07. TRUE STALKER.

2.2K 253 179
                                    

07. True Stalker.

Masalah di terima atau nggak itu belakangan, yang penting niat aja dulu!
-Tarabella-

"Kenapa lo senyum-senyum begitu? Ketempelan setan mana?"

Tara menoleh ketika seorang laki-laki menegurnya. Jayden, atau yang akrab di panggil Jayen, kakak laki-laki Tara. Kini mereka duduk di depan televisi, menunggu makan malam.

"Liatin si Suep lagi?" tanya Jayden, menerka. Tak ada lagi yang bisa membuat Tara tersenyum sampai guling-guling kalau bukan dunia perkoreaannya itu.

"Suho! S-U-H-O! Nama bagus-bagus jangan di ganti-ganti dong!" protes Tara tak terima.

"Nama gue bagus-bagus Jayden, lo panggil Jayen!" seru Jayden tak mau kalah.

"Bodo amat!"

Tara kembali menggulir instagramnya. Senyumnya kembali mengembang lebar setiap foto demi foto terpampang. Sejak dua jam yang lalu, ia sibuk mencari instagram Sean. Tapi ketika ketemu, isinya hanya foto pemandangan, foto bersama teman-temannya dan itu pun Sean tak terlihat jelas.

Tapi, yang mengejutkan Tara adalah Sean memiliki banyak akun fanbase. Justru foto laki-laki itu sangat banyak disana. Tentunya, di potret secara diam-diam. Entah sedang bermain panah, belajar di kelas, bermain di lapangan, di laboratorium, dan masih banyak lagi! Seterkenal itu, kah, Sean di Pradipta?

Dan tak bisa di pungkiri, hanya dengan sebuah foto saja Tara bisa jungkir balik tidak karuan.

"Liat apaan, sih?!" Jayden yang tak tahan melihat senyum aneh adiknya itu lantas merebut paksa ponsel Tara.

"Ini bukannya anak orang kaya itu? Anak majikannya ibu?" tanya Jayden terkejut melihat apa yang sedang Tara lihat.

Tara melebarkan matanya, Jayden tahu Sean? Tidak, pasti semua akan berantakan sekarang!

"Eh itu.. itu.."

"LO SUKA YA SAMA DIA?!" tebak Jayden heboh membuat Tara langsung menutup rapat-rapat mulut cowok itu.

"Jangan teriak-teriak, dong! Nanti ibu denger tau!!!"

Jayden melepas paksa tangan Tara dari mulutnya. "Jadi bener? Lo suka sama dia?"

Tara menggeleng keras, rautnya berubah panik, seperti ketahuan maling. Masalahnya, Jayden ini tidak bisa di percaya. Jika Aina tahu, habis sudah dirinya di permalukan.

"NGGAK! Tara.. Tara cuman iseng cek Instagramnnya, kok. Sumpah!" elak Tara seserius mungkin.

"Sambil senyum-senyum kayak orang gila gitu? Fix, lo suka sama dia. Gue ini pakar cinta! Gue udah seratus lima puluh lima kali pacaran. Jadi gue hapal gerak-gerik cewek kayak lo," jelas Jayden lagi-lagi membuat Tara panik.

Sial, Tara lupa bahwa kakaknya itu buaya buntung. Bahkan laki-laki itu bisa menebak dengan cepat bahasa tubuh perempuan dan sudah khatam betul kode-kodenya yang rumit itu.

"IBU! TARA SUKA SAMA--"

"MAS JAYEN!!!" Tara lagi-lagi membungkam mulut Jayden. Ia menggeleng pelan dengan raut wajah ingin menangis. Tara memang pemberani, tapi jika menyangkut soal Aina, lebih baik mundur alon-alon sebelum mati di tempat.

"Jangan bilang Ibu, ya, ya, ya? Please, please, please.." pinta Tara dengan wajah memelas serta suara yang memelan dari biasanya.

Jayden tersenyum miring, lalu mengangguk. "Ada syaratnya."

Tara meluruhkan bahunya, lagi-lagi ia di perdaya. Dasar, kakak sialan!

"Nggak mau, nih? Yaudah, gue bilang Ibu--"

SEANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang