"wajah mu terlihat pucat sekali, ada apa?" Tanya albion kepada matteo sembari berjalan menuju stasiun kereta.
"Tidak, hanya saja aku mimpi buruk lagi malam ini.." ujar matteo dengan nada murung
"Bukankah kau bilang tak ingin tidur lagi kemarin?" Tanya albion
"Iya hanya saja, terkadang pill penenang itu memberikan efek ngantuk" jawab matteo
"Kau minum lebih dari 2 pill dalam waktu berdekatan ya?" Tanya albion lagi
Matteo hanya menggunakan kepalanya saja sambil menundukan kepalanya.
Setelah melihat reaksi sahabatnya tersebut pun, albion terdiam sebentar.
"Kenapa?" Akhirnya albion kembali bertanya. "Apakah kau mendapat penglihatan yang buruk lagi?" LanjutnyaMendengar pertanyaan sahabatnya itu, matteo terdiam sesat memejamkan matanya sebentar, lalu menghela nafas dan berkata
"Buruk..buruk sekali..aku melihat tragedi kebakaran apartmen 12 lantai yang turut membakar 3 gedung di sebelahnya itu" jawab matteoAlbion terdiam, ia teringat akan berita tadi pagi yang menayangkan insiden itu, bekas lokasinya terlihat sangat mengerikan banyak mayat yang tidak bisa di kenali identitasnya karna hangus terbakar kobaran api, ada juga yang terjepit di antara runtuhan-runtuhan gedung. Dari 1.854 orang yang tinggal di situ, hanya 67 orang yang berhasil, selamat itu pun dengan luka-luka parah. Sedangkan 3 bagunan di sebelahnya merupakan sebuah panti asuhan, kantor dan minimarket. dari 550 penguni panti asuhan hanya 275 orang yang berhasil selamat, banyak anak-anak yang tidak sempat di selamatkan, sedangkan untuk kantor di sebelahnya tidak ada korban meninggal hanya 5 orang OB dan satpan yang luka-luka, lalu untuk supermarket 10 dari 35 orang tewas..15 di antaranya terluka parah.. sisanya berhasil kabur dengan luka-luka ringan. Kejadian itu terjadi sekitar jam 1 dini hari, tepat 1 jam setelah matteo bilang ke albion bahwa iya tak akan tidur malam itu.
"Banyak sekali orang-orang yang menjerit kesakitan, entah karna tubuh mereka terbakar atau tertusuk reruntuhan atau terseleo saat mencoba melarikan diri banyak sekali sebab dari jeritan-jeritan itu, aku juga melihat seorang ibu yang berusaha menyelamatkan ke 5 anaknya..namun naasnya mereka malah berakhir terbakar hidup-hidup di unit mereka, ada juga laki-laki yang awalnya sudah berhasil keluar namun nekat masuk lagi demi menyelamatkan nyawa saudaranya dan akhirnya laki-laki itu mati terjepit reruntuhan, anak-anak di panti itu juga.. para pengurus panti sudah berusaha sekuat tenaga menyelamatkan mereka..namun tidak berhasil, anak-anak itu menangis kencang ketika menyaksikan guru mereka terbakar hidup-hidup saat mencoba mencari jalan keluar, akhirnya mereka juga terbakar tak berdaya dan ada juga yang.." mulutnya berhenti ketika albion tiba-tiba mencela pembicaraannya.
"STOP! Aku tak mau mendengar lebih banyak lagi, sudah sampai situ aja." Cela albion.
"Ok" jawab matteo singkat setelah melihat ekspetasi albion yang tampak ngeri saat mencelanya.
Mereka berdua trus berjalan menuju stasiun, untuk mencairkan suasana albion mencoba mengajak matteo berbicara mengenai novel series kesukaan mereka DUNE, dan matteo tidak menolak untuk di ajak bicara, pill itu sudah bekerja dengan cukup baik, matteo sudah tidak lagi merasa tertekan atau takut saat mengingat kejadian itu, akhirnya perjalanan mereka di isi dengan membicarakan novel, film dan beberapa berita terkini.
Setelah sekitar 15 menit berjalan mereka akhirnya tiba di stasiun kereta, mereka lalu membeli tiket kereta yang menuju ke wilayah Gatehall, wilayah tempat sekolah mereka berada.
Setelah 5 menit menunggu, kereta mereka akhirnya sampai.
Gerbong kereta mereka cukup ramai hari ini, biasanya di jam-jam segini penumpang kereta ini hanya berupa anak-anak berseragam yang ingin pergi ke sekolah, ya maklum si karna wilayah gatehall merupakan wilayah dengan sekolah terbanyak di kota Seuthosia.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐚𝐭𝐭𝐞𝐨 𝐏𝐫𝐨𝐦𝐞𝐭𝐡𝐞𝐮𝐬 & 𝐓𝐡𝐞 𝟑 𝐊𝐢𝐧𝐠𝐝𝐨𝐦𝐬 𝐨𝐟 𝐆𝐨𝐝𝐬
FantasyApa yang akan kau lakukan bila kau dapat melihat masa depan? Jadi peramal dan menghasilkan duit? Hmm..Mungkin itu yang akan di lakukan sebagian orang. Namun tidak dengan matteo yang memilih menggunakan bakatnya untuk kebaikan. Namun bagaimana bila...