NOVEL TERJEMAHAN 21+ 🔞
Warning ❗❗
Semua terjemahan menggunakan mbah google. Dimohon yang umurnya dibawah 18+ untuk undur diri dan tidak membaca. Jika masih nakal buat baca, tanggung sendiri akibatnya.
***
Menjadi anak bisu, tetapi tidak bisa hi...
Bahkan seekor burung bodoh pun ingin memanjat tinggi
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
warning adegan dewasa 🔞❗❗ setiap adegan begindang bacanya habis idul fitri guys, yang nekat tanggung sendiri ye akibatnya 😀
***
Di luar, badai mengamuk seolah-olah seseorang sedang melampiaskan amarahnya.
Bagian yang berat berdentang di atap rumah, dipagari di bawah ubin merah mahal dari sebuah kastil terpencil jauh di dalam hutan.
Cabang-cabang kayu putih bergoyang tertiup angin dan miring ke segala arah, langit gelap seperti tinta, terkadang kilat menyambar di langit, menyebabkan area tertentu meledak menjadi cahaya.
Tieu Linh terbaring tak bergerak di tempat tidur, sekelilingnya seperti mengayunkannya ke dunia magis, alis willownya sedikit menyempit, bulu matanya yang hitam sedikit berkibar.
Seluruh tubuhnya tidak nyaman, dia bahkan tidak bisa membuka mata ketika dia ingin bergerak, apakah dia dalam keadaan koma atau di suatu tempat?
Tempat ini sangat dingin, dingin seperti hari-hari ketika hatinya harus bertahan.
Sangat dingin hingga menyengat kulitnya.
Dia bisa mendengar hujan deras, bisa merasakan angin kencang di luar terus-menerus mengalir melalui pintu tertentu ke dalam ruangan.
Angin yang datang cepat juga berjalan kencang seperti namanya.
Di tengah ruang besar tanpa dukungan, dia tiba-tiba merasakan panas tertentu dari kakinya, sangat panas sehingga membuatnya menggigil samar.
Siapa itu ?
Sangat tidak nyaman, panas... sangat panas!
Kenapa tangannya tidak bisa digerakkan?
Siapa yang mengikatnya?
Dia bahkan tidak bisa membuka matanya untuk melihat siapa yang menyentuhnya.
Tapi sepertinya cara orang itu menggodanya menit demi menit terlalu berlebihan!
Dia secara ahli dibelai oleh sesuatu yang kasar.
Dia tidak tahu siapa orang itu.
Pria itu perlahan menggoda dagingnya, mengejek staminanya.
Tieu Linh menggelengkan kepalanya sedikit tanpa sadar, bibirnya terkatup kesakitan.
