32. CATATAN BIRU

1.9K 317 247
                                    

Jangan lupa vote sebelum membaca yaaa!

Absen dulu pakai ini ❤!

32. Catatan Biru.

Kenangan yang aku anggap berharga itu ternyata tak pernah berarti untukmu.
-SEANTARA, Tanzyla Dinda-

LANGKAH Tara mendadak berhenti ketika matanya beradu pandang dengan sorot mata tajam itu. Jemari yang memegang buket bunga mengerat, tubuh yang tadinya begitu banyak energi kini terasa kosong.

Menatap laki-laki yang sempat berperan besar dalam dirinya kini terasa asing. Hanya beberapa minggu mereka tidak bertemu, tetapi rasanya sudah lama sekali. Laki-laki itu tetap tak pernah berubah, raut wajahnya tetap tegas, sorot matanya tajam, bahkan aura dinginnya masih sangat terasa.

Perlahan, senyum yang tadi sirna kini kembali terulas di bibir ranum milik Tara. Perempuan itu berjalan ke arah Sean dan menyodorkan buket bunga yang tersusun indah.

"Semuanya jadi 150 ribu," ujar Tara masih memasang senyum manis di bibirnya.

Sean membeku sebentar, tak bisa dipungkiri bahwa dirinya sama terkejutnya. Setelah sebelumnya perempuan itu selalu berlarian ketika melihatnya, kini perempuan itu hanya berdiam diri, terasa sangat asing.

Sean kemudian mengeluarkan uang dari sakunya, menyodorkannya pada Tara.

"Uangnya pas, ya. Makasih, semoga suka sama bunganya!" ujar Tara terlihat begitu bersemangat.

Sean tetap bergeming, bergulat dengan pikirannya sendiri. Ia kemudian berbalik, menuju pintu toko.

"Sebentar!" teriakkan itu membuat langkah Sean kembali berhenti.

"Kartu ucapannya lupa. Mau pilih yang mana?" Tara menghampiri Sean dan menawarkan beberapa kartu ucapan.

Terdapat kartu bertuliskan Happy Graduation, Happy Birthday, Happy Mother Day, dan masih banyak lagi. Sean menatap kartu itu lalu meraih satu kartu bertuliskan 'I Love You'.

Tara mematung seketika, banyak pertanyaan besar dalam kepalanya. Pertanyaan itu tak mungkin mendapatkan jawabannya sekarang. Tetapi, ia meyakini apa yang ia pikirkan adalah benar.

Apakah.. Sean dan Amara berpacaran sekarang?

Pertanyaan terbesarnya adalah apakah Sean sudah benar-benar melupakannya?

***

Sean menatap layar ponselnya yang menunjukkan tampilan sebuah akun instagram seseorang. Terdapat sepuluh foto yang diunggah, dan dua foto terbaru diunggah dua hari lalu. Perempuan itu tampak tersenyum dengan buket bunga cantik di tangannya serta tertera sebuah caption 'udah cantik belum kayak bunganya?'

Pikirannya terlempar pada kejadian tadi di toko bunga. Tak percaya bahwa ia kembali melihat Tara di sana. Perempuan itu tetap sama, senyuman itu selalu terukir di bibirnya. Namun, apakah hidupnya sekarang sebahagia senyum yang ditampakkan?

"Lagi stalking siapa?" Sean terkejut mendengar teguran itu. Ia lantas dengan cepat mematikan layar ponselnya.

Sean tak menjawab membuat Amara kembali bertanya, "Ada yang ganggu pikiran kamu?"

Pertanyaan itu hanya mendapat gelengan pelan dari Sean, "Nggak."

"Soal Tara, kan?" tebak Amara mampu membuat Sean menoleh kearahnya.

"Dia udah gak pernah dateng semenjak lo masuk rumah sakit kemarin," lanjut Amara menumpukan tangannya pada pembatas balkon gedung.

"Seneng?" tanya Sean dengan nada tenang, tetapi seperti sebuah sindiran untuk Amara.

SEANTARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang