11. Taken

61 15 0
                                    

Pagi ini sedikit canggung karna ada banyak hal tak terduga yang terjadi kemarin. Diawali oleh tifa yang memasuki ruang kelas, nampak semua tengah memperhatikannya dan tifa pun merasakan itu.

"Kalian ngapain liatin gue kek gitu?" Tanya tifa.

"Orang orang mulai kelihatan aslinya ya..." nampak nya atika tengah menyindir tifa karna maksud tertentu.

"Makanya don't judge book by cover" sindir salah seorang siswi yang menyahuti atika.

"Nah bener tuh guys" sahut tika lagi

"Maksud lo apaan si tik? Langsung to the point aja gak usah pake nyindir" nampaknya tifa mulai kesal.

"Ih kok lo ngerasa, berarti bener dong??"

Sementara itu dasha yang duduk di samping atika nampak abai sekali dengan percakapan mereka, ia sama sekali tidak peduli karna saat itu ia tengah mencari dan memikirkan seseorang yang masih belum datang, seperti nya ia menunggu yovan.

"Omongan lo tuh udah jelas arahnya kemana.."

"Ya berarti bener dong..." atika langsung menyahuti nya dengan sinis

"Tau apa lo?.."

"Ya semua orang juga udah tau kali"

semakin terdengar keributan dasha yang tak tahan karna fikiran nya tengah gak karuan di tambah ada keributan di sekitarnya ia pun menggebrak meja dan keluar kelas.

"Berisik tau nggak" sepertinya suasana mood dasha sedang tidak baik

"Dasha lo mau kemana??" Tanya atika.

Namun dasha tidak menjawab sepatah kata pun.

Tak lama dandy dan igo pun memasuki kelas, dandy melihat tifa dengan tatapan berbeda dan atika pun memulai situasi panas lagi.

"Eh dandy, apa kabar? Kalo gue jadi lo sih pasti sakit hati banget dand... terus nyesel pernah suka sama orang yang salah"

"Dandy..." panggil tifa dengan nada bingung.

Merasa tertekan dandy pun keluar kelas dan di susul oleh tifa.

"Dandy... tunggu dand..."

Saat berhasil menghentikan dandy tifa pun bertanya apa yang membuat ia seperti ini.
Tanpa basa basi dandy pun nenunjukan foto tifa dan juan yang tengah bermesraan di ruang OSIS.

"Ha?? Terus apa yang lo fikirin tentang foto itu?" Tanya tifa.

"Gak ada, kalian berdua cocok kok"

Setelah mengerti apa maksud dari ucapan dandy tifa pun menjelaskan.

"Dand... lo boleh kok kecewa sama gue, tapi asal lo tau gue gak ada niat buat jadi PHO dalam hubungan juan dan stefie saat itu, asal lo tau kalo juan itu first love gue, dan susah buat gue move on ke cowok lain. Saat juan bilang dia gak bener bener serius dengan stefie dia mau buka hati buat gue, dia ngelakuin itu karna stefie gak pernah naruh hati nya buat juan, dan akhirnya gue ingin buat juan bahagia. Gue tau perasaan lo selama ini ke gue tapi sorry dand gue gak bisa balas perasaan lo, lo bisa cari cewek yang bener bener tulus sayang sama lo gue juga mau liat lo bahagia meskipun bukan gue yang bikin lo bahagia. Gue harap lo ngerti"
tifa langsung hendak meninggalkan dandy begitu saja setelah menjelaskan semua nya kepada dandy, namun tiba2 dandy menghalangi tifa dengan memegang tangan nya.

"Gue ngerti kok, gak harus nya gue maksain perasaan lo buat suka sama gue. Dan selama ini gue yang salah karna terlalu menaruh harapan ke elo, sorry ya kalo selama ini lo ngerasa ke ganggu" ucap dandy

"Sama sekali nggak kok dand.."

"Syukurlah, lega gue dengernya" sembari memancarkan senyum nya kepada tifa.

ForelessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang