matahari : 07

197 30 8
                                    

- 28 september 2020

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- 28 september 2020.

aku kehilangan fokus belajarku selama 2 minggu ini. kim sunoo, remaja dengan senyum sejuta cahayanya itu tidak pernah datang ke sekolah lagi sejak hari terakhir kami bertemu. saat di bianglala itu. setelah itu batang hidungnya sama sekali tidak tampak walau sedikit.

tidak kuperdulikan guru berwajah tegas dibagian depan kelas yang tengah mengoceh pasal senyawa-senyawa kimia yang aku sendiri tidak tau namanya apa. tangan kiriku menompang dagu dan tangan kanan memainkan pena yang ada di sela-sela jari. pandangan kedepan namun pikiran berkelana mencoba mencari ide dimana keberadaan kim sunoo.

"mungkin dia pindah?" gumamku dengan suara yang teramat kecil. tapi jika sunoo benar-benar pindah, kenapa tidak bilang?

tadinya aku tidak terlalu memikirkannya. semua orang punya kepentingan masing-masing bukan? kalau kita tidak termasuk ke dalam urusan itu, bukannya lebih baik tidak mencampurinya? penegasan-penegasan itu kuanggap mengambang diudara. aku hanya penasaran, tidak lebih.

"sampai jumpa minggu depan."

jam terakhir selesai. aku segera mengemas tas ku lalu menggendongnya dibelakang. sudah kubuat tujuanku hari ini. aku akan kerumah sunoo.

"mau pulang bersama?" aku menoleh. sunghoon tersenyum lalu berjalan berdampingan denganku. "aku akan pergi ke rumah sunoo terlebih dahulu." ia mengangguk. "oke. aku ikut. menurutmu apa alasan ia tidak masuk sekolah?"

"aku tidak yakin." entahlah, dengan wajah penuh senyum, kim sunoo sulit ditebak kali ini. sakit? pindah? atau mungkin saja hilang? aku tidak yakin.

aku mulai merindukan sosok kim sunoo. cahaya dari senyumnya yang tulus itu memungkinkan untuk membuat hari seseorang menjadi lebih baik. aku salah satunya. harapan agar Tuhan menciptakan banyak lagi sosok ssperti kim sunoo kuucapkan dalam hatiku.

"hey!" tiba-tiba saja jake datang menepuk pundakku dan sunghoon. sunghoon tampak terkejut, begitupun aku. pria berparas tampan itu ikut berjalan beriringan dengan kami. "mau kemana?"

"rumah sunoo. kau mau ikut?" ajak sunghoon. "kenapa? aku juga sudah tidak melihatnya 2 minggu ini."

"justru itu, dia tidak masuk sekolah selama 2 minggu." jake tampak terkejut setelah mendengar ucapan sunghoon. "benarkah?" aku dan sunghoon mengangguk. "aku ikut ." jadilah kami bertiga pergi bersama kerumah sunoo.

namun sesampainya disana, kami tidaj menerima sambutan sama sekali. rumah itu sepi bak tak berpenghuni. tapi masih jelas beberapa barang milik sunoo masih tertata rapih di halamannya yang kecil.

matahari,kim sunoo. 「✓」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang