[✓] Sleep With The Devil ❬ Sungjake Remake ❭

Sleep With The Devil : Bab 15

“Tidak!,” Jake berseru.

Seketika wajahnya pucat pasi, tangannya langsung melindungi perutnya. Jake tidak tahu bagaimana perempuan hamil, dia tidak punya pengalaman. Tetapi begitu sadar bahwa ada bayi yang tumbuh dan berkembang di dalam tubuhnya, Jake langsung tahu bahwa ada ikatan di antara mereka, bahwa seorang ibu secara alami akan melindungi anaknya.

“Kau harus membunuhku dulu kalau kau berniat melaksanakan niatmu itu Park Sunghoon! Aku tidak tahu kegilaan apa yang ada di dalam otakmu, tapi kau seharusnya malu. Anak ini adalah darah dagingmu sendiri, dan kau berniat membunuhnya bahkan sebelum dia tumbuh!”

Sunghoon menatap Jake dengan pandangan kesakitan, “Aku tidak bisa Jake, aku tidak bisa kalau kau hamil!,”

Lelaki itu mengacak rambutnya dan berdiri menyeberangi ruangan, menuangkan brandy untuknya dan meneguk cairan keras itu sekali teguk.

Ketika membanting gelasnya dan menatap Jake, matanya menyala-nyala, “Natasha… dia sempat hamil kau tahu… kemudian keguguran…”

Jake tercekat ketika akhirnya topik itu dilepaskan oleh Sunghoon. Nama Natasha seakan tabu untuk diucapkan ketika Jake masuk ke rumah ini sebagai Nyonya Park. Dan sekarang Sunghoon sendiriah yang mengangkat topik itu ke permukaan.

“Tetapi kondisiku dan Natasha berbeda, aku sehat-sehat saja…”

“Yang tidak orang lain ketahui adalah Natasha hamil lagi setelah keguguran itu,” Mata Sunghoon nyalang, ingatannya kembali ke masa lalu, seakan tidak menyadari ada Jake di ruangan itu,

“Aku tidak tahu bagaimana caranya dia membuatku lengah dan hamil lagi. Demi Tuhan aku sudah berusaha agar dia tidak hamil lagi, aku bahkan sudah membuat janji temu dengan dokter untuk operasi vasektomi. Tapi Natasha berhasil hamil lagi dan dengan keras kepala dia menyimpan rahasia itu dariku dan semua orang. Takut kalau kami mengetahuinya dia akan meminta kami menggugurkannya,”

Nafas Sunghoon tercekat, “Ketika dia meninggal seperti tidur di atas ranjang, dokter baru mengetahui dan mengatakan padaku bahwa Natasha sudah hamil tiga bulan. Kehamilannya itulah yang memperburuk kondisinya dan membuatnya semakin lemah. . . kehamilan itu yang membunuhnya!”

“Tapi aku tidak sama dengan Natasha, Sunghoon,” Jake menyela, berusaha mengembalikan Sunghoon ke masa kini,

“Aku sehat dan kuat dan bayi ini tidak akan membebaniku”

“Aku tidak mau kau sakit karena kehamilanmu!,” Sunghoon menyela marah, dan ketika menyadari wajah Jake memucat karena suaranya yang meninggi, Sunghoon memperlembut suaranya, tatapannya memohon,

“Aku minta padamu Jake, gugurkan bayi itu. Tidak akan pernah ada bayi di rumah ini, tidak akan pernah ada bayi di pernikahan kita. Aku tidak menginginkan bayi”

*

*

*

Dada Jake bergemuruh oleh perasaan yang bercampur aduk, teganya Sunghoon dan betapa egoisnya dia!

Betapa pun Sunghoon merasakan trauma dan ketidaksukaan yang mendalam atas kehamilan Jake, seharusnya lelaki itu sadar kalau yang ada di perut Jake ini adalah darah dagingnya, anaknya!

Sebegitu tidak berharganyakah Jake di mata Sunghoon sehingga dia harus mengorbankan janin yang dikandungnya atas nama kenangan Sunghoon kepada Natasha?

“Tidak Sunghoon,” Jake menegakkan dagu, menahankan sakit hatinya yang meluap-luap.

“Aku tidak akan pernah mengugurkan bayi ini apapun alasannya, meskipun kau hanya menganggapnya sampah…”

Jake menatap Sunghoon dengan tatapan terluka yang dalam, “Meskipun kau melupakan fakta bahwa dia ada karena dirimu juga… dia adalah anakku, dan sekarang dia bertumbuh di dalam diriku. Seperti yang kubilang kepadamu tadi, kalau kau memaksakan kehendakmu kepadaku, kalau aku sampai kehilangan anak ini karena kesengajaanmu, maka yang kau dapatkan adalah kematianku”