Road To Pensi

15 2 1
                                    


"Pagi teman-teman, gmn ni jadikan latihan pensinya?"-Robi.

"Jadi lah"-Aldi.

"Kapan"-Robi.

"Sentar sorelah"-Dodi.

"Eh btw, gmn bajunya udah dpt nggk" tanya Sherly.

"Sudahlah, owh iya kita kan hari ini nggk belajar mendingan kita pergi lihat kostumnya" jawab Robi.

"Nah, ide bgus tuh"-Dodi.

Robi dan teman-temannya pun bergegas menuju tempat penyewaan kostum tersebut.

"Pip,pip,pip" suara klakson motor.

"Izin dulu ya pak, mau keluar sebentar" teriak Aldi kesatpam.

"Eh, mau kmn?"-Pak Aris.

"Sebentar pak ada urusan" sambil tancap gas dengan cepat.

Sesampainya di tempat penyewaan kostum Rans Decor, Robi bertemu dengan teman lamanya.

"Eh Fadil" salam hangat Robi.

"Robi ya"- Fadil.

"Iya, ini gue Robi, apa kabar Dil"-Robi.

"Baik gue, gmn sekolahnya?"-Fadil.

"Lancar jaya, kmu ngapain disini?" tanya Robi.

"Oh ini, usaha punya ayah gue Rob''-Fadil.

"Wah hebat, boleh lah dapat diskon hehehe" sambil merayu Fadil.

"Boleh, apasih yang nggk buat tmn gue"-Fadil.

"Thank's, ya Dil" jawab Robi sambil menepuk pundak Fadil.

"Santai, sekali-kali kan gue bantu, dulu kan kamu sering bantu gue"-Fadil.

"Hihi"-Robi.

Aldi dan Dodi sedang berbisik.

"Enak ni, dapat diskon"-Aldi.

"Iya bagus, nggk sia-sia kita bawa Robi"-Dodi.

Setelah pemilihan kostum, Robi kembali menuju sekolah bersama Aldi dan Dodi.
Sesampai di sekolah, mereka pun latihan untuk persiapan pensi.

"Kawan yang lain mana nih, kok sepi?" tanya Robi.

"Biasalah pulang dulu, bru kmbli"-Sherly.

Beberapa jam kemudian, semuanya sudah tiba di kelas.

"Eh, Dian mana? kok nggk nongol-nongol"-Dodi.

"Iya dia kemana, coba aku telpon dulu" jawab Robi sambil mengambil HP di saku celanannya.

"Tut, Tut, Tut" suara dering HP Robi.

"Nggk aktif ya?"-Sherly.

"Nggk"-Robi.

"Gimana sih Dian, kan sebentar lagi pensi, masa dia kabur gitu aja"-Aldi sambil ngomel-ngomel.

"Jadi, gmn nih?"-Dodi.

"Kita tungguin aj sampai besok, kalau nggk ada kabar kita hilangkan aja dialog dia"-Sherly.

***
Dian tiba di kelas dengan wajah yang merasa malu, karena tidak ikut latihan.

"Eh, Itu Dian" teriak Sherly.

"Hai, kawan-kawan"-Dian.

"Bangsat lu, kenapa nggk datang latihan kemarin" tanya Sherly dengan kasar.

"Eh santuy lu ya, nggk usah ngegas"-Dian.

"Idih, lu aj tu yang nggk tau diri, sudah salah ngeyel lagi" sinis Sherly.

"Maaf, gue nggk jadi ikut pensi"-Dian.

"Lah, kenapa? tanya Robi.

"Hahaha emang bangsat, sdh kuduga" jawab Sherly dengan nada ngejek.

"Gue males ikut pensi"-Dian.

"Nggk boleh gitu Dian, tiba-tiba lu batalin"-Robi.

"Ya, mau-mau gue donk hahaha" dengan bangga Dian ucapnya.

"Hahaha, bangsatkan dia"-Sherly.

"Hahahaha"-Dian.

Suasana kelas menjadi gaduh, karena si Dian tiba-tiba nggk mau ikut pensi, hingga terjadi perdebatan antara Dian dan Sherly.

Akankah, Dian kembali bergabung dalam pergelaran pensi nanti atau tidak? kemudian bisa baikan dengan Sherly lagi?. Hohoho, emang ya Dian suka buat onar nggk jelas tunggu cerita selanjutnya, Happy a nice day.

Salam hangat, Moracle🤗.

Jangan lupa ninggalin jejak, supaya penulis makin semangat nulis ceritanya. See you.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mimpi Dan AnganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang