Bab 3

5 0 0
                                    

Andi melajukan mobilnya untuk rute berikutnya yaitu rumah Gina pacarnya.

Rumh Gina

"gue singgah dulu ga ni?"

"idih aneh, biasa itu yang nawarin
itu tuan rumah bukan tamu" - jijik Gina

"hehe" - tawa Andi

"ntar aja deh, sekalian dengan Bela"

"ya udah, pamit ya sayang, daaaa" -
Andi pamit

"iya daaa sayang, sampai ketemu ntar sore"

Sore pun tiba

Ting tung... Ting tung

Suara bel rumah Gina, gina membuka pintu utama rumahnya ada Andi dengan Bela

"eh masuk-masuk" - ajak Gina

Mereka bertiga langsung menuju ruang keluarga

"bel lo bawakan kasetnya?" - tanya
Gina

"yaaaaaaahhhh" - sambil memukul
keningnya

"yaelah terus ngapain kita sekarang" - kesal Gina

"iya" - Andi membuka suara juga

"iya, iya, sok kecewa lagi, bilang
aja lo senang bisa kerumah Gina lagi" - kesal Bela

"hehe" - Andi tersenyum kepada Gina

"tapi tenang" - ucap keras Gina membuat Andi kaget dan mengelus dadanya

"eh kalo ada solusi jangan kek
orang ada masalah ngomongnya, selow aja napa" kesal Andi masih mengelus dadanya

Bela mengeluarkan sebuah benda dari kantong celananya, benda itu adalah flashdisk 64Gb.

"ini flashdisk, gue selalu bawa
kemana-mana, coba cek di laptop lo Gin, barangkali aja ada filmnya disitu" saran bela

Tanpa kata Gina ke kamarnya mengambil laptop, mengambil flashdisk Bela lalu mengecek file-file di dalam flashdisk tersebut satu persatu

"eh buset ini semua isinya
film-film apa aja, banyak bat dah"
Gina memperhatikan Bela yang tersenyum kepadanya. Gina menggelengkang kepalanya karena aneh dengan kelakuan sahabatnya itu.

Cek per cek akhirnya Gina nemu film yang dimaksud Bela

"Bel ada nih filmnya"

"ya udah langsung nonton aja di
laptop kalau gitu" kata bela

Gina menarik meja kecil dan diletakkan di depan mereka bertiga, film pun sudah mulai.

...........

Saat sedang asik menonton, notif whatsapp Bela berbunyi. Gina dan Andi udah tau ini pasti dari mama atau papanya. Soalnya kan Bela jomblo mana mungkin Dilan tiba-tiba ngechat dia terus ajakin jalan...hehehe.

"itu mama loh ngechat Bel" - Gina sedikit mengejek Bela

Bela yang sedang serius menonton

"iih biarin aja, tadi gue udah ijin
sama mama dan papa sebelum kesini" - kesal Bela


"yaelah, siapa tau ada hal penting
kan lo ga tau Bel" - Andi memberi saran baik

Bela berbalik melihat Andi dengan sinis.

Terlihat wajah yang kesal sambil mengambil handphone di saku sweaternya. Bela memperhatikan lama layar handphonenya seperti kebingungan

"Gin, Di, nomor baru ini mah"

"siapa tau dilan balas aja, aku
juga rindu dilan...hehehe" - ejek Gina

"emang 4 angka di belakang nomor tersebut berapa?" tanya Andi BELA

"4664"

"siapa ya Gin?" - penasaran

"gue juga ga tau, kalau teman
dikampus ga mungkin kita ga simpen nomer mereka yang sering kontak-kontakan dengan kita ya kan"

"balas saja kali ya?" - bingung Bela

"iya balas aja, nananyain, siapa ya?"

"udah." - jawaban singkat Bela

Mereka melanjutkan menonton kembali.
Tak terasa 2 jam telah berlalu, film mereka pun telah selesa.

"gimana Bel orang tadi?" - tanya Gina penasaran

Tq buat yang udah nyempatin baca cerita ini🙏😇

Lancar terus puasanya ya bra, buat yang menjalankan😇

Jangan lupa komentar dan votenya ya😁

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kematian BelaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang