prolog

14 10 0
                                    

"Din"

"....."

"Andin"

"....."

"Andin!" Teriaknya tertahan

"Lo bud-"

"RENDI KENAPA BISIK BISIK? KAMU NGA MERHATIIN IBU MENJELASKAN DIDEPAN? KENAPA MALAH RIBUT?" Sembur Bu Umi Tatu -guru killer di SMA Taruna-

"Um mampus kan lo" gumam Andin pelan

☆゚.*・。゚

"ANDIN"

"RAKA"

"ANDIN"

"RAKA!"

"AND-"

PLAK

"Samperin bego, malah teriak teriak"

☆゚.*・。゚

"Heh tangan lo hati hati dong. Maen asal senggol perut bini gw aja lo, kalo anak gw penyok didalam gimna?!"

"Astagfirullah Rendi mulut nya" tegur Andin dengan tangan menampar pelan kepala suaminya itu

"Ish ko aku si yg disalahin" ucap Rendi tak terima kala ia mendapat tamparan pelan itu

"Iya iya maaf nga sengaja tadi kesenggol perut Andin. Maaf ya ndin, apa ada yg sakit?" Tanya Candra, tangan nya hendak memegang perut Andin namun langsung ditepis oleh Rendi

"Gosah pegang pegang" peringat Rendi dengan mata melotot.

☆゚.*・。゚

"ALLAHUAKBAR AZKA!! ANAK GW LO APAIN?!" Tanya Rendi kaget

Azka menoleh kaku menghadap arah Rendi berada. Ia menelan ludah nya kasar.

"Mampus nih gw, bapak setan ngamuk"

"Hehehe nga sengaja tadi kesenggol -eh malah kecemplung ke got" jawab Azka cengengesan

-------------------------☆゚.*・。゚--------------------

Sampai jumpa di bab selanjutnya🖐🏻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampai jumpa di bab selanjutnya🖐🏻

ANINDIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang