Mistakes [ MarkHyuck ]

Prolog

Mark Jung, Pemuda tampan berusia dua puluh tiga tahun itu menatap dengan ekspresi datar saat Hakim membuka Sidang Perdananya pagi ini.

"Jangan melawan apapun keputusan Hakim" bisik Nakamoto Yuta pelan ke telingan Mark, Pria asal Jepang yang merupakan Pengacara handal milik keluarga Jung.

mengangguk sekilas menanggapi Yuta, kemudian tersenyum sinis saat pandangannya beralih kearah samping--- menatap tajam Pria muda yang tengah duduk bersama Pengacaranya.

Mark sama sekali tak menyesali perbuatannya kali ini, menghancurkan wajah Pria brengsek yang menjadi selingkuhan Ibunya.

Harusnya, Mark membunuh Pria itu tanpa ampun dan belas kasihan. meninggalkan perasaan halusnya sebentar saja.

"Yang Mulia, saya sudah mendapat lima jahitan disini, dan dua puluh jahitan disini" tunjuk Pria berwajah bule itu bergantian kearah pipi dan pelipisnya yang masih terdapat banyak luka bekas jahitan.

menerangkan satu persatu luka yang Ia dapatkan karna pukulan brutal Mark padanya minggu lalu.

"Tersangka dipersilahkan berdiri" Perintah Hakim wanita, setelah lima belas menit lamanya mereka berumbuk.

Mark berdiri dari tempat duduknya, melirik sebentar Ayahnya yang tengah duduk dengan wajah cemas di bangku belakang.

"Pengadilan memutuskan ; Mark Jung, 23 Tahun. bersalah atas penyerangan brutal pada Robinson dan dijatuhkan hukuman 18 belas bulan Penjara atau membayar denda sebesar 10 juta Won karna ini merupakan pelanggaran pertama" terang Hakim membacakan hasil putusan dengan bijaksana.

"Sidang dibubarkan"

Mark menggeram kesal, berusaha menahan diri untuk tidak meluapkan emosinya kali ini--- kemudian berbalik pergi meninggalkan ruang sidang setelah Hakim mengetuk palu sebanyak tiga kali.

Ia sungguh muak berada satu ruangan dengan Pria brengsek yang sudah berhasil menggoda dan memoroti harta kekayaan milik Ibunya.

"Kau harus berhati-hati mulai sekarang Mark, jangan lakukan tindakan kekerasan lagi atau pelanggaran lain--- kalau tidak. mungkin Kau akan tidur di penjara" kata Jung Jaehyun berjalan cepat mengikuti langkah sang Anak dari belakang.

"Mark apa kau mendengarkanku??" nada Jaehyun terdengar frustasi.

Mark menghentikan langkahnya, menghela nafas berat. kemudian beralih menatap Jaehyun dengan mata tajamnya.

"Apa Ibu tak datang??" Tanya Mark sinis.

"Ibumu ada urusan bisnis di Luar Negri, dia sungguh meminta maaf" balas Jaehyun.

"Urusan bisnis?? Aku sangat kasihan padamu Yah" Mark tersenyum miring menatap Pria paruh baya didepannya.

"Apa maksudmu??"

"Jangan pura-pura tidak mengetahuinya, harusnya Ayah biarkan Aku di penjara karna membunuh selingkuhan Istri jalangmu itu"

Jaehyun menghela nafas lagi, "Mark, dia Ibumu" kata Jaehyun berusaha tenang. tak ingin menambah keruh suasana diantara keduanya.

"Persetan, Aku tak akan memanggilnya Ibu lagi" Mark melangkah pergi meninggalkan Jaehyun yang masih terdiam kaku di tempatnya. menatap punggung tegap Mark sambil menghela nafas berat.

Mark mengendari mobil sport mewahnya dengan kecepatan tinggi, ingin menghilang sejauh mungkin dari semua orang yang sudah membuat hidupnya hancur.

tak ada lagi yang bisa Mark percaya di dunia ini, bahkan sosok Ibu yang dianggapnya paling berharga itu--- tega mengkhianati keluarganya sendiri. demi Pria muda brengsek yang bahkan tak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Jung Jaehyun sang Ayah.