♕︎O3. DAY ONE

530 83 3
                                    

‹di vote dulu miskah:³›

Aroma asing yang tercium oleh hidung Jungwon perlahan menariknya dari alam bawah sadar. Dia perlahan membuka matanya dan lagi-lagi Dia menemukan dirinya terbangun di tempat yang tak Dia kenali. Dan aroma apa ini? Tercium sangat wangi dan menenangkan tetapi membuatnya merinding juga sedikit pusing. Jungwon, rasa pusingmu bukan dari aromanya. Mungkin saja itu karena kamu tak sadarkan diri kemarin.

Aroma itu benar-benar sangat Jungwon sukai. Dengan posisi badannya yang setengah bersandar ke bagian atas tempat tidur itu, Dia mengendus-endus aroma yang tersebar di seluruh penjuru ruangan itu sambil menutup matanya. Sampai-sampai tak sadar seseorang masuk dan melihatnya sedang melakukan hal aneh itu. Astaga, sadar Jungwon.

'Kau sudah bangun Yang Jungwon?'

'Ah Kamjaga, Siapa kau? Kenapa Kau bisa masuk kesini? Dimana Aku?'

Ya, kemarin Jungwon tak sempat melihat transformasi Sunghoon dari Rusa ke dalam bentuk Pria tampan didepannya ini, karena Dia tak sadarkan diri. Jadi Dia tak tahu kalau pria didepannya adalah Sunghoon. Si Rusa Jelmaan.

'Tenang Yang-Jung, ini Aku Sunghoon. Kau telah sampai di negeri Kami sekarang, lebih tepatnya di salah satu kamar di Istana Negeri Hypenophia. Kemarin kau tak sadarkan diri saat melewati portal. Cih, begitu saja kau sudah tak sadarkan diri.'

Hening, Jungwon terpaku pada visual Jelmaan Rusa, ah tidak Rusa Jelmaan atau Manusia Rusa atau apalah itu. Yang kini didepannya telah berdiri pria tampan berbadan tegap dan tinggi dalam balutan pakaian ala Kerajaan Europe. Tidak hanya kulitnya yang seputih salju, tetapi aura disekitarnya juga sedingin malam saat salju pertama turun. Mungkin ini alasan Dia tak bisa tahan berlama-lama di Gurun pasir kemarin? Kemarin? Sudah berapa lama Dia tak sadarkan diri?

'Yak Yang-Jung! Jangan melihatku seperti itu. Aku tahu Aku sangat tampan, tapi Kau tahu Kau tidak bisa berlama-lama melihatku dengan tatapan seperti itu. Nanti Tuan Muda akan mengubahku menjadi pupuk untuk kebun anggur nya yang akan dijadikan wine lalu dijual murah. Aku tidak mau hidupku berakhir tragis hanya karena tatapanmu itu.'-Sunghoon

Seketika lamunan Jungwon buyar, Dia tersadar sekarang. Astaga apa yang Dia lakukan? Kenapa Dia menatap orang didepannya dengan tatapan seperti itu?

'A-ah tidak hyung, kau jangan terlalu ke pede-an. Apakah Tuan Muda mu sekejam itu? Dan kau akan tega membiarkan anak lucu sepertiku tinggal bersamanya? Bagaimana kalau Aku tinggal bersamamu saja hyung. Aku tidak makan banyak dan tidak membutuhkan tempat tidur yang luas.'

Hm Jungwon bisa modus juga, Dia belum lihat saja Tuan Muda calon Penguasa Negeri ini. Mungkin Dia akan lebih tercengang saat melihatnya nanti.

'Tidak akan pernah Yang Jungwon! Sudah kubilang Aku tidak akan menyia-nyiakan hidupku. Apalagi hidupku harus berakhir karena bocah sepertimu!' -Sunghoon

Jungwon hanya cemberut mendengar perkataan Sunghoon kepadanya. Kemarin saja, Dia bilang jangan memanggilnya dengan sebutan Ahjussi karena selisih usia mereka yang tak jauh berbeda. Tapi sekarang Dia malah memanggil Jungwon bocah. Labil.

'Ngomong-ngomong, tadi kau sedang apa? Mengendus-endus udara seperti Anjing yang mencari tulang, Hahaha!' -Sunghoon

'Ish! Aku sangat menyukai Aroma disini hyung. Kalian menggunakan pengharum ruangan merek apa? Apakah di duniaku juga ada?' -Jungwon

'Itu, bunga itu yang mengeluarkan aroma yang sangat manis sekaligus misterius seperti warnanya.'

Sunghoon menunjuk vas bunga yang didalamnya berdiri beberapa tangkai Mawar Hitam. Ya, warnanya hitam. Seingat Jungwon, didunianya aroma bunga mawar tidak sekuat ini. Jungwon mengedarkan pandangannya ke penjuru ruangan itu. Dan menemukan sebuah lukisan seseorang memakai baju kerajaan. Wajahnya putih bersih, mata belo dan hidung mancung. Hidung mancungnya seperti orang Eropa jika didunianya.

MY TEMPORARY PRINCE (HEEWON/EN-) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang