Yesterday; 2 - Dusk Till Dawn [¡]

142 19 0
                                    

✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖✖







Taehyung mengambil sebotol air mineral didalam kulkas supermarket, lalu dia berjalan menuju kasir, disitu Taehyung mengambil semua coklat batangan dan juga dua permen milkita.

"Totalnya 3000."

"To aku pulang ya." Taehyung tersenyum pada pria yang bername tag Watanabe Haruto, dia rekan kerja Taehyung.

Haruto mengangguk, "Ati ati lo!"

Taehyung memberikan jempol pada Haruto.

Mendengar itu pun Taehyung segera mengambil uang lembaran dan memberikannya kepala kasir, sekarang nilai tunai uang sedikit berkurang oleh karena itu makanan ataupun minuman semakin
Turun harganya.

Taehyung menghela dan menatap langit malam, sekarang bukan hanya pesawat yang menguasai langit, disitu banyak orang orang besar yang menguasai langit malam hanya untuk berjalan jalan layaknya mobil yang berada dibawa.

Taehyung menatap jalan yang kian sepi, palingan hanya beberapa orang yang mempunyai mobil yang tidak menentang gravitasi.

Taehyung segera menuju kehalte Bus, dia melirik halte bus khusus jurusan udara. Taehyung sih kalau disuruh naik tidak mau, karena halte Bus itu hanya dinaiki orang orang yang gila kerja.

Dan juga Ber-uang.

Karena pembayaran Bus disampingnya itu setara dengan kamu mengambil pakaian kekinian diorang yang keliling, ya kalau aku mengatakan tunai pasti diatas 100k.

Iya pembayaran naik bus terbang itu 100k. Mahal? Kamu berarti belum sampai pada perhitungan tahun, semakin tahun bertambah Artinya Bukan nilai yang semakin berkurang tapi banyak orang yang gila kerja.

Walaupun itu hanya karyawan kantor, ditahun Taehyung itu gajiannya lumayan banyak.

Hanya 50 juta, kaget?

Kalau Taehyung sih tidak. Karena dia digajih bekerja disupermarket tadi itu digajih 2 juta perbulan, itu setara 500 ribu ditahun kalian.

Kan aku tadi bilang kalau semakin bertambahnya tahun, maka berkurangnya nilai tunai uang. Bahkan dijaman Taehyung, membayar apartemen itu 1 juta perbulan, maka dari itu Taehyung harus lebih giat bekerja dan belajar.

Agar bisa memperoleh uang dan menjadi kaya, Taehyung menatap langit malam yang sekarang ramai.

"Kapan aku bisa membeli mobil ya?" Tanya Taehyung sambil menatap langit malam.

Bibirnya tersenyum, "Pasti ayah menjadi pria yang besar, dia punya uang, pekerjaan dan juga dicintai banyak orang. Dia orang yang sangat beruntung."

"Astaga Taehyung, kamu ini kenapa." Desis Taehyung sambil mengusap air matanya.

"A-aku rindu ayah..." Rintih Taehyung yang tidak bisa menahan tangisannya.

Dia menangis akibat dia melamun membayangkan banyak teman temannya dijemput oleh sang ayah, bahkan Taehyung sempat berandai bahwa ayahnya akan menjemput dirinya, pada akhirnya Taehyung memang sendirian.

Ayahnya tidak menyukai dirinya sekali.

"Ayah, aku punya salah apa? Sampai Ayah membenci Taehyung hingga membuang Taehyung. Maafkan aku Ayah, Bunda. Taehyung belum menatap wajah bunda."

"Maafkan Taehyung, tapi Ayah selalu membentak saat aku masih kecil perihal membahas tentang Bunda. Maafkan aku bundaa... Maafkan Taehyung."

Taehyung menutup mukanya dengan hoodienya hingga lengan hoodienya basah, Taehyung terus menangis. Dia lelah, Taehyung lelah, dia bekerja sendiri, dirumah sendiri, disekolah banyak yang membencinya, ayah membencinya, dia tidak tau keberadaan bundanya.

yesterday - taekookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang