matahari : 02

155 37 4
                                    

-09 mei 2020

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-09 mei 2020.

hari ini kami bertiga berencana mendukung sunghoon di kompetisinya. sunghoon tidak tau ini, sebuah kejutan. jika saja kompetisi ini diadakan di hari sekolah, tentu kami tidak akan datang karna jarak nya yang cukup jauh.

"benar disini." ujar jake. seperti biasa, senyum sang matahari tidak pernah luntur. aku terus memperhatikannya dari kami bertemu tadi pagi. "kau sesenang itu?"

dia mengangguk. "tentu! ini pasti akan sangat keren!" ujarnya antusias. bukannya muak atau bagaimana, ini terasa aneh saja. sudahlah lupakan.

kami sekarang tengah menunggu diluar ruang kompetisi-karna tidak sembarang orang boleh masuk. sunoo menekuk wajahnya. "mau beli makanan dulu? aku rasa ini akan menjadi sedikit melelahkan. berdiri diluar seperti ini." aku dan sunoo mengiyakan.

pergilah kami ke kedai burger terdekat. "aku traktir. kalian tunggu saja disini." tentu saja, jake adalah orang paling ber-uang diantara kami berempat. seperti apa yang dimintanya, aku dan sunoo berdiri diluar.

suara dering ponsel terdengar dari arah sunoo. pemuda itu mengeluarkan ponselnya, lalu menatapku. "sebentar, ya?" ia lalu menjauh. dapat kulihat wajahnya yang kawatir saat menjawab telfon itu. wajah seperti ini baru sekali kulihat dari seorang kim sunoo yang selalu tersenyum.

"sunoo dimana?" aku menoleh. jake sudah kembali dengan kantong plastik di tangannya. aku pun menunjuk sunoo yang baru saja mengantongi ponselnya. pemuda kim itu kembali.

"ayo!" lihatlah. dalam selang waktu beberapa sekon, ekspresi wajahnya berubah sangat pesat. aku seperti melihat dua orang sekarang.

≻───── ⋆✩⋆ ─────≺

"kenapa tidak bilang? aku jadi merepotkan. kenapa tidak masuk?" tanya sunghoon saat tau kami menunggu diluar. sunoo yang memberitahunya lewat pesan text. "tidak boleh masuk." sunoo menekuk bibirnya.

"kalau kalian sebut namaku, pasti boleh masuk. sayang sekali." dari nadanya, sunghoon terlihat seperti sedang membanggakan diri. kini dia menatapku. "ibumu tidak marah?" aku menggelengkan kepalaku.

"kau terlihat sepeti pangeran! waah bajumu keren sekali!" kulihat sunoo menatap kagum kearah sunghoon. sementara sunghoon sendiri melihat kembali pakaian yang ia kenakan. baju putih bersih dengan bagian tangan mengembang dan celana hitam, dia memang terlihat seperti pangeran.

"jake tolong fotokan aku dengan sunghoon!" sunoo memberikan ponselnya pada jake. aku yang tadinya berdiri didekat sunghoon mencoba menjauh agar tidak mengganggu. pemandangan di depanku terlihat seperti penggemar yang berfoto dengan idol favoritnya.

"oke sudah."

setelah itu, kami pergi bermain disekitar sini sebelum pulang. jake dan sunghoon pergi membeli minuman. aku dan sunoo menunggu mereka di bangku taman dekat sini. "terima kasih ya! kau mengabulkan permintaanku!" aku menatapnya yang tengah tersenyum, kedua bola matanya sampai ikut tenggelam.

matahari,kim sunoo. 「✓」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang