"harus banget ya gw nikah sama lo?
"Kalo g mau sih, yaudah. Gw juga g mau sama cewe tepos kayak lo"
Andin melotot mendengar ucapan frontal dari pemuda menyebalkan dihadapan nya ini
[𝐒𝐭𝐚𝐫𝐭: 𝟓 𝐌𝐞𝐢 𝟐𝟎𝟐𝟏]
[𝐄𝐧𝐝: ---]
Karna tak ingin penasaran berkelanjutan, Andin memutuskan untuk keluar dari balkon kamar.
"Kalo beneran mantul nih, pasti oleh oleh nya banyak" monolog nya
Presiden keuangan💸 Online
Kamu udah pulang?
Udah, kenapa bun?
Tolong beliin bahan makanan sama bahan kue ya, terus nanti kamu yg bikin kue nya. Terserah mau bikin kue apa.
"Lah ko gw yg disuruh bikin" gumam Andin
Lah kok Andin?
Terus siapa lgi yg bunda suruh? Rendi? Yg anak bunda itu siapa sih
"Argghh menyebalkan, benar benar menyebalkan" gerutu nya
Iya iya, nanti uang nya ganti ya
Ya
Melihat chat terakhir nya dengan sang bunda, Andin menghela nafas nya. Ia terdiam entah memikirkan apa, sedetik kemudian ia tersenyum miring.
"Hahahahaha, bisa nih sekalian beli es krim banyak banyak"
☆ﾟ.*･｡ﾟ
"Umm, coklat atau durian yah" tanya Andin pada diri sendiri
"Lah? Ngapain milih kan bisa ambil semua, pake uang bunda juga" Andin terkekeh sendiri setelah berujar seperti itu.
Selesai mengambil sekitar 15 macam es krim, Andin membawa troli belanja nya ke kasir.
'kayak nya cogan deh yg didepan' batin nya saat melihat tubuh tegap di depan nya
"Eh kayak kenal" gumam nya menatap lekat pundak pemuda itu. Ia sedikit terkejut saat sosok itu berbalik membawa sekantong belanjaan. Ditatap nya mata lelaki itu yg wajah nya tak bisa ia lihat karna memakai masker.
"Tuh kan kayak kenal" gumam nya lalu mendorong troli belanja nya kedepan, untuk membayar belanjaan pasti nya.
☆ﾟ.*･｡ﾟ
"Udah pulang ternyata" ucap Andin saat melihat mobil bunda nya
"Assalamu'alaikum"
"Waalaikumussalam"
"Udah di beli?" Tanya Jen -ibunda Andin-
"Udah, nih" jawab Andin mengangkat 4 kantong belanjaan nya
"Yaudah taruh di dapur sana" balas Jen
"Hm"
Teringat akan sesuatu Andin memundurkan langkah nya tepat di depan sang bunda
"Eh bun, mobil yg dirumah sebelah tadi mobil papa?" Tanya Andin heran
"Lho udah pulang? Bukan nya minggu depan ya?" Tanya Jen balik
"Lah malah balik nanya" gumam Andin pelan
"Entah lah, ntar abis ini Andin kesana" ucap nya
"Gausah besok aja, kamu mandi sana terus bantuin bunda masak" titah Jen
"Yah bunn, Andin kan mau minta oleh oleh" bantah nya yg mendapat pelototan. Dengusan keras ia keluar kan tanda kesal dengan bundanya.
"Lho bocil mana?" Tanya Andin saat tiba di dapur
"Di rumah sebelah kali ya?" Tanya nya lagi lalu menghendikkan bahu
☆ﾟ.*･｡ﾟ
TIN TIN
"Bareng?" Tanya Rendi yg sudah stay didepan pagar rumah Andin
"Skuy" balasnya semangat
"Tunggu bentar" ujar Andin berjalan memasuki bagasi rumah mengambil helm nya
"Dah yok" ujar Andin setiba di atas motor
☆ﾟ.*･｡ﾟ
"Ren lo duluan aja ke kelas ntar gw nyusul" suruh Andin
"Mau kemana?"
"WC"
"Ooh. Kekantin aja, gw belom makan" titah Rendi yg di ancungi jempol oleh Andin
☆ﾟ.*･｡ﾟ
"Dor"
"Inalillahi wa innailaihi rojiun" Andin terkejut saat ia keluar dari WC seseorang dengan iseng nya mengagetkan nya.
"HAHAHAHAHA"
"FITRIII?!!"
"Hehehe ampun suhu" Fitri menyatukan ke dua tangan di dada
"Yok ke kantin. Ada surprise buat lo" ajak Fitri
"Surprise apa?" Tanya Andin
"Ya lo mikir lah Ndin. Kalo gw kasih tau bukan Surprise lagi nama nya" sewot Fitri
"Iya iya sewot mulu dah"
☆ﾟ.*･｡ﾟ
"Mana surprise nya? Ngak ada tuh" tanya Andin ketika mereka berhenti di pintu kantin
"Coba lihat arah jam 3"
Andin menuruti perintah Fitri. Ia melihat ke arah jam tangan yg bertengger di tangan nya.
"Bukan itu kampret" ngengas PT 2
"Lah terus?" Tanya Andin polos - ralat pura pura polos
"Gw aminin bego beneran baru tau" gumam Fitri kesal
"Hehehehe bercanda" Andin menengok ke arah jam 3 seperti perintah Fitri. Di sana terlihat se kumpulan pemuda yang sedang berbincang ria. Eh tapi? Ko ada yang aneh? Pikir Andin
"Itu siapa" tanya Andin. Mata nya menyipit supaya bisa melihat dengan jelas
"WOY" bukan nya membalas pertanyaan Andin. Fitri malah berteriak entah memanggil siapa.
Se kumpulan pemuda di meja pojok belakang itu serempak menoleh ke arah pintu kantin. Ada satu pemuda yang tersenyum lalu melambaikan tangan nya kepada mereka, atau lebih tepat nya kepada Andin.
Andin makin menyipitkan matanya "Lho itu kok mukanya mirip si dolphin sih?"
"Hayo siapa itu" Fitri cekikikan melihat sahabatnya yg nampak ragu untuk mengenali pemuda bermata sipit itu.
"Ya masa Raka balik kesini ngak bilang bilang?" Tanya Andin ragu ragu
"Orang emang Raka kok" balas Fitri
"HAH?"
☆ﾟ.*･｡ﾟ
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
