「 𝗿𝗼𝘆𝗮𝗹 𝘃𝗮𝗺𝗽𝗶𝗿𝗲 ─ 𝗃𝖺𝗒𝗐𝗈𝗇, 𝖿𝗍. 𝗌𝗎𝗇𝗄𝗂 」

（ PROLOUGE ）

"padahal vampire tidak pernah berbuat jahat pada vampire, lantas mengapa para manusia kejam memburu dan ingin membunuh mereka?"

seorang guru berkata.

tiba-tiba seorang anak kecil yang lucu berdiri, "karena manusia-manusia yang jahat itu cemburu dengan ketampanan dan kecantikan para vampire!"

ibu guru tersebut tersenyum, "wah kau memiliki alasan yang lucu ya jungwon hahaha."

anak kecil bernama jungwon itu tersenyum, menunjukan lesung pipinya yang manis itu.

"aku ingin menjadi vampire! pasti seru menghisap darah orang!" teriak murid lainnya.

murid perempuan yang dibelakang ikut menimbrung, "hei aku juga! aku ingin terlihat cantik!"

ibu guru tertawa mendengar itu, "hahahaha kalian, sudah yok jangan berisik, mari ibu bercerita lagi"

"BAIK IBU PARK!" serentak, murid-murid TK di kelas itu menurut.

namun ada seorang murid mengangkat tangannya, "ibu, mengapa vampire hidup di pegunungan gelap dan letaknya sangat jauh dari kota? padahal aku ingin berteman dengan vampire."

"iya-iya! ibu jihyo, aku juga ingin berteman!"

"hei, kau tak sopan memanggil bu park dengan nama itu!"

"oh, maaf ibu park!"

jihyo tertawa, "sudahlah hahaha, tidak apa ayo kita dengar dan lanjutkan ceritanya."

  

  

"yang jungwon"

"yang jungwon!"

"HEI YANG JUNGWON DI BELAKANG SANA! KAU DENGARKAN AKU MENJELASKAN DI DEPAN TIDAK!?"

lelaki bernama jungwon itu kembali tersadar. ia menjawab guru 'menyebalkan' itu yang meneriakinya, "ya ibu, ah- um maaf."

"coba sekarang tolong jelaskan bagaimana kau mengetahui bahwa ini adalah segitiga!? cepat kedepan!" perintah guru menyebalkan itu.

jungwon berdiri dan menuju ke depan kelas. ia mengambil spidol yang ada di meja guru, "bukankah ini adalah segitiga? dan juga segitiga memiliki tiga sisi, untuk apa membuktikan nya lagi?"

"JUNGWON!"

"APAKAH ITU YANG KAU SEBUT MENGHORMATI GURU?"

jungwon menatap aneh ke gurunya yang menyebalkan ini, "huh? pernahkah aku menyebut tentang menghormati guru? kapan?"

"haish, sudahlah. pergi duduk sekarang, saat jam istirahat nanti, kau ikut aku ke ruang kepala sekolah."

jungwon hanya memutarkan bola matanya dan balik ke tempat duduknya.

  

  

"hhh.. yang jungwon kau membuat masalah apa lagi nak..?" kepala sekolah lee taemin bertanya kepada jungwon.

jungwon hanya mendiami pak lee itu dan menatap kearah jendela yang ditembuskan sinar matahari itu.

"jungwon, kau harus lebih konsentrasi di kelas, lihatlah kau sekarang bahkan tidak fokus. kenapa kau jadi seperti ini semenjak kepergian ibumu.

jungwon menatap sinis kearah kepala sekolah, "pak guru lee, kau mempunyai hak apa untuk menyebut ibuku? sudahlah tidak ada guna juga aku disini."

jungwon berdiri dari tempat nya dan pergi keluar dari ruang kepala sekolah.

"aku tahu ibumu adalah seorang vampire."

jungwon memberhentikan langkahnya, matanya membesar dan ia menatap ke arah pak lee.

lee taemin mengangkat tangannya dan menyuruh jungwon untuk duduk kembali.

jungwon dengan terpaksa kembali menutup pintu ruang kepala sekolah dan duduk kembali dihadapan kepala sekolah.

"ayahmu yang membunuh ibumu."

empat kalimat singkat itu membuat jungwon terkaget.

"APA!?"

tenangkan dirimu dulu, mari kita bicara sampai waktu pulang sekolah.

  

  

jungwon memang sudah mengetahui ibunya adalah seorang vampire, tetapi ia tidak percaya bahwa ayahnya setega itu untuk membunuh ibunya hanya karena seorang vampire.

padahal vampire tidak pernah mencelakai manusia tetapi mengapa banyak manusia yang menyimpan dendam pada mereka?

ia juga tidak percaya bahwa seorang kepala sekolah adalah sepupu teman ibunya, yang berati ia juga merupakan seorang vampire.

jungwon sekarang berada si jalanan untuk menuju pulang, tetapi ia tidak tahu harus bersikap apa terhadap ayahnya.

ia sudah mengetahui bahwa ayahnya lah yang membunuh ibunya.

"hei jalan dong, sudah lampu merah untuk pejalan kaki nih."

pinta seseorang pada jungwon.

  

  

  

TBC