SEPENGECUT ITU.....

13 2 0
                                    

*** SAKURA POV ***

Pernahkah kalian mencintai dalam diam?, kurasa tidak ada orang yang pernah melewatkan perasaan itu. Entah terbalas atau tidak, tapi kurasa semua orang merasakanya. Aku gadis yang sedang jatuh cinta pada sesosok manusia yang tak akan mampu ku raih, Uchiha Sasuke.

Aku jatuh sejatuh-jatuhnya pada sasuke dari awal kami bertemu, saat sasuke dengan tampang datarnya memberikan plaster luka saat melihatku terluka tanpa berkata banyak.

"hei..., tangamu terluka" begitu saja dan aku sudah mencintainya di detik itu.

Saat kami masih di kelas 10 di tiga tahun yang lalu, tak banyak yang mengetahui tentangnya. Semunya berubah saat Sasuke mengikuti pemilihan Ketua osis dan berhasil menjadi wakil saat itu, walau kalah namun eksintensinya dan ketampanannya berhasil menarik minat orang- orang untuk memperhatikannya. Saat itu aku sadar kalau Sasuke adalah manusia yang tak akan mampu aku raih.

Jika Sasuke mampu bersinar bahkan di tahun pertamanya sekolah, maka saat terbalik dengan ku. Aku adalah Haruno Sakura, gadia pemalu dengan tampilan yang jauh dari kata modis. Entah salahku tidak mampu mengikuti perkembangan jaman atau karna memang takdirku begini, aku selalu menjadi yang diandalkan teman-temanku dalam mengerjakan berbagai hal, mulai dari piket kelas atau tugas individu atau kelompok. Aku melakukan itu bukan karna sukarela atau aku suka, aku hanya tidak mampu melawan mereka, bukan kebebasan yang aku dapat jika melawan, malah pembullyan yang semakin menjadi-jadi, lagipula aku aku tidak punya keberanian untuk melawan mereka jadi yang kulakukan hanya mengangguk dan selalu berkata "iya".

Aku gadis yang pengecutkan?, sangat berbeda dengan Sasuke yang selalu menyuarakan keinginannya dengan lantang tanpa rasa takut.

Terkadang aku iri dengan para gadis yang mampu dengan terang-terangan mengatakan menyukai Sasuke, walaupun selalu berakhir dengan penolakan. Sedangkan aku hanya mempu menatapnya dari jauh, kadang suka menyelipkan surat ke lokernya, mengatakan hal-hal yang konyol dan menceritakan keseharianku, kadang aku berharap dia mengetahui tentang aku melalui surat-surat yang kukirimkan, namun rasanya terlalu mustahil untuk dia mengetahui tentangku. Terlalu banyak surat dilokernya yang kadang ku ketahui akan berakhir di tempat sampah. Pernah satu kali aku ingin menyatakan cinta padanya secara langsung, namun begitu kami berhadapan langsung, kebaranian yang kukumpulkan langsung menguap entah kemana, jadi aku kabur begitu dia dating.

Aku terlalu pengecutkan??

******

Aku adalah Uchiha Sasuke, pria paling tampan kata ibuku hehehe, bukan hanya ibu sih yang mengatakan kalau aku itu tampan, tapi kebanyakan gadis mengatakan hal sama dengan ibu. Tak terhitung berapa banyak gadis yang kutolak disekolah ini, bukan karna mereka tidak cantik hanya saja hatiku sudah terjatuh dengan gadis berambut pink yang kutemui saat pertama kali kutemui disekolah ini. Aku terjatuh padanya saat kami pertama kali bertatapan. Matanya yang begitu indah sampai aku tak mampu berkata banyak padanya. Dan percayalah aku masih menyesal sampai saat ini.

Kalian tau alasanku mengikti pemilihan ketua osis padahal aku tau itu hanya akan merepotkanku, Bukan karna aku suka berorganisasi atau alas an semacam itu, bukan juga karna demi mendapatkan eksitensi hingga menjadi terkenal, semua itu kulakukan karna aku selalu melihat gadis yang kucintai diperlakukan tidak menyenangkan oleh teman-temannya. Aku ingin membuat dia diperlakukan lebih baik oleh teman-temannya, makanya aku mengikuti pemilihan ketua osis, walaupun gagal di tahun pertama tapi aku berhasil di tahun kedua, akhirnya aku mendapat jabatan ketua osis, sehingga aku bisa menghukum mereka yang memperlakukan gadisku dengan tidak menyenangkan. Aku memanggil Sakura itu sebagai gadisku, karna suatu hari aku yakin dia akan menjadi gadisku.

Yang kutau adalah Sakura sering mengirimkan surat tanpa nama, menceritakan hal- hal yang absurd seperti bagaimana sedihnya dia ketika menemukan seekor anak kucing yang ingin dia pelihara namun karna ibunya alergi bulu kucing akhirnya dia harus melepaskan kucing itu, tentang bagaimana dia menjalani harinya yang menyenangkan padahal yang kutahu itu semua bohong, bagaimana adiknya mengusilinya sampai dia menangis. Gadisku itu lucu sekalikan.

Jujur saja aku tak mengerti dengan diriku sendiri, aku yang biasanya berbicara tegas dengan tenang di depan Sakura justru berubah menjadi manusia paling dingin dan pengecut di hadapan Sakura. Yang kulakukan selama ini adalah melihatnya dan memperhatikannya dari jauh. Aku sudah mempersiapkan diri untuk menyakatakan cinta pada Sakura minggu ini. Tapi hal yang mengejutkanku daripada pernyataan cinta yang diterima. Sakura jadi korban kekerasan teman-temannya di luar sekolah. Alasannya adalah aku. Kecemburuan para gadis-gadis yang suratnya kubuang karna tidak berminat membaca surat mereka, atau gadis yang dengan terang-terangan ku tolak cintanya. Entah mendapat mereka informasi darimana kalau aku hanya menerima surat dari Sakura, tentu saja hal itu membuat para gadis-gadis itu marah dan membully Sakura dan menyebabkan Sakura harus dirawat di rumah sakit untuk beberapa saat.

Kejadian ini membuatku semakin menciut, bukan karna para gadis-gadis itu akan menyerangku dan melakukan aksi terror, justru yang kutakutkan adlah mereka akan terus melakukan hal yang buruk pada Sakura, jadi kuputuskan untuk memendam perasaanku pada Sakura dan menjadi sosok bayangan yang melindungi dari belakang. Tidak akan ku biarkan lagi Sakuraku terluka.

Mungkin kalian berpikir aku pengecut, tapi hanya itulah yang mampu kulakukan...

******

Author POV

Begitulah hubungan Sakura dan Sasuke berlangsung, Sakura yang memilih memendam perasaanya karna merasa tidak sebanding dengan Sasuke, dan Sasuke memilih untuk melindungi Sakura sebagai bayangan.

Walau Sakura merasa aneh karna pembullyan terhadap dirinya berkurang drastis tak banyak yang berani mengganggunya setelah insiden yang membuat dirinya masuk rumah sakit selama beberapa saat. Sakura hanya berpikir sekolah mungkin melindunginya. Padahal yang sebenarnya terjadi adalah Sasuke yang selalu mengikutinya kemanapun, memastika kalau Sakura pulang dengan selamat sampai dirumahnya.

Tanpa mereka sadari waktu berlalu begitu cepat, hari ini adalah hari terahir mereka menginjakkan kaki disekolah hanya tatapan perpisahan tanpa ucapan apapun. Yang tersisa hanya satu lembar surat perpisahan yang Sakura tinggalkan di loker Sasuke. Dan begitulah hubungan kedua manusia ini berakhir.

Dear kamu yang membantuku bertahan selama tiga tahun ini, kamu yang menjadi alasan untukku tetap melanjutkan sekolah di tengah banyak hal buruk yang kuhadapi. Sasuke-kun, tau tidak kalau aku sering sekali menatapku dari bawah pohon Sakura, kamu yang sering melamun di menghadap keluar jendela seolah sedang menatapku juga, Aku terlalu berharapkan?, hehehe... Terkadang aku bersyukur bisa mengenalmu walaupun sebaliknya tidak begitu, namun aku juga menyesali hal yang sama, mengenalmu membuatku tertampar oleh kenyataan kalau aku juta tidak pantas denganmu. Sasuke-ku bolehkan aku meminta?, tunggulah aku sampai aku pantas untukmu, aku akan datang menemuimu. Jika tidak bisa juga tidak apa-apa kok,hehehe...

Aku tetap berharap jika kita bisa dipertemukan kembali dengan kondisi yang lebih baik lagi, disaat aku tidak menjadi gadis pengecut yang tidak mampu mengatakan aku menyukai kamu selama ini. Jadi mari berjalan terus sampai kita bisa kembali dipertemukan oleh takdir.

Apakah bahasaku terlalu berat??, tidak apa-apakan..., saat menulis ini aku sedang menulis surat ini, aku sedang memikirkan hal random dan juga merindukan Sasuke-kun. Aku juga akan membuat pengakuan kalau aku Haruno Sakura, gadis pengecut yang selama ini mencintaimu dalam dian dan selamanya akan terus begitu....

Sampai bertemu lagi Sasuke-kun.....

With love

Haruno Sakura

NARASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang