1 - Elang dan Pernyataan Cintanya

27 5 0
                                    

Desember, 2014

"Dara... Lagi apa?"

Hari itu aku ingat, Elang menghampiriku yang tengah duduk di sebuah kursi di taman sekolah. Kala itu aku masih mengenakan seragam putih abu, berada di akhir kelas sebelas.

"Lagi nunggu orang nih. Mau rapat OSIS."

"Kirain lagi nganggur..."

"Kenapa emang Lang?"

"Kalo Lo lagi nganggur, pacaran sama gue yu Ra?"

"Heh si Gila!"

Elang itu orangnya penuh teka-teki. Dia berada di organisasi yang sama bersamaku ketika sekolah menengah atas. Kami sudah mengenal sejak awal masuk SMA. Dan mendengar ajakan pacaran darinya tidak membuatku terkejut, dia memang biasanya begitu. Jadi saat itu aku hanya mendelik ke arahnya dan mengatakannya gila. Elang hanya tertawa, bahkan ketika aku beranjak dari kursi itu dan meninggalkannya, Elang masih saja tertawa. Saat itu aku jelas tahu ajakan Elang untuk pacaran hanya sebuah guyonan.

"Gue tebak... Lo suka kan sama si Evan?"

Evan itu si ketua OSIS. Aku tidak menyukainya, tapi hanya kagum padanya dan karena kami berada di organisasi yang sama maka intensitas bertemu jadi semakin sering dan kami dekat. Entah darimana Elang menyimpulkan jika aku menyukai Evan. Padahal Evan sudah memiliki kekasih, seorang kakak kelas.

"Jangan asal ngomong deh Elang...."

"Yeee gue gak asal ngomong kali Adara, keliatan dari gerak-gerik lo."

"Ya terus kenapa? Bukan urusan Lo juga."

"Urusan gue dong Ra, kan Lo calon pacar gue ahahahaha..."

Elang itu menyebalkan. Saat sekolah dia terkenal sering mendekati perempuan. Tapi tidak ada satupun yang dijadikan kekasih. Termasuk aku. Bedanya Elang terang-terangan mendeklarasikan maksudnya untuk menjadikan aku kekasihnya.

"Beneran Lo dilabrak Ra?"

"Iya gue takut serem banget pacarnya si Evan."

Teman-teman dekatku menatapku miris sekaligus kasihan saat mendengar ceritaku yang habis dilabrak kekasih orang.

"Astaga... Terus gimana?"

"Gak tau..."

Bukan main gilanya. Aku bahkan tidak melakukan apapun dengan Evan. Tapi tiba-tiba saja kekasihnya yang adalah kakak kelasku, mendatangiku dan menuduhku merebut Evan darinya. Evan tentu tidak tahu jika kekasihnya mendatangiku dan membuat keributan. Jadi aku tidak memiliki seseorang yang akan membelaku dan mengatakan kebenarannya. Sampai ketika Elang datang.

"Aduh Kak, Adara ini pacaran sama gue. Ga mungkin lah dia mau rebut Evan dari kakak."

Elang dan dramanya.

"Kok Lo ngaku-ngaku jadi pacar gue sih Elang??"

Jelas aku langsung meminta penjelasan yang sebenarnya sia-sia. Tapi tetap saja aku kesal. Meski niat Elang adalah meloloskan aku dari pacarnya si Evan, namun aku rasa harusnya ada pilihan lain yang lebih baik.

"Spontan Ra. Gue gak tega Lo di maki-maki sama nenek lampir itu. Harusnya Lo bilang terimakasih gak sih ke gue?"

"Ya tapi gak gini juga! Sekarang satu sekolah taunya kita pacaran!"

"Ya maaf. Gue gak keberatan kok."

Katanya dia tidak keberatan. Jelaslah itu maunya.

"Tapi gue keberatan Elang!"

"Iya iya, nanti gue bantu bawa beban Lo, biar gak keberatan. Kan sekarang kita pacaran."

Jokesnya Elang itu jongkok banget. Sampai hari ini juga masih seperti itu.

7 Years Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang