Aruna yang merasa Namanya dipanggil langsung menoleh kearah sumber suara dengan cepat. Setelah bertemu pandang dengan seseorang yang baru saja memanggil Namanya, Aruna langsung memberi tatapan tajam.
"Hai pacar" ucap seorang pria yang tak lain adalah Edgar.
Aruna yang masih dengan tatapan tajamnya seketika memutar bola matanya malas kemudian melipat kedua tangannya di depan dada.
"Ngapain lo kesini?" Tanya Aruna dingin.
"gue mau Latihan bareng pacar gue" Jawab Edgar sambil tersenyum. Edgar menunjukan senyum? Ini benar benar langka dan sangat jarang terlihat.
Karna pada dasarnya, sikap Edgar dan Aruna tak jauh berbeda. Mereka memiliki tatapan tajam, ekspresi datar, dan dingin. Namun kali ini Edgar baru saja menunjukan senyumnya pada seorang Aruna.
"Sekarang itu jadwalnya Latihan buat para Atlit, bukan buat umum" Jelas Aruna yang hendak berbalik dan meninggalkan Edgar.
Namun sebelum hal itu terjadi, Edgar segera menarik tangan Aruna dengan cepat hingga jarak keduanya kini sangat dekat. Tatapan Edgar mulai menyelami netra coklat terang milik Aruna. Aruna yang merasa terkejutpun mulai masuk meneliti netra hitam milik Edgar dengan tajam.
Keringat dingin mulai menyelimuti Edgar Ketika tatapannya mulai turun menelusuri setiap inci dari lekuk tubuh Aruna. Perlahan Edgar semakin mendekat dan melangkahkan kaki nya, masih dengan diamnya Aruna mulai berjalan mundur untuk menjauh dari Edgar. Namun Edgar terus melangkah maju hingga akhirnya kini Aruna sudah berada di ujung dinding dan tidak bisa lagi menghindar mundur. dengan segera Edgar mengurung Aruna dengan kedua tangannya pada tembok.
Merasa gugup dan sedikit ngeri, Aruna mencoba memalingkan wajahnya sambil mengatur nafasnya yang sedikit kesulitan karna ruang sempit yang diciptakan oleh Edgar. Melihat tingkah Aruna yang gugup, Edgar justru semakin mendekatkan wajahnya pada Aruna.
"Lo lupa? Kalo sejak tadi siang lo udah jadi pacar gue?" bisik Edgar tepat pada telinga Aruna yang membuatnya sedikit merinding karna hembusan nafas Edgar.
Mendengar hal tersebut, Aruna Kembali terkejut. Namun sedetik kemudian ia tersenyum miring sambil memikirkan sesuatu yang akan ia lakukan.
"Gue bukan pacar lo, tapi..." Ucap Aruna penuh penekanan dan diakhiri dengan nada menggantung.
"Tapi apa?" Edgar bertanya tanpa merubah posisinya sedikitpun.
"Gue akan jadi pacar lo, tapi dengan satu syarat" Jawab Aruna yang kini sudah tak terlihat gugup.
Edgar menaikan sebelah halis nya bingung, dan kemudian Kembali menatap mata Aruna lekat.
"Apa syaratnya?" Kata Edgar yang siap menerima syarat apapun dari Aruna.
"Gue mau kita tanding. kalo gue kalah, gue akan jadi pacar lo. Tapi kalo gue menang, jangan harap lo bisa dapetin hati gue" jelas Aruna yang kini tersenyum licik.
Sambil berpikir sejenak, Edgar mengernyitkan dahinya. Ia tidak langsung menjawab perkataan Aruna, tapi justru terdiam dengan pikirannya yang tidak bisa berpikir dengan jernih.
Bukan karna takut, tapi selama ini semua orang menganggapnya sebagai pria Tangguh yang tidak mungkin berani melawan apalagi memukul seorang Wanita. Jika orang orang sampai tau dirinya bertarung melawan seorang Wanita, pasti ia akan di cap sebagai pria pengecut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aruna Forte
Teen FictionAruna Rachelia Forte, adalah seorang gadis tomboy yang sangat dingin. dengan parasnya yang begitu cantik, banyak penggemar pria yang menyukainya. Namun tatapan tajam yang berasal dari matanya yang berwamra coklat membuat siapapun segan kepadanya. D...