***
Makhluk yang di karuniai pernafasan untuk bertahan hidup akan selalu merasakan kehilangan.
Entah apapun itu , bahkan kucing betina juga pernah merasakan kehilangan anak-anaknya terlebih , manusia juga akan kehilangan seseorang dalam hidupnya.Kang Hyewon.
Gadis dingin itu baru saja merasakan kehilangan sesuatu yang cukup berharga.
Seseorang yang mungkin tidak akan kembali.
Seseorang yang sudah menjadi separuh jiwanya.Detik-detik dimana dadanya merasakan begitu sesak , detakan jarum jam di hidupnya seakan berhenti , tak mampu lagi mengolah waktu yang berharga,
Rasa sakit hatinya yang di timbulkan dari denyutan kehampaan.Hyewon menutup rapat-rapat kedua matanya , kesekian kalinya berusaha tidak akan lagi mengeluarkan buliran air bening yang mengalir membasahi pipinya.
Deburan ombak seraya menjadi momok bagi dirinya , menyatakan kehancuran dalam raganya.
Bulan yang bersinar begitu terang , nyatanya tidak bisa menerangi kehampaannya.
Semilir angin yang berhembus sedikit dengan kencang seperti menyatakan bahwa ia telah sendiri...
Hyewon , masih melihat semuanya dengan jelas , bahkan suaranya masih begitu merdu menusuk gendang telinga nya.
Seperti melekat tanpa ada kata hilang sedikit pun.Tidak!
Tolong Tidak untuk kali ini...
Ia lelah berlarut-larut.
"Yakk! , Kang hyewon!"
Kelopak mata terbuka dengan perlahan , memandang lautan yang begitu gelap tanpa ujung.
"Mengapa kau kemari , Eunbi-ah?"
Tanpa melihat pun Hyewon sudah sangat mengenali suara gadis itu. Berdiri tegap di samping kirinya.
"Appa dan Eomma sudah menghubungi mu berkali-kali dan kau malah bersantai di sini?! , haiss... Jeongmal...!"
"Aku sudah meminta izin.."
Kwon Eunbi , Gadis cantik yang terkenal dengan suaranya yang begitu merdu , rambut hitam lurus di biarkan jatuh tergerai dengan indah , menambah kesan cantik ciptaan alami Tuhan.
Dekat satu sama lain...
Bahkan tidak ada rasa canggung "keluarga mu keluarga ku juga.." seperti itulah cara mengekpresikan hubungan mereka.
Saling menjaga dan saling mengingatkan....
"Sudah menjadi kewajiban kita untuk saling menjaga bukan? , aku kesini untuk menjemput mu! , ini sudah malam... Tidak baik angin malam begitu kencang seperti ini untuk kesehatan mu!"
Eunbi menatap Hyewon yang masih menatap lurus air di depan , ia tidak tahu apa isi pikiran gadis ini sekarang.
"Ayo kembali Hyewon-ah...!"
"Kembalilah terlebih dulu , aku akan menyusul nanti , aku masih ingin di sini..."
"Hyewon , apa kau tuli dengan perkataan ku?!"
Senyuman hambar tersungging , Eunbi memang seperti itu , terlalu overprotektif padanya , namun Hyewon mengerti , semua yang di lakukan ,Eunbi adalah kehendak dari sang Eomma , ya... Seperti yang sudah di ceritakan sebelumnya , keluarga mereka sudah sangat dekat , bukan hanya sebatas tetangga saja , mungkin sudah seperti dua keluarga yang di satukan.
Dan Eunbi benar-benar dekat dengan Eomma nya , begitu pula sebaliknya.
Bahkan Hyewon merasa Eunbi adalah cloning dari sang Eomma..."Kembali pulang , tidak akan membuat diriku merasa lebih baik dari sebelumnya" mendongak menatap germelapnya bintang malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
JINJOO ONE SHOOT
Fanfictionone shoot , Jinjoo , One Shoot. Saya rasa jika menulis semua cerita 12 orang akan sedikit keteteran , maka dari itu cerita ini akan lebih ke dominan ke minju dan yujin , tetap di selingi cerita yang lainya juga walaupun sedikit lebih jarang. Dan mu...