1.

25 4 2
                                    

Seorang gadis sibuk mencari kucing peliharaannya yang bersembunyi di bagian sudut kamarnya, gadis itu terlihat kesal tidak mendapati anak kucing peliharaannya. Ia merasa dipermainkan dan harus menghabiskan waktu yang entah beberapa menit untuk menemukan kucing itu.

"Kitty! Puss"

Tak lama si kucing pun keluar dari persembunyian nya dan menempelkan tubuh pada sang majikan.

Anna tersenyum gemas dan langsung memeluk anak kucingnya yang bernama Kitty.

Gadis itu bernama Anna Kejora yang berumur 18 tahun. Anak yatim yang tinggal bersama ibu dan ayah barunya Reno.

Tidak pernah di sangka ibunya  menikah tanpa memberitahu putri semata wayangnya, tentu Anna sangat kecewa sekaligus sedih memikirkan bagaimana perasaan sang ayah yang telah tiada beberapa tahun yang lalu. Anna sempat berpikir keputusan ibunya yang menikah lagi adalah baik, lagian gadis itu tidak tega melihat ibunya banting tulang seorang diri guna memenuhi kebutuhan hidup mereka. Namun kenapa Anna tidak bekerja saja untuk membantu sang ibu?

Anna sungguh ingin bekerja dan menghasilkan uang seperti para pekerja biasanya. Akan tetapi Anna tidak pernah diterima bekerja dimanapun itu. Kenapa? Ya karena Anna penyandang disabilitas tuna rungu. Anna tidak bisa mendengar dengan baik, menyebabkan gadis itu menjadi seorang pendiam dan menyendiri. Semua orang terlihat membencinya dan sering menghardik gadis cacat itu dengan suara lantang dan kasar, bukan mereka saja. Ibunya juga membenci Anna dan sering memperlakukan nya dengan kasar dan brutal. Apakah sehina itu Anna di mata mereka, itulah kira kira yang terlintas dalam pikirannya.

Anna gadis yang hampir memiliki kelainan mental diwaktu kecil, bertahan dengan sepatah kata yang terucap di bibir prajurit tanpa kuda yakni ayahnya sendiri.

'Jangan pernah menganggap buruk akan tetap buruk, tapi tersenyum lah agar semua tampak lebih baik'

Meski sederhana, Anna paham bahwa ayahnya ingin ia menjadi gadis yang ramah dan ceria. Justru berhubungan dengan kecacatan nya, membuat Anna tampak sedih dan mudah di tindas oleh siapa saja.

Anna menghampiri jendela kamarnya yang terbuka lebar melihat cuaca yang tampak mendung, ia menatap langit dengan perasaan sedih seolah semesta mengingatkan dirinya akan masa tersuram dalam hidupnya.

"Ayah.. apakah kamu melihat aku sekarang? Putri mu kini tumbuh menjadi seorang yang baik" Anna tersenyum getir mengingat wajah tampan ayahnya yang telah dulu menghadap sang ilahi.

'Meong' Kitty seolah mengerti akan perasaan Anna, ia mengendap di dekat tubuh Anna yang hangat. Seolah menghibur majikannya dengan tingkah lucunya.

Tak terasa air mata yang sudah membanjiri pipi Anna, dengan sigap ia menghapusnya dan menciptakan senyum kembali.
Mungkin kebahagiaan masih belum berpihak kepadanya, Anna yakin tuhan itu sangat menyayangi nya.

"ANNA!!" Suara lantang itu mengejutkan sang empu bahkan Kitty terbangun dan kabur  bersembunyi di dalam lemari yang masih terbuka. Anna dengan sigap menghampiri sumber suara.

"Iya ibu, apakah ibu memanggil" ujar Anna takut, orang di depannya terlihat marah besar. Sudah berapa kali ibunya memanggil Anna?

"Sudah berkali kali aku memanggil, tidakkah kau dengar hah!" Sang ibu marah besar dan tidak bisa mengontrol emosi hingga tamparan keras menjadi pelampiasan nya. Anna memegang pipinya yang terasa panas dan perih.

"Pergilah ke pasar beli bahan makanan sebelum ayah mu pulang mengerti!!" Dengan suara yang menggelegar, bisa di pastikan tetangga dapat mendengar suara ibunya Anna. Anna mengangguk lugu dan menerima uang pemberian ibunya.

Landaan AsmaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang