Ketemuan

64 4 0
                                    

                      "Jadikan masa lalumu sebagai pelajaran, dan perbaiki di masa depan"

  Aku terbangun dalam mimpi burukku. Mata sembab, tisu berserakan mengotori kamar. Jam dinding menunjukan pukul 06.00. Aku semakin malas bangun karna tak ingin bertemu teman teman dikampus. ''ck, meresahkan.''

tok tok tokk

  ''Ay? kamu sudah bangun nak?, kalau sudah cepat mandi, setelah itu turun kita sarapan bersama.'' ucap Santi dari luar kamar. Ayla melangkahkan kakinya menuju kamar mandi dan bersiap siap. Tak lama kemudian Ayla keluar kamar dengan sudah berpakaian rapi. Ketika Ayla hendak turun, Ayla melewati kamar adiknya, ia melihat adiknya masih tertidur diatas kasur dan masih berkemul selimut. ''ah, mungkin dia demam.'' Decaknya, lalu melanjutkan langkahnya dan menghiraukan adiknya.

  Di meja makan sudah ada Santi, Algha, dan Arika disana. Ayla menghentikan langkahnya sebentar sambil menatap mereka. " gw ragu ketemu papa." Ucapnya lirih. Santi yang menyadari keberadaan Ayla langsung memanggilnya. " loh, ayo sini Ay, sarapannya sudah siap."

  "Eh, iya mah.'' Ayla melanjutkan langkahnya menuju meja makan, dan duduk bergabung bersama mereka. Hening, tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut mereka, hanya terdengar suara ketukan piring dan sendok saja.

  Hari ini Ayla kembali diantar oleh Arika menggunakan mobilnya. Ayla bertanya kepada Arika. "Kak, kira kira Angga marah ngga ya sama gw?." Arika langsung menatap wajah Ayla.

  "Kok kamu tanya gitu Ay?. Emang kamu kemarin gak ketemu sama Angga?." Tanya Arika

  "Eh, kak itu udah lampu hijau." Arika melajukan mobilnya kembali. Kemudian Ayla menjawab pertanyaan Arika. "Kemarin sih kata Elvan dia gak masuk."

  Ayla sempat berfikir bahwa Angga marah kepadanya. Tapi bisa saja dia tidak masuk karna ada halangan, atau sakit. Ayla mencoba untuk selalu berpikir positif tentang Angga.

  "Mungkin kalian harus bicara Ay."

  "Mana bisa kak? gaada waktu. sekarang aja aku diantar jemput sama kakak, apa lagi tujuan papa kalo bukan meenghalangi gw sama Angga buat ketemu."

  "Tenang aja, besok kaka anterin kamu, nanti izin ke papa kalo kita pergi ke toko buku."

  "Wah, baik banget si lo kak."

  "Kakak siapa dulu." Gurau Arika sambil mencubit hidung Ayla.

  Sesampainnya di kelas, Ayla di sambut dengan dua sahabatnya Fanya dan Silmy. Tatapan mereka sudah penuh dengan tanda tanya. Ayla yang melihatnya seakan mau di tikam binatang buas. "Morning guys." Sapa Ayla kepada kedua temannya. Namun temannya tak merespon dan hanya menatap Ayla sambil menyipitkan matanya.

  "Why guys?, ada yang salah dengan penampilan gw?" Tanya Ayla

  "Masalahnya bukan di penampilan lo Ay, tapi di hati lo." Jawab Fanya.

  "Iyap betul, pasti hati lo lagi gak baik baik aja kan?." Lanjut Silmy.

  "Apaan sih kalian, kesambet apa nih pagi pagi udah kayak detektif aja." Tanya Ayla heran melihat sifat dua sahabatnya itu.

  "Sini Ay sini, duduk di sebelah gw." Ucap Silmy sambil menggeser tempat duduknya utuk Ayla.

  "Ceritain tentang masalah lo sama Angga dua hari lalu."

  "Aduh, pliiss deh. Bukan waktu yang tepat untuk cerita, 10 menit lagi dosen udah datang. Gimana kalo pas istirahat jam ke 2?." Ucap Ayla.

  "Hm, oke kalo gitu. Inget ya, lo punya utang cerita sama kita!." Kata Fanya.

DESTINY - Takdirku dan takdirmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang