2.

13 3 0
                                    

"Siapa kau?" Tanyanya

Ia merasa heran, gadis itu hanya diam tidak menjawab pertanyaan nya. Kenapa dia hanya memandang ku begitu? Ada apa dengan gadis ini. Ia lihat gadis itu tampak aneh dan penakut, buktinya saat ini dia menggigit kukunya.

"Oh terimakasih telah menolong ku" pria itu mencoba untuk bangkit dan berlalu pergi. Tidak ada yang perlu ia lakukan lagian gadis yang telah menolong nya cuma diam.

Anna menatap punggung lelaki itu yang perlahan menjauh, ia berpikir apa yang di ucapkan oleh pria itu. Ia tampak sangat kebingungan dan merasa aneh, Anna bisa mendengar ucapannya dari jarak yang lumayan jauh ini bahkan suara pria itu sangat nyaman di dengarnya. Sayangnya Anna tidak bisa melihat wajah lelaki yang penuh darah itu. Kenapa bisa terjadi, apakah ia sengaja mengakhiri hidupnya? Tidak mungkin, luka luka pada tubuhnya seperti dicelakai oleh orang.

Anna kembali menggandeng tas belanja nya dan melanjutkan perjalanan pulang.

Setibanya di rumah, Anna langsung memasak serta membereskan seisi rumah yang berantakan dengan botol alkohol juga kulit kacang yang berserakan. Ia sudah terbiasa dengan ini, jadi tak kaget lagi ia menemukan rumah yang berantakan setelah ia rapikan. Setelah di rasa selesai Anna mandi menyegarkan tubuhnya yang terasa lengket dan bau.

Malam telah tiba, sebelum melakukan makan malam Anna lebih dahulu mengambil makanannya dan membawanya ke kamar. Tak lupa menambah lauk untuk Kitty kucing kesayangan nya.
Anna membuka pintu kamarnya pelan hal itu di sambut Kitty dengan riang menantikan makanan yang akan di santap nya malam ini.

Anna memberikan kode diam pada Kitty agar tidak kedengaran oleh ibunya, bisa saja ibunya akan membuang Kitty jauh jauh atau membunuhnya. Anna harap itu tidak akan terjadi, ia membagi makanan dengan Kitty lalu mengunci pintu agar ibu atau ayah tirinya masuk. Lagian semua pekerjaan telah selesai dan ibunya tidak perlu lagi memanggil Anna.

"Enak kan Kitty, sudah lama sekali gak makan ikan" Anna merasa senang dapat ditemani oleh kucingnya, jika tidak mungkin ia akan kesepian di kamar.
Anna keluar kamar untuk mencuci piring bekas makan malam ayah dan ibunya. Dan syukurlah mereka sekarang tidak ada mungkin sudah tidur.
Namun baru saja ia melangkah, sebuah tangan kekar memegang pergelangan tangannya.

"Anna apa yang sedang kau lakukan malam begini" tanya Reno tepat di telinga Anna agar ia dapat mendengar nya.

"Seperti yang anda lihat" Anna menepis kasar tangan ayah tirinya yang tepat di sebut Reno. Ia bergegas memasuki kamar dan langsung mengunci nya, meskipun ia terlihat dingin di depan ayah tirinya sebenarnya Anna sangat ketakutan melihat wajah iblis Reno. Di lihat nya Kitty telah tidur nyenyak di kasur, Anna pun beranjak ke tempat tidur dan memeluk tubuh Kitty yang lembut. Ia berharap hari esok adalah hari biasa tanpa penderitaan.

🐱🐱

"Bagaimana aku bisa memiliki anak tuli itu, sudah tidak sabar ku menahan hasrat ini" batin Reno, ia membayangkan Anna akan tunduk dan melayani nafsunya. Linda selalu saja membosankan dan mengundur rencana menguntungkan yang ia buat.

"Sayang kamu belum tidur?" Ternyata Linda terbangun dan menemukannya di sofa.

"Belum, aku tidak mengantuk. Kemari lah temani aku malam ini" Linda tersenyum malu melihat tubuh seksi Reno yang terpampang di depan nya.

Pukul 4 pagi Anna bangun dan bersiap siap mandi lalu membersihkan seisi rumah serta mencuci pakaian. Itu sudah menjadi kebiasaan nya sejak kecil, ia sudah putus sekolah sejak kelas 3 SD. Karena sang ibu yang tidak sanggup membiayai nya dan masih tidak terima suaminya meninggal dunia. Anna ikhlas mengorbankan pendidikan nya agar tidak merepotkan sang ibu, ia tahu bahwa kepergian sang ayah sangat rumit untuk dirinya juga ibu.

"Anna apakah kau sudah memasak?" Anna kaget mendapati ibunya berdiri di pintu kamar mandi. Sekarang masih subuh, tak disangka ibunya akan bangun saat ini.

"Belum bu, Anna tidak tahu kalau ibu bangun jam segini"

"Anak gak berguna! Cepat masak, ayah mu berangkat pagi pagi" Anna terkejut panik mendapat teriakan yang tidak mengenak kan dari ibunya. Masih pagi tapi Anna di buat down oleh ibunya.

Dengan sabar ia menunda mencuci pakaiannya dan berlalu ke dapur untuk menyiapkan sarapan. Di lihatnya sang ibu tertawa bahagia bersama Reno suami nya hal itu membuat senyum Anna terbit kembali, ia dapat melihat ibunya sekarang tak seperti sebelumnya.

Dengan telaten Anna menyiapkan macam macam lauk pauk, mereka tidak pernah sedikitpun menghina masakan Anna karena sangat enak dan sehat.

"Kitty kamu masih belum bangun hum" Anna baru saja selesai mandi dan kembali ke kamarnya. Ia membuka jendela yang kini menampakkan langit bewarna biru tua

"Semoga rezeki ayah sama ibu lancar" doa Anna menikmati udara segar di pagi hari.
Ia bersiap untuk lari pagi, mumpung masih sepi. Anna lebih suka jogging sendirian di pagi buta, ia sangat menghindari kerumunan orang agar tidak di ganggu atau di ejek. Itu membuat dirinya kembali sedih mengingat kecacatan nya.

Sebelum pergi Anna mencium Kitty gemas dan mengunci pintu kamar. Tidak ada yang boleh memasuki kamarnya selain dirinya dan Kitty.

Anna berlari mengelilingi sekitaran komplek yang dekat dengan rumahnya. Anna hanya memakai pakaian sederhana dan sopan. Hatinya bahagia menikmati jogging tanpa merasa tertekan dengan kehadiran orang lain. Sekarang ia bisa dengan bebas menjelajahi beberapa tempat yang begitu cantik yang jarang ia kunjungi, karena disana banyak orang yang berkunjung dan melihat tempat itu. Ia memejamkan matanya merasakan sensasi luar biasa saat pagi ini.

Tanpa sengaja ia melihat orang yang ia kenal yaitu Alif, orang yang sempat membuat Anna merasakan apa itu cinta. Alif ternyata melakukan jogging sama sepertinya, biasanya Anna tidak pernah melihat hal ini sebelumnya. Dengan sigap ia berlari pulang sambil mengendap endap takut ketahuan oleh Alif. Anna tau bahwa Alif adalah orang yang ramah dan sering menyapa, sebab itu ia menghindari pertemuan bahkan percakapan dengannya. Jujur Anna sendiri malu meski hanya berdiri di samping pria yang begitu tegas dan sempurna "aku belum apa apa dibandingkan dengan wanita di luar sana, bagaimana rasanya sekolah dan berbincang dengan sahabat karib. Bahkan aku tidak ada dan tidak akan pernah ada di sekeliling mereka" Anna tersenyum ketir, mengapa ia harus merasa sedih kembali? Hey ayolah dia seorang gadis muda yang ingin merasakan indah nya masa remaja. Anna duduk di sebuah bangku merenungi keadaannya, ia bahkan terasa lebih baik saat sendiri.

"Aku merasa diriku tidak sepenuhnya di sukai laki laki, apalagi itu berhubungan dengan kecacatan ku" lirih Anna dengan nada sedih.

Landaan AsmaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang