[ ! ] tags: slightly unhealthy relationship, some harsh language, jangan lanjut jika tidak nyaman dengan tema-tema yang tertera.
—
Gelap gulita merengkuh tulang-belulang dan tungkai Yoongi yang telah berat oleh letih. Ia menutup matanya, hendak membiarkan kantuk melahap kesadarannya bulat-bulat, saat dering ringtone yang terlalu familiar memecah keheningan, menariknya sebelum tidur dapat melakukan hal yang sama. Yoongi menghela nafas panjang sebelum meraih ponselnya. Cahaya dari gawai tersebut menyinari mukanya yang tertekuk dan kelelahan. Nama yang terpampang pada layar ponsel tak asing—justru akan lebih aneh, meski akan lebih baik baginya, bila pria itu tidak menelpon.
"Taehyung," sambut Yoongi singkat.
"Hyung," jawab Taehyung. Taehyung tak lagi memanggilnya hyung saat mereka mulai berpacaran, honorifik tersebut dengan mudahnya terganti dengan panggilan sayang. Suaranya terdengar lelah. Mereka berdua sepertinya amat lelah akhir-akhir ini. "Hyung, aku kangen."
"Heavens, Tae." Yoongi mengacak-acak rambutnya asal, menarik nafas panjang dengan tajam.
Dari seberang layar, dengan bir murahan yang pahit di genggaman tangannya, Taehyung tahu bahwa yang lebih tua sedang frustasi. Menelfonnya memang bukan ide yang baik, namun—
"Tae, kita ini sudah berakhir sejak berapa bulan yang lalu. Terlalu banyak bulan yang lalu," bisik Yoongi. "Kumohon, berhentilah."
(Namun, saat seseorang bersedih, ia bersedia melakukan apapun—bahkan hal yang menyakitkan sekalipun—untuk melupakan kesedihan tersebut, meski hanya sementara.)
(Meski setelah itu, ia justru akan semakin tersakiti.)
Taehyung tertawa miris. "Katakanlah padaku, hyung. Berhenti apa? Menelpon? Merindukanmu? Menangisimu? Atau menangisi kita berdua?"
Yoongi tidak menjawab. Ia menutup sambungan telepon, mematikan ponselnya, lalu memejamkan matanya. Kali ini, kantuk tak memakan kesadarannya.
Besok, Yoongi akan terlambat masuk kerja karena ia mematikan handphone-nya sehingga alarm-nya tak berdering. Pada tengah hari, ia akan mendapat SMS dari Taehyung. Hanya satu kata, sebuah permintaan maaf. Tapi untuk saat ini, setiap kali ia menutup mata, ia hanya dapat melihat sepasang mata yang berwarna senada dengan kacang almond dengan bulu mata yang terlalu panjang dan sebuah senyuman kotak.
Ia hampir dapat mendengar Taehyung memanggil namanya. Hampir.
📌 / disclaimer, rentang waktu antara satu chapter dengan chapter yang lain akan sangat acak, bisa saja selisih seminggu, atau bahkan berbulan-bulan, karena buku ini lebih fokus ke "snippets"—atau potogan-potongan—dari kisah tae dan yoongi, jadi bukan cerita yang berurutan konsekutif gitu. tapi tetap kronologis, kok. selamat membaca :)
KAMU SEDANG MEMBACA
CIRCLES 、taegi
Acakgaris di antara cinta dan tak rela melepaskan adalah garis yang amat tipis. atau: taehyung dan yoongi sudah putus tapi masih saling terikat. / high-key inspired by iu ft. dean's "troll"