kasih..."

Saat memasuki rumahnya Seulgi takjub dengan rumahnya yang begitu mewah dan di lapisi emas. Ia melihat beberapa pajangan dinding dan segala macam terbuat dari emas dan berlian. Sungguh kaya raya. Seulgi menjadi semakin ingin merebut Jimin dari Y/N.

"Duduk dulu... Akan ku panggilkan suamiku..." Kata Y/N dan di angguki oleh Seulgi.

'Pokoknya aku harus merebut Jimin dari wanita jelek itu. Aku akan menikahinya dan menikmati semua hartanya disini' Batin Seulgi menatap punggung Y/N yang menjauh dan kemudian menatap sekeliling rumahnya. Sebenarnya dia juga kaya,tapi tidak sekaya raya Park Jimin. Melihat area halaman depan rumahnya pun ia takjub dan melihatnya sebagai istana. Bukan rumah.

"Eoh? Kapan kau kemari? Maaf lama..." Kata Jimin yang sudah duduk di hadapan Seulgi dan Y/N sudah memberikannya minuman dan duduk di samping Jimin.

"Selamat Malam Tuan. Tidak apa-apa saya baru saja datang..."

"Baiklah. Jadi,apa yang membawamu kemari?"

"Hmm saya ingin bapak menandatangani dokumen ini Tuan. Saya lupa membawanya tadi siang..."

"Ouuh begitu. Yaaudah sini berikan padaku..."
Seulgi pun memberikan beberapa dokumen sisa yang akan di tanda tangani Jimin. Seulgi terus menatap Jimin dengan senyuman pesonanya. Y/N yang menyadarinya pun berdeham.

"Silahkan diminum dulu..."

"Ahh iya terima kasih..."

'ada apa dengan tatapannya? Dia seperti tertarik pada suamiku.. Huh tidak akan' Batin Y/N.

"Nah sudah selesai!"

"Hmm baik Tuan terima kasih dan maafkan saya..." Kata Seulgi membungkuk.

"Ahh tidak masalah lagipula ini hanya tanda tangan"

Seulgi tersenyum dan mereka berjabat tangan lama sambil menatap satu sama lain. Seulgi menatap Jimin dengan tatapan godanya dan Jimin terus menatap Seulgi dengan senyum manisnya. Setelah itu ia pun pamit.

'ada apa denganku?' Batin Jimin.

"Sayang... Kenapa melamun?" Tanya Y/N.

"Eoh?! A-aku.. Tidak apa-apa.." Jawab Jimin sambil tersenyum. Setelah itu mereka kembali ke kamarnya.

"Jimin-ah... Kau belum ngantuk?" Tanya Y/N yang sudah mengantuk dan sedari tadi Jimin terus tersenyum-senyum sendiri menatap layar Handphonenya.

"Kau tidur saja duluan... Aku belum ngantuk.." Jawab Jimin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Heart GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang