ini sambungan chapter sebelumnya, karena udah terlanjur di post kemarin jadi ini tambahannya :v
Bakugou menyusuri koridor dengan keningnya yang semakin berkerut, di tambah dia mendorong siapa saja yang menghalang jalannya.
'sial... apa-apaan ini, ini sangat sesak dan mengganggu... setengah sialan itu bermain curang ' batin Bakugou tangan kirinya meremas bajunya.
"MINGGIR KAU RAMBUT ANEH!?" pekik Bakugou dari jauh, tidak terlalu jauh juga sih.
"heh... jalan ini masih lebar, kenapa aku harus minggir" Kirishima masih belum beranjak dia tidak paham situasinya.
Kirishima lagi-lagi menjadi sasaran empuk lemparan Bakugou,
"kau ini kenapa sih Bakugou... dari kemarin kau melempar ku mulu... memangnya aku salah apa" sikap dramatisnya mulai kambuh, sementara itu Kaminari, Sero dan Mineta hanya menertawakan kesialan temannya.
"Diam kau!!! kalian juga... atau ku ledakkan kalian sekarang juga!!!" Bakugou memberikan tatapan yang benar-benar menyeramkan.
"Kacchan, hari ini kau benar-benar tidak seperti -" Midoriya yang dengan nekad menghampiri Bakugou, akhirnya mendapat tatapan tajam itu juga.
"DIAM KAU DEKU SIALAN!!! AKU TIDAK MAU MENDENGARKAN MU!!?" Bakugou kembali ke bangkunya, lalu meletakkan kepalanya di atas meja.
semua mata menatapnya miris, laki-laki bersurai pirang itu benar-benar sulit untuk mengungkapkan apa yang di rasakan olehnya, sampai akhirnya muncul dua remaja berlawanan jenis kelamin memasuki kelas.
"are.. Todoroki-kun dan (y/n)-chan, kalian dari mana saja?? aku baru melihat kalian" Uraraka menghampiri (y/n) yang menuju bangkunya.
"ahhh... itu tadi-"
"kami berada di belakang sekolah, kenapa??" dengan entengnya Todoroki mengangkat suaranya.
kedua manik dwiwarna itu menatap Bakugou buang masih meletakkan kepalanya di atas meja.
"apa yang kalian lakukan disana?" Kaminari mulai bertanya, disana di ujung sana ada yang panas.
"aaa itu-" (y/n) mencoba menjawab.
"aku menembak (y/n)" oh tuhan laki-laki ini seperti tidak punya beban untuk mengucapkan kalimat itu.
"HAH!!!!??..." pekik satu kelas (- Bakugou)
terdengar suara dorongan kursi yang berasal dari ujung sana, ya... itu Bakugou dia ingin keluar dari kelas yang panas. baginya kelas itu kini tengah panas dan tidak nyaman di tempati.
tepat di depan pintu sana masih ada Todoroki, Bakugou menatap Todoroki seolah-olah berkata 'kau memulai dengan tindakan curang' dengan dengan sengaja Bakugou mengadu bahunya dengan bahu Todoroki yang menandakan dia tidak suka.
"Oiii Todoroki kau mau membunuh (y/n) kah... kau sungguh -" Kaminari, otakmu sungguh lemot hari ini.
"bukan menembak itu yang di maksudnya bodoh" Jiro tanpa rasa segan segera menjitak kepala pemilik surai kuning itu.
"yang dimaksud Todoroki itu, menembak untuk menjadi pacar... wahhh kau curang, padahal aku belum sempat men-" Mineta sudah tergulung seperti mumi oleh quirk Sero.