Part 1

20 12 0
                                    

Semua telah berlalu begitu cepat, rasa sakit orang-orang sudah terlewat, walaupun tidak bisa dilupakan, bayang-bayang masalalu itu masih teringat dengan sangat jelas; kehilangan tempat tinggal, direbutnya ladang untuk kita memenuhi kebutuhan sehari-hari, serta keluarga kami yang tidak berdosa, menjadi korban atas peristiwa tersebut.

Kehidupan warga desa Allegion yang kini tinggal di kota, perlahan demi perlahan mulai sedikit lebih membaik; dengan tempat tinggal yang cukup layak walau jauh untuk dikatakan bagus, perekonomian yang mulai meningkat untuk memenuhi kebutuhan kita sehari-hari. Karena kita tak akan bisa maju kalau terus-menerus terdiam dengan suatu hal yang membuat kita hanya terkejar oleh masalalu.

Dibalik masalalu yang sudah kami tinggalkan, serta kebingungan-kebingungan lainnya muncul setelah terbangunnya sebuah bangunan besar, bukan hanya sekedar besar, namun juga sangat luas yang diperkirakan seluas desa Allegion. Tanpa ketinggalan, sebuah dinding yang amat sangat tinggi mengelilingi bangunan yang besar dan luas itu.

Melupakan semuanya dengan perlahan demi perlahan, meredakan sedikitnya semua rasa dimasa lalu, walaupun hanya sedikit saja dibandingkan sisa bayang-bayang masa lampau yang begitu dalam. Aku hanya duduk di sebuah bukit pinggir kota; tempat biasa diriku menenangkan fikiran, beristirahat sejenak setelah pekerjaan yang aku lakukan setiap hari, menikmati sejuknya angin dibawah pepohonan yang membuat semua perasaan jiwa ini begitu sangat menikmatinya.

Duduk santai sambil memandangi pemandangan suasana desa Allegion yang sudah begitu banyak sekali perubahan; pepohonan dan perkebunan yang mulai berkurang, danau besar yang kini hilang begitu saja dimakan bangunan yang sangat besar, serta udara yang berpolusi dimana-mana akibat bangunan yang terpampang dengan sangat jelas dan terlihat dari bukit tempatku berada dengan bertuliskan "ROXY" di puncak gedung besar itu.

Sudah sekiranya satu tahun lebih gedung itu terbuat, tidak ada tanda-tanda apa rencana yang bangunan itu lakukan. Terkadang diriku selalu berfikir, apa yang ada didalam sana? Apakah ada sesuatu yang entah apa itu? Karena bangunan itu selalu tertutup rapat, dan hanya terdapat para penjaga yang mengelilingi luar sisi tembok bagian gedung besar tersebut.

Nguuuuuuunngg...

Nguuuuuuuungg...

Nguuuuuuunngg...

Tiba-tiba ada yang memecahkan lamunanku sedari tadi, sebuah suara keras yang mendengung sampai membuat gendang telingaku cukup merasa kesakitan karena suara itu. Sekarang suara itu hilang, hening seketika. Suara apa itu? Darimana asalnya?

Nguuuuunnngg...

Nguuuuuuunnngg..

Nguuuuuuunnggg...

Suara itu kembali datang, kini disertai dengan sebuah getaran sampai terasa kearah tempatku duduk sedari tadi. Apa yang terjadi? Kulihat dengan wajah yang penuh rasa heran, sebuah tembok yang terbelah menjadi dua. Ternyata getaran tadi berasal dari tembok besar itu. Sambil kuperhatikan yang terjadi dengan seksama.

Kulihat terdapat seseorang yang keluar dari celah kedua tembok itu, walaupun tidak terlihat dengan jelas, namun orang itu sedang diseret oleh kedua penjaga yang ada disana, tidak lupa pula dengan banyaknya penjaga-penjaga lain disekitarnya. Kucoba untuk beranjak menuju sebuah pohon besar, agar bisa melihat dengan sangat jelas apa yang terjadi dikerumunan banyak orang itu.

"Tolong keluarkan ayahku!" Sebuah teriakan yang ternyata seseorang yang diseret tadi adalah seorang perempuan.

"Berisik!" Salah satu penjaga disana menyepak wajah si perempuan itu dengan keadaan kedua tangannya yang terus di pegang.

"Perjanjian kita sudah sepakat, dan ayahmu yang meminta kesepakatan itu, jadi kau harus nurut kalau kau tidak ingin mati!" Sepakan itu kembali menyasar kewajah perempuan itu.

ROXYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang