' CHAPTER 2 '

44 6 2
                                    



" Ish... lahanat... "

" Kau pahal oi ? " Tegur Han yang sudah melihat Haneul maki selama 20 minit.

" Eh anjai- Bila masa kau ada kat sini ? " Soal Haneul terkejut dengan kedatangan Han.

" Bruh, we stay at same house- What do you expect -.- ? "

" Cewah sempat lagi speaking. Dah lah tadi tak datang sekolah. "

" Eiy diam ah- "

" HAN CEPAT TOLONG ANGKAT KAIN DAH MENDUNG NAK HUJAN TU. " Jerit Mrs.Han dari dapur.

" TAPI EOMMA MIHI KAN ADA, KENAPA HAN JUGAK ? "

" EH AKU ADA BANYAK HOMEWORK, SORRY SIKIT. " Selit Mihi, adik Han yang berumur 16 tahun.

" ISH YE LAH. " Dengan malas Han keluar dari rumah untuk mengangkat kain.

" Noona. " Panggil Haruto yang baru keluar dari biliknya.

" Ye ? "

" Noona ada cakap tak dekat Mr.Park yang Haruto ponteng ? "

" Ish, tak pun. Takde masa nak bagitahu. " Tersenyum lebar Haruto setelah mendengar kata2 noonanya.

" Ehee, btw seronok tak detention dgn budak baru tu ? " Soalan mengejut Haruto itu membuatkan pergerakkan Haneul terhenti.

" Kau ni, soalan tu biar betul sikit. " Satu2 scene mula bermain di kepala Haneul.







FLASHBACK







" Kau... Kau Vampire ?! "

" Kau nak tau tak kenapa aku pindah kat sekolah ni ? "

" Tan- HMP ?! " Mulut Haneul ditekup oleh tangan Felix.

" Diam, dengar je aku cakap walaupun kau tak nak dengar. "  Haneul mula berasa berang setelah mendengar ayat Felix, tadi tanya nak dengar ke tak tapi bila tanak tutup mulut pulak suruh dengar, maki hamun Haneul dibuatnya.

" Aku ditugaskan untuk membunuh kelima-lima werewolf yang masih hidup supaya populasi werewolf pupus dari muka bumi. " Kening Haneul mula berkerut. Dengan paksa Haneul mengalihkan tangan Felix.

" Lima ? " Soal Haneul.

" Kau tak tau ke ? Tch, mesti kau Beta. "

" Bruh shut up. Lima ? Aku tau ada tiga je.. "

" 3 Alpha, 2 Beta. "

" Siapa lagi dua... " Bisik Haneul yang jelas didengari oleh Felix.

" Sekarang aku tau kau werewolf.. Tapi aku taktau position kau apa. "

" Ugh suka hati kau lah nak buat apa pun. Dah ketepi, semak je. " Dengan kuat Haneul cuba melepaskan tangannya dari genggaman Felix namun gagal apabila Felix menguatkan genggaman-nya.

" Look, aku boleh je bunuh kau sekarang tapi... " Sebelum menyambung ayatnya, Felix mendekatkan mukanya lalu membisik ke telinga Haneul.

" Aku nak simpan kau... you seems special. " Tanpa Haneul perasan mukanya telah merah menahan malu. Felix yang terlihat muka Haneul terketawa kecil.

Mate [OG]Where stories live. Discover now