tuuuttt.... tuuutttt...
"pasti masih main" aku mematikan panggilan yang tak dia jawab
Aku menancap gas dan berbelok dari perempatan lampu merah tadi.
Aku memarkirkan mobil tepat di depan lapangan basket tempat dia selalu bermain bersama teman teman sebayanya. Dan benar saja, dia ada di sana.
"Rang cewe lo jemput tuh" sorak temannya
Zhao Rang mengirim bola ke temannya yang sudah mengangkat tangannya. Dia menyipitkan matanya dan berjalan ke arahku
Kedua tangannya ia letakkan di pinggulnya sambil berkata "jiee!!!"
"apa" balasku
"kan udah bilang gak usah jemput gue"
"kalo bukan disuruh nyokap lo gue ga bakal jemput dah" aku mendorong pelan badannya dengan jari telunjukku
"huft"
"masih lama gak?"
"lama"
"yaudah gue mau makan dulu entar balik lagi"
Aku berjalan kembali masuk ke mobil.
"eh jie!!"
Dia berlari ke arah lapangan tadi dan berbicara dengan temannya. Tak lupa dia mengambil tas dan handuk di kursi.
"yuk" dia membuka pintu mobil dan masuk terlebih dahulu
"bukannya lo masih mo main?"
"lo kan mau makan, yaudah gue juga laper"
"ck bilang aja minta traktir"
"eitss tenang, gue yang traktir" jawabnya antusias
"kesambet apa lo?"
"udah sepatutnya cowo yang bayar"
Aku membulatkan mata.
"oh my god! adek gue udah dewasa!!" aku menepuk pundaknya
Dia menepis "adek..adek kan cuma beda dua tahun"
"oke karena lo antusias buat traktir, gue jadi makin semangat"
Dia melipat tangannya di dadanya sambil tertawa. Lagaknya sudah seperti orang dewasa.
Aku memberhentikan mobil di depan restoran ramen seafood yang selalu kami kunjungi.
"kirain bakal ke yang mahalan dikit soalnya gue traktir"
"mending lo tabung aja sisanya" aku menyubut pelan pipinya
"sakit tau"
Di meja aku memanggil Laoda yang sudah sangat akrab karena saking seringnya mendatangi tempat ini dan tah hanya itu ramen di sini sangat enak begitupula seafoodnya, sangat segar. Tak lupa kami selalu menambah extra shrimp untuk ramen kami.
"ramen seafood extra shrimp spicy buat kakak non spicy buat si adek" ucap Laoda yang sudah membawakan pesanan kami
"Laoda, Rangrang udah hampir dua puluh tahun mau yang pedes juga"
"yakin kuat pedes??" cibirku
Dia mendengus kesal membuat aku dan Laoda tertawa.
Aku meniup mie yang masih panas dan memakan dengan nikmat beserta dengan kuahnya yang kaya rasa.
"gue mau nginep di lo" ujar Zhao Rang
"gak"
"jahat"
"eh lo gak liat udah berapa banyak baju spongebob yang lo tinggalin di rumah?"
"banyak? pantesan baju gue kayak makin ilang..."
"..untung juga udah beli baru banyak" sambungnya
Aku tiba tiba teringat sesuatu.
"yaudah lo jaga rumah gue"
"kok gitu?" tanyanya sambil meneguk cola
"gue mau keluar kota mau meet up sama temen lama"
"oke berarti gue ikut"
"gak lo mau ngapain? nimbrung?"
"yaudah lo nanti jalan sama temen lo gue di hotel"
"gak percaya gue lo bakal stay di hotel paling juga keluyuran"
"serius janji bakal di hotel aja"
"yaudah, boleh ikut awas lo nanti ilang ilangan lagi"
"yesss!!" Dia tampak gembira.
Bagaimanapun aku tidak mudah percaya dengan dia yang akan berdiam di hotel saja. Karena sehari tanpa keluyuran itu bukan Zhao Rang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yellow You So Much (Zhao Rang)
FanfictionR1SE Halu Series #11 Zhao Rang as Zhao Rang, Ryan (y/n) as you . Zhao Rang yang sudah kuanggap seperti adikku sendiri ini merupakan manusia terimut yang pernah aku temui. Selain tingkahnya yang amat polos dan sangat menyukai spongebob, wajahnya yang...