1. Sayup

3 0 0
                                    

Wanita itu membawa netranya menuju gemerlap langit di luar jendela kamar yang ia buka. Semilir angin memasuki celah-celah dress biru panjangnya. Ia memeluk lutut tersenyum menghadap laut di hadapannya.

"Masih disini saja. Aku dan kamu masih terjebak di tempat yang sama." katanya pada seonggok kaktus disampingnya.

Lalu ia kembali menatap bulan dan para kekasihnya di langit.

Ia merasa beruntung, sangat beruntung. Bumi baginya tak pernah berputar. Bulan dan bintang itu tak akan pernah hilang dari hadapannya. Waktu untuknya tak pernah bergulir. Tidak lagi, dan tidak akan pernah lagi.

...isi sendiriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang