1

151 11 3
                                    

ㅤㅤLangkahnya merapat, pandangan matanya lurus kedepan seperti tidak menganggap makhluk hidup di sekitarnya. Tidak, bukan berarti tidak memiliki etika hanya saja deru hujan dan musik membawa suasana menjadi berubah. Gadis itu terus berjalan menuju perpustakaan sekolahnya tanpa mempedulikan hal lain.

ㅤㅤGadis yang lumayan dikenal warga sekolah akan kelakuannya yang seperti anak kecil, duduk sendiri di pojok ruangan perpustakaan, membaca buku dongeng kesukaannya sambil mendengar derai hujan. Paras cantiknya memang membuat orang terpesona, bulu mata yang lentik, senyumannya yang manis. Naasnya, sifat dan fisik gadis tersebut berbeda. Fikiran gadis itu hanya bermain dan bermain, layaknya anak berusia 6 tahun "Aku mau main hujan, pasti seru." Gumamnya mengalihkan pandangan kearah luar jendela.

ㅤㅤ"Tidak, tidak boleh. Nanti kamu sakit." Selak seseorang membuat gadis itu sedikit terkejut. Ah ternyata temannya dari masa kecil, laki-laki yang selalu ada disisinya mau susah ataupun senang. Jaemin, teman seperjuangannya semasa hidup. Gadis ini merasa beruntung mempunyai teman sepertinya, selalu mendukung apa yang mau dia lakukan. Minju si gadis remaja, memiliki jiwa yang terperangkap pada raga yang bukan miliknya.

ㅤㅤ Menggeser kan tubuhnya untuk memberi sedikit celah untuk temannya, Minju sedikit tidak setuju akan jawaban tersebut, "Kenapa tidak? Lagipula aku bosan, ini sudah jam pulang sekolah. Jadi, semua murid bebas melakukan apa saja." Ucapnya lalu merapikan buku dongeng yang telah diambilnya di rak buku perpustakaan. "Sudah tau jam pulang sekolah, kenapa tidak kembali ke rumah mu?" Sekarang pukul 3 sore, sekolah sudah sepi tidak ada murid selain mereka berdua.

ㅤㅤ"Ayo pulang, aku antar kerumah mu. Ini sudah sore kamu harus istirahat, kakakmu pasti sudah menunggu dirumah. Cepat nanti hujannya makin deras." Benar apa kata Jaemin, ini sudah sore waktunya istirahat. Lagipula tidak ada lagi yang harus gadis ini lakukan, mengangguk setuju mereka pergi meninggalkan sekolah tersebut.

______

ㅤㅤMatahari pagi bersinar seperti biasanya, kendaraan roda empat dan roda dua saling bersautan dengan klaksonnya. Udara angin pagi menyapa kulit kulit sang gadis, tanaman tumbuh dengan subur. Ibunda sudah menyiapkan roti serta selai dimeja makan, tanpa pikir panjang Minju melahap roti itu dan bergegas pamit menuju sekolah.

ㅤㅤ"Hati hati dijalan, kalau ada kendaraan minggir, jangan lari nanti kamu jatuh." Ucap sang Bunda sebelum anaknya pergi. "Siap, Bundaa! Inju pergi dulu yaa." Menuruti perintah sang Ibu, gadis tersebut sangat berhati hati. Seperti murid sekolah pada umumnya, gadis ini memasuki kelas dengan ceria, senyumannya yang manis membuat orang sekitar gemas. Tidak lupa dengan tingkah lakunya yang benar-benar seperti anak kecil.

ㅤㅤ Meletakkan tasnya diatas meja Minju sangat senang untuk belajar, kursi sebelahnya masih kosong ternyata teman sebangkunya belum datang. Suasana kelas lumayan ramai seperti biasa, ada yang mencorat-coret papan kelas, bermain dengan ponsel, membersihkan kelas, bahkan ada yang tertidur. Mungkin itu hal yang wajar disekolah, kemungkinan kecil jika murid disekolah saat pagi hari diam dikursi mereka masing-masing.

ㅤㅤMinju? Gadis ini bermain dengan ponselnya, melihat sebuah tayangan kanak-kanak yang menurutnya seru untuk dilihat. "Pagi, wah nonton apa tuh?" Sapa seorang murid perempuan berambut pendek dengan senyuman khasnya, Ryujin. "Pagi jugaa, Riyu! Aku sedang melihat tayangan yang aku suka nih, seperti biasanya!" Sahut Minju dengan penuh semangat, teman sebangku gadis ini tidak terlalu memikirkan masalah atau penyakit yang diderita Minju, selagi tidak merugikannya?

ㅤㅤ"Seseru itu ya? Sampai kamu semangat banget HAHAHA."

ㅤㅤ Mengangguk setuju Minju dengan jiwa kecilnya tersenyum manis, "He'em! Aku suka banget dengan ini, karakternya sangat menggemaskan." Mengiyakan perkataan itu bahwa Ryujin setuju cukup membuat gadis ini bahagia. Waktu terus berjalan, sampainya guru datang ke kelas mereka.

Corpore ft. JaeMinjuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang